Agen Poker Agen Poker

Agen Ceme Agen Domino99 Terpercaya>

HitsDomino

Rabu, 28 Juni 2017

Cerita Sex Dewasa-Saat Sedang Ku Nikmatin Tubuh Tante Jessy yang Sexy Dan Hot Banget

 http://www.hitsdomino.org/app/Default0.aspx?ref=LINDA168168&lang=id

Hawa pagi hari ini merasa sejuk sekali, seolah menyongsong baik datangnya hari Minggu ini. Secerah muka tante Jessy yang tengah bercengkrama dengan bunga bunga di taman. Walau terlihat angkuh, tetapi kecantikan berwajah tidak bisa disembunyikan.

Saya barusan usai mandi serta punya niat untuk minum teh di teras tempat tinggal sembari mnghirup hawa pagi yang fresh. Walau demikian mataku lihat tante Jessy tengah asik nikmati keindahan bunga ditaman depan tempat tinggal. Dengan style ala petani bunga Cibodas, tante Jessy terlihat serius memerhatikan tanaman itu.

”Pagi, tante.. ” sapaku.

”Hmm.. ” balasnya tanpa ada berpaling dari rumpunan bunga.

”Mau saya buatin minum gak tan..? ” tanyaku sekali lagi 1/2 tawarkan layanan.

”Nda usah.. ” jawabnya juga seraya membelakangiku.

Saya tidak lihat tante Inggrid, Hendro maupun Tina pagi hari ini. Mungkin saja mereka tengah lari pagi, fikirku. Saya kembali memerhatikan tante Jessy yang membelakangiku. Dari mulai betisnya yang putih mulus mskipun terlihat kurus, pahanya yang lebih mulus dari betisnya, bokongnya walau terbalut celana pendek, tetapi tampak terang lekukannya. ”Coba dia dapat saya tiduri wanita seperti tante Inggrid ya? ” gumamku dalam hati.

Belum juga habis lamunanku, tiba tiba kulihat badan tante Jessy terhuyung lemah menginginkan terpuruk. Secara cepat saya melompat serta memegangi badannya yang hampir terpuruk itu, meninggalkan sisa lamunan cabulku. Kurangkul badannya yang mulus serta tampak lemas sekali.

“Ga ayah kan tan?? ” tanyaku penuh rasa cemas, seraya memapah badan tante Jessy.

“Kepalaku merasa pusing Fan” jawab tante Jessy lemah.

“Ya telah, istirahat saja didalam” saranku sembari selalu memapahnya kedalam tempat tinggal.

“Akhirnya saya dapat merangkulmu Jes” ucapku dalam hati. Ada sjuta kebahagian di hatiku karna dapat merangkul badan si angkuh itu.

Sesudah ada didalam tempat tinggal, dengan perlahan-lahan kududukan tante Jessy di sofa ruangan tamu. Dengan menarik nafas tante Jessy duduk serta brsandar pada sandaran sofa. Kemudian saya mengambil langkah meninggalkannya sendiri. Tidak berapakah lama saya kembali dengan satu gelas air hangat serta mnghampiri tante Jessy yang tengah brsandar disandaran sofa.

“Minum dahulu tan, agar lebih enak! ” ujarku sembari mnyerahkan gelas brisi air hangat yang kubawa. Tante Jessy juga mminum air hngt yang kuberikan.

“Makasih ya Fan.. ” ucapnya lemah sembari menempatkan gelas di meja yang ada didepannya.

“kepalanya masih tetap pusing gak tan? ” tanyaku. Tante Jessy cuma menganggukkan kepalanya.

“Mau dipijatin gak? ” tanyaku sekali lagi.

“E, em” jawab tante Jessy perlahan-lahan seolah tengah mnahan sakit. Saya juga selekasnya memijat dari mulai kepalanya dengan perlahan-lahan tempat, lalu dahinya yang dia katakan adalah pusat rasa sakitnya.

“Wah, knapa tante Fan!? ” bertanya Tina yang barusan pulang.

“Tadi si tante nyaris jatuh, kepalanya pusing Tin! ” jawabku.

”Trlalu lelah kali!? ” tutur Tina sembari mlangkah kedapur.

“Dah agak mndingan Fan” terang tante Jessy dengan mata terpejam, nikmati pijatan pijatan jariku.

Merasa hangat dahinya berbarengan dengan rasa hangat yang menjalari badanku. Harum aroma badan tante Jessy merasa mnusuk ke-2 lobang hidungku. buat saya menginginkan lebih lama sekali lagi memijat serta dekat dengannya.

“Masuk angin kali tan, dahinya agak anget nih? ” jelasku, berusaha memancing supaya niatku terwujud.

“Iya kali? “ katanya juga, seolah tahu juga akan arti ucapanku. Membuatku semakin berani lebih jauh.

“Mau dikerikin gak? ” tanyaku dengan penuh berharap padanya.

“Memang kamu dapat!? ” tante Jessy balik ajukan pertanyaan. Buat hatiku merasa berdebar tidak karuan.

“Ya bisa… ” jelasku secara cepat, takut tante Jessy beralih fikiran sekali lagi.

“Ya telah, namun dikamar ya…, gak enak disini” pinta tante Jessy.

Buat hatiku berdebar semakin cepat. Dengan perlahanku papah dia mlangkah mnuju kamarnya. Akupun brusaha untuk menahan serta menentramkan hatiku. Yang mulai dirasuki kemauan serta fikiran kotorku.

Sesudah ada di dalam kamar, kusarankan supaya dia istrahat diranjangnya. Tante Jessy juga mrebahkan badannya seraya brnafas panjang. Seakan olah ada beban berat yang dibawanya. Saya selekasnya brlalu mngambil obat gosok serta coin untuk mengerik badan tante Jessy. Sesudah kudapati smua yang kubutuhkan, saya kembali mnghampiri tante Jessy yang tengah menunggu.

Dengan membulatkan tekad saya memohonnya untuk melepas baju yang ia gunakan. Dia juga perlahan-lahan melepas baju yang ia gunakan. Hingga tante Jessy saat ini cuma kenakan bra yang berwarna pink serta celana pendek saja. Ada getaran hangat menjalari sluruh badanku, waktu melihat tante Jessy buka pakaiannya. Sampai membangunkan kjantanan serta udara nafsuku. Yang memanglah sudah mngendap dipikiranku mulai sejak awal, saat memprhatikan dia di taman.

Dengan perasaan yang tidak mnentu serta dibayang-bayangi nafsu dipikiranku. Akupun mulai mengusap-usap punggung mulus yang membelakangiku, dengan hati hati sekali.

“Tali branya di buka saja ya tan?? ” pintaku pnuh haraf sembari trus mngusap serta mengerik punggung bagus di hadapanku.

“Iya… ” jawabnya lirih. Menahan kerikan dipunggungnya, tak tahu sakit atau geli saya tidak tau.

Yang tentu tanganku selekasnya melepas kait tali branya, hingga buat branya turun mnutupi sbagian payudaranya yang bulat serta diisi. Seperti payudara punya gadis umumnya. Sesudah tidak ada sekali lagi penghambat di punggungnya, akupun membalurinya dengan minyak gosok. Serta jari jemariku juga menari membuat garis di punggung tante Jessy.

Sembari sekali kali mataku melirik ke arah payudaranya yang brusaha tertutupi dengan bra serta ke-2 tlapak tangannya. Namun hal itu membuatku smakin terangsang didorong rasa penasaran. Smentara tante Jessy cuma terdiam seraya mmejamkan matanya yang bulat serta indah.

”Pelan perlahan ya Fan.. ” pintanya masih tetap dengan mata yang terpejam.

Tiba tiba pintu kamar perlahan-lahan terbuka, terlihat Tina tengah berdiri didepan pintu.

“Tan saya ingin ke depan dahulu ya..? ” tutur Tina berpamitan seraya matanya melirik kearahku.

“Iya Tin.. ” balas tante Jessy tanpa ada berpaling ke arahnya.

Lalu dengan perlahan-lahan Tina tutup pintu kembali serta berlalu pergi. Jari tanganku mulai nakal pada tugasnya, jariku kadang-kadang nyelinap dibawah ketiaknya berupaya mencapai benda yang bulat serta padat diisi yang ditutupinya. Namun tangan tante Jessy kadang-kadang berupaya mnghalanginya, dengan merapatkan pangkal lengannya.

“Jari kamu nakal ya Fan.. ” ucap tante Jessy 1/2 berbisik seraya melirik ke arahku, buat diriku tersipu malu.

“Habis gak kuat sih, tan…” jawabku jujur. Namun tante Jessy jadi melepas branya shingga saat ini payudaranya terlihat polos tanpa ada pelindung sekali lagi.

Serta segera jadi makanan ke-2 mataku tanpa ada brkedip. Segera buat hatiku berdebar debar mnyaksikan panorama itu. “Sekarang dapat kamu plototin pe senang dech!! ” tutur tante Jessy tidak sekali lagi mnutupit buah dadanya dengan ke-2 tlapak tangannya sekali lagi. Jantungku merasa bgitu cepat brdetak serta buat lemas sluruh prsendianku. penisku brlahan namun tentu mulai berdiri tegak mngikuti dorongan keinginanku.

“Memang dah usai ngeriknya Fan..? ” tegur tante Jessy mengingatkanku.

Buat saya selekasnya meneruskan perkerjaanku yang terlambat sebentar. Nyaris semua sisi belakang badan tante Jessy sudah kukerik serta berwarna merah bergaris garis. Cuma sisi bokongnya yang luput dari kerikanku karna terhambat dengan celana pendek dan CD yang dipakainya. Namun belahan bokongnya sudah senang kuplototin.
Pada akhirnya pekerjaanku usai juga. Lalu dengan perlahan-lahan jari jariku memijati pundaknya. Tante Jessy mnundukan kepalanya, sekali sekali trdengar nada tahak dari mulutnya.

“Sudah Fan.. ” perintahnya, supaya saya menyudahi pijatanku.

Dengan perasaan malas saya juga hentikan pijatanku serta selekasnya membrsihkan sisa sisa minyak dikedua telapak tanganku.

”Cuci tanganmu dahulu agar bersih sana.. ” pinta tante Jessy skaligus perintah.

Saya juga beranjak pergi ke kamar mandi yang memanglah ada di dalam kamar itu. Sesudah selesai mncuci sluruh tanganku sampai bnar bnar bersih. Akupun kembali hampiri tante Jessy yang tengah terlentang diatas ranjang masih tetap dengan kondisi separuh bugil seperti waktu saya tinggalkan ke kamar mandi. Sampai payudaranya yang bulat serta diisi terlihat membusung besar di dadanya, dengan puting yang berwarna coklat susu.

“Ayo Fan, kamu ingin mainin ini kan, Saya juga ingin kok dimainin.. ” ucap tante Jessy sembari meremas satu diantara payudaranya sampai putingnya menonjol ke arahku.

Saya juga mendekat menghampirinya dengan perasaan nafsu. Buat penisku semakin berdiri serta mengeras kencang di balik celanaku. Akupun tidak mnunggu lebih lama, selekasnya kuremas payudaranya yang menantang itu. Tante Jessy brgelinjang waktu telapak tanganku mendarat serta meremas ke-2 payudaranya.

“Achh.., iya Fan trussss…” rintihnya perlahan-lahan.

Jari jemariku semakin liar meremasi semua daging bulat yang padat diisi itu. Jariku juga memainkan putingnya yang mulai mengeras.

”Iya.. mari diisep Fan.., aaaayooo.. ” Pinta tante Jessy dengan nafas tidak teratur.

Akupun selekasnya menjilati serta menghisapi puting payudaranya.

“Aduhhh…, enaaaak, trusss…” desah tante Jessy seraya memegangi kepalaku.

Saya makin bernafsu dengan puting yang kenyal seperti urat serta menggemaskan. Smentara tante Jessy makin mendesah tidak karuan. Tangan kananku meluncur ke arah selangkangan dibawah pusar, selalu menyelinap masuk diantara celana serta CD tante Jessy. Sampai jari jariku merasa menyentuh rumput halus yang cukup lebat di dalamnya.

Tante Jessy buka pahanya tidak saat jari telunjukku berupaya masuk kedalam lobang yang berada di tengah bulu bulu halus kepunyaannya.

“Aowww.. ” jerit kecil tante Jessy waktu telunjukku sukses masuk lobang vaginanya.

Dia juga menggeliatkan badannya penuh gairah nafsu. Sesaat penisku makin mengeras akan keluar berbahan yang menutupinya. Cukup lama jari telunjukku keluar masuk didalam vagina tante Jessy, sampai lobang itu mulai merasa basah serta lembab. Hingga pada akhirnya tangan tante Jessy menahan pergerakan tanganku serta memohon menyudahinya.

“Aaaachhh.., udaahhh., Fan.., aaachh” rintih tante Jessy. Saya juga menarik tanganku dari balik celananya serta melepas putingnya dari mulutku.

“Buka bajumu dong, Fan.. ” seru tante Jessy seraya bangkit serta melepas celana pendek dan CDnya. Hingga dia bugil serta terlihat rumput hitam ditengah selangkangannya yang barusan kuobok-obok. Saya juga melepas semua bajuku serta bugil seperti dianya. Dengan senyum manis kearahku, tante Jessy mendekat serta brjongkok pas dimuka selangkanganku.

“Aouw, gede banget.. ” seru tante Jessy seraya telapak tangannya mencapai penisku yang sudah berdiri serta keras. Dengan tangan kanan dia memegang erat batang penisku, sedang telapak kirinya mngelus elus kepalanya. Sampai kepala penisku merasa brdenyut hangat, lalu dimasukannya penisku kedalam mulutnya seraya matanya melirik ke arahku.

“Agghhh.. ” Saya melengguh tidak saat semua penisku terbenam masuk kedalam mulutnya.

Darahku berdesir hangat menjalari semua urat di badanku. Saya cuma bisa memegangi kepala tante Jessy, meremas dan mngusap usap rambutnya yang ikal sebahu. Sesaat tante Jessy makin liar, sebentar mengulum serta mengemud seolah dia menginginkan melumat semua penisku.

Nyatanya dia lebih buas dari tante Inggrid. Kadang-kadang dia menjilati dari batang sampai lobang kencing di kepalanya.

“Aaaaaaa.. ” erangku menahan rasa nikmat yang mengagumkan.

Merasa badanku melayang-layang jauh tidak menentu. Tak tahu berapakah lama tante Jessy mengemut, menjilat serta mengulum penisku. Yang pasti hal semacam ini buat badanku bergetar serta nyaris kejang.

“Gantian dong tan, saya juga ingin jilatin vaginamu.. ” rengekku, nyaris tidak dapat menahan nafsuku.

Menginginkan rasa-rasanya memuntahkan keluar sebanyak mungkin. Supaya tante Jessy mandi dengan air maniku. Tante Jessy selekasnya bangkit berdiri meninggalkan penisku yang masih tetap berdiri tegak.

 http://www.hitsdomino.org/app/Default0.aspx?ref=LINDA168168&lang=id

Lalu saya memohon supaya dia duduk di kursi tanpa ada lengan yang ada. Saya juga brjongkok menghadap vaginanya yang dihiasi bulu lebatnya. Ke-2 kaki tante Jessy tertumpu pada ke-2 bahuku. Jadi mulutku mulai menjarah vagina yang sudah menganga terkuak jari jemariku, sampai terlihat terang lobang vagina yang berwarna merah serta lembab. Lidahku juga mulai menjelajahi serta menjilati lorong itu.

“Aaaaowwh…, aaaa…, iyyyaaa.., trussss, aassstttssh…” desah tante Jessy waktu lidahku bermain menjilati lobang vaginanya.

“Aduuuhh, …, truuusss, lebihhh daallaaamm, aaah, … enaaakhh, agh, agh, aghhhh.. ” rintihnya juga sembari meremas serta menjambaki rambutku.

Lidahku juga smakin liar serta berupaya masuk lebih dalam sekali lagi.

“Aaaaghh,.., gilaaaa…, enaaaksss,.., ubss,.., aaaaachghhh” nada tante Jessy tidak karuan.

Lidahku berhenti menjilati dinding lobang vagina, saat ini brpindah pada daging mungil sbesar biji kacang hijau. Kujilati klitoris yang berwarna merah serta basah dengan air maninya serta air liurku.

“Aughh.. ” nada tante Jessy seperti tersedak sembari merapatkan ke-2 pahanya, sampai menjepit leherku, saat kuisap klitorisnya.

”Aaaaa.., auwghhh…., yaaaaa.. ” ucap tante Jessy lirih.

”Udahhh, Fan, udddaah Faannn…” rengek tante Jessy seraya mendorong kepalaku dengan kakinya yang terkulai lemas di bahuku.

Saya juga melepas hisapan mulutku pada klitoris tante Jessy serta bangkit berdiri di hadapannya dengan Penis yang masih tetap tegak serta keras. Lalu memohon tante Jessy supaya bangkit dari duduknya. Saat ini saya yang mnggantikan tempatnya duduk dikursi.

Tante Jessy naik keatas pahaku serta badannya mnghadap kearahku, sampai badan kami sama-sama brhimpitan. lalu tante Jessy mmbimbing penisku masuk kelobang vaginanya dengan jarinya.

“Aagghhsss.. ” rintih kecil tante Jessy saat penisku masuk menusuk vaginanya.

Selang beberapa saat bokongnya mulai turun naik, menggesek-gesek penisku di dalamnya. Saya juga menyeimbanginya dengan memegangi pinggulnya menolong bokongnya turun naik.

“Aachhh.., yaaaa, oohhh, enaaak Fan.. ”

“Auwwghhh…., aaaaaa…, oohhhh, yaaa.. ” racau tante Jessy tidak karuan bila badannya turun mnenggelamkan penisku di vaginanya.

“Aauwww, saya gak tahan ne Fan,, aaaauwww, yessss.. ” rintih tante Jessy seraya menggerakan bokongnya secara cepat.

Saya juga membalas reaksinya dengan melumat sekali lagi payudaranya..

”Aaaaaawhhh.. ” erang tante Jessy sembari menghimpit bokongnya lebih rapat dengan selangkanganku.

Saya juga mengejang menahan desakan pantat tante Jessy.

“Aaaachhhh.. ” pada akhirnya saya tidak dapat sekali lagi membendung cairan kental dari dalam penisku.

Kamipun sama-sama brpelukan dengan erat sebagian waktu dengan brcampur peluh masing masing. Sesudah cukup lama kami berpelukan, kami juga bangkit dengan malas, malas beranjak dari situasi yang ada. Kemudian kami juga mandi membrsihkan badan kami semasing yang basah dengan peluh surga. Pada akhirnya saya dapat menidurimu serta menaklukan keangkuhanmu Tante Jessy.

 http://www.hitsdomino.org/app/Default0.aspx?ref=LINDA168168&lang=id

Agen Poker Terpercaya & Tanpa Robot ( 100% Member Vs Member )
Tersedia Games : Poker Online, Domino 99, BandarQ, Bandar Poker, Adu Q, Capsa Susun, Dan Sakong

Cukup 1 ID Sudah Dapat Memainkan 7 Games
Untuk DAFTAR silahkan klik link ini :
http://bit.ly/2m8zJjV

HOT PROMO !!!
* PROMO BONUS TURNOVER 0.5%
* PROMO BONUS REFERAL 15%
* MINIMAL DEPOSIT RP 20.000

Info Lebih Lanjut Hub:
* Website : WWW.HITSDOMINO.ORG
* Pin BB : D8DA45DE
* Yahoo : hitsdomino@yahoo.com
* baca juga artikelnya : http://www.beritalucu889.blogspot.com
* baca juga artikelnya : http://www.webpokermas.blogspot.com
* baca juga artikelnya : http://hiburandewasa88.blogspot.com
* baca juga artikelnya : http://www.ceritaterkini88.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar