Cerita Sex Dewasa-Tubuh Kecil Mungil Namun Terlihat Seksi Dengan Payudaraku yang Mulai Tumbuh Membesar

http://www.hitsdomino.org/app/Default0.aspx?ref=LINDA168168&lang=id

Panggil saja saya Dewi usiaku 17 th. saya masih tetap kelas 3 SMA. Saya mempunyai badan yang kecil mungil tetapi tampak seksi dengan payudaraku yang mulai berkembang jadi membesar. Kulitku putih rambutku panjang orang katakan saya cabe-cabean. Saya anak pertama dari 3 bersaudara, orangtuaku mempunyai usaha kelontong.

Usaha orangtuaku begitu berhasil sampai bisa menyekolahkan saya di sekolah swasta yang populer. Saya termasuk juga siswa yang berprestasi di sekolah. Tidak percuma orangtuaku menyekolahkan saya di sini karna saya rajin belajar, senantiasa merampungkan beberapa pekerjaan dengan begitu baik.

Orangtuaku juga bangga denganku apa sajakah yang saya minta tentu dipenuhinya. Terlebih saya anak yang penurut dengan orang-tua, tidak sempat membangkang. Bila pergi sekolah saya senantiasa diantar jemput oleh bapakku. Karna lingkungan sekolahku tidak bagus untuk bergaul karna zaman saat ini sex bebas telah menjalar.

Oleh karena itu orangtuaku super ketat mengawasiku, sebisa-bisanya orangtuaku turut dan dalam hidupku. Mereka tidak ingin saya terperosok dalam prgaulan yang salah. Karna beberapa besar kakak kelasku keluar dari sekolah karna hamil duluan. Mudah-mudahan itu tidak jadi pengalaman jelek bagiku. Berpacaran dengan rekan sekolahpun saya takut.

Jadi saya memanglah tidak berpacar-pacaran dengan rekan rekan pria. Walau sebenarnya sangat banyak yang naksir sama kecantikanku, namun saya selalu melindungi diriku dengan sebaik-baiknya. Saya tidak mau tidak sesuai harapan orangtuaku yang telah memberi apa sajakah yang saya ingin serta membesarkan saya sampai begini.

Tetapi nasib berkata beda, saat itu peristiwa Sabtu sore pengalaman yang membuat saya tersungkur sampai sekarang ini. Saya diperkosa oleh penjaga warnet yang ada disamping sekolahku. Awalannya saya serta rekan-rekan seringkali kerjakan pekerjaan diluar. Saya umumnya di warnet berlangganan samping sekolah.
Umumnya disitu karna dekat dengan sekolah, pulang sekolah singgah ke warnet untuk merampungkan beberapa pekerjaan. Penjaga warnet itu namanya Husin dia pemuda yang mungkin saja telah berumuran 27 th.. Tiap-tiap pulang sekolah saya senantiasa singgah warnet untuk mencari rujukan dengan rekanku.

Karna hotspot sekolah dimatikan bila jam evaluasi selesai takut siswa menyalahgunakan internet. Di samping warnet ada juga yang jual juice buah es kelapa muda serta camilan untuk nongkrong. Terkadang bila warnet penuh saya juga menanti di warung itu. Saya senantiasa mengabari ayah bila pulang telat jadi jemputnya agak sorean.

Saat saya masuk di warnet senantiasa saja mas Husin itu melihatku. Saya terkadang terasa tidak nyaman bila diliatin terus-terusan. Matanya tajem serta sukanya senyum-senyum sendiri sembari selalu memandangiku. Juga pernah menggoda saya dengan kalimat menjijikan,

“Eh Dewi, kamu kok sexy banget sich, ingin tidak jadi pacarku? ”
“Apaan sich mas.. Tidak banget dehhhh”

Saya senantiasa cuekin pengucapan mas Husin yang ngelantur itu. Saya juga tidak sempat datang ke warnet sendirian tentu saya bersama rekanku. Rasa takut itu tentu ada karna warnet penuh dengan cowok-cowok yang ngegame dan lain-lain. Sempat saya datang sendirian, mas Husin peluang menggodaku selalu. Sampai saya risih serta meninggalkan warnet,
“Eh neng.. Tuch rambut kamu ada apanya ya..? ”
“Apa sich mas”
“Ulet bulu tuch sini saya ambilin”
“Apaan sich awas ya kurang ajar”

Dia nekat memegang rambutku saya bergegas lari untuk pulang. Saya juga lupa untuk membayar cost saya ngenet disitu. Satu hari pulang sekolah saya memperoleh pekerjaan mencari artikel sangat banyak, warnet juga ramai. Saya mesti menanti yang kosong, pada akhirnya sesudah satu jam menanti ada bilik yang kosong di pojok warnet.

Saya masuk serta bergegas mencari pekerjaan itu, saya juga telah ngabarin ayah bila pulangnya masih tetap lama. Saya lama sekali mencari – mencari artikel saya ingin semuanya tugasku usai hari ini. Telah dua jam saya kerjakan pekerjaan itu belum kelar. Diluar hujan begitu lebat saya meneruskan mencari pekerjaan. Hingga saya tidak paham kalau cuma ada saya saja di warnet itu.

Sesudah saya sadar saya lihat kanan kiriku telah tak ada orang sama sekali. Pintu warnet juga telah tertutup rapat, warnet gelap sekali. Saya makin takut, saya menyesal kerjakan pekerjaan tanpa ada mengetahui saat. Saya punya niat untuk menyudahi mencari pekerjaan karna takut mas Husin genit sama saya. Saya jalan mendekati meja mas Husin, belum juga hingga di meja saya ditarik masuk ke bilik kembali.

Saya terperanjat karna nyatanya yang menarik tanganku itu mas Husin. Saya menginginkan berteriak tetapi mulutku dibungkam dengan tangannya. Tubuhku di dorong sampai terbentur bilik sakit banget. Seragam saya yang serba mini membuat mas Husin tampak nafsu melihatku. Saya takut dia tentu menginginkan memperkosaku. Dia lihat rokku yang buka tampak payudaraku yang mulus itu.

Muka mas Husin yang penuh gairah itu mendekatiku. Dia mencium bibirku tetapi saya menampik kepalaku melihat ke samping. Dia menampar pipiku keras,
“Plakkkkk…”

Saya menangis keras dia makin membungkam bibirku, sakit sekali tamparan itu. menginginkan berteriak minta tolong tetapi apa daya telah tak ada seseorangpun yang tau. Bibirku diciumi dengan penuh nafsu serta begitu kasar. Saya senantiasa menampik serta seringkali tanpa ada merespon ciumannya. Bibirku dipaksa mengulum bibirnya saya menggerakkan bibirku perlahan-lahan.

Saya menangis meneteskan air mata. Dia makin tidak perduli dengan ku, yang berada di dalam fikirannya cuma menginginkan menyetubuhi ku. Seragam putihku di buka kancingnya dengan pelahan, dari atas sampai ke bawah. Saya telah tidak memakai pakaian cuma bra merah yang menutupi payudaraku,
“Toooloong mas janganlah kerjakan mas.. Tolongg…” Sembari menangis tersedu saya memohon pada mas Husin.

Semuanya tidak membuatnya mundur dia menciumi payudaraku dengan penuh kegairahan. Braku lepas, payudara montok yang sekali lagi merekah itu diremas-remas. Tangannya kasar banget remasan itu merasa sakit serta nikmat,
“Aaakkkkhhh mas… Akkkhhh…. Telah mas… Akkkhh…. ”

Dia meremas payudaraku, bibirnya mengulum puting susuku. Tangannya memutar-mutar puting susuku nikmat banget. Saya telah tidak dapat menampik sekali lagi karna saya lemas dibuatnya. Mungkin saja saya telah terikut situasi serta badanku dikuasai oleh nafsu seks,
“Aaahhh… Mas…. Aaahhhh… Mas jangaaaan… Ahhhh…”

Ke-2 payudaraku dimainkan dengan tangannya yang telah lihay meremas-remas, bibirnya juga bekerja dengan manis mengulum putingku. Terasanya dia menyedot putingku sampai saya mendesah keras sekali,
“Aaaaaaaaaahhhhhhhhhhh……… Aaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh…… Mas……”

Tangannya meraba sampai kebawah, rokku di buka dengan lebar. Dilepaskan lah rok yang menutupi kemaluanku itu. Saya menjerit, dia kembali menampar saya. Betul-betul perlakuan yang begitu kasar sakit pipiku kanan kiri terkena tujuan keganasan mas Husin. Celana dalamku dilepaskan dia makin bergairah lihat memek perawanku yang sedikit tumbuh bulu-bulu kemaluan.

Tangannya meraba dari atas sampai ke bawah, saya selalu mendesah dengan lirih,
“Ooouugghhh… Mas…. Ouugghhh….. Ahhh…”

Badanku menggeliat rasakan kesenangan itu. Selangkanganku dijilati dengan lidahnya yang panjang itu, merasa begitu geli. Saya rasakan kesenangan juga ketakutan lihat muka garang mas Husin. Jari-jarinya buka lipatan memekku dia nampaknya mencari lubang memekku. Sesudah lubang itu telah terlihat, jarinya dia masukan kedalam memekku.

Memekku dimasuki jarinya diputar-putar didalam merasa lebih nikmat,
“Aaaahhhhhhh… Mas…. Aaaakkkhhhh mas……… Sakit…… Oohhhh…. Akkhhh……. Mas…”

Dia selalu menghidupkan gairahku, di atas kursi sempit itu dia selalu melampiaskan nafsunya. Di balik bilik bambu itu dia makin bergairah. Tangannya meremas-remas payudaraku dengan kasar, rasa-rasanya sakit namun nikmat. Saya tetaplah terdiam karna saya telah tidak dapat berbuat apa-apa sekali lagi. Dia nampaknya suka bermain dengan puting susuku.

Dia gemas serta senantiasa saja memutar-mutar serta mengulumi putingku. Dia juga mengecup bagian kanan kiri payudaraku sampai berwarna merah,
“Aaaaaaahhhhh masss.. Aaahhhhh.. Mas... ”

Dia berdiri dengan tegak buka celananya, saya lihat dengan terang penisnya yang tegang itu. Besar serta panjang, saya tutup ke-2 mataku lihat kemaluan dia yang semestinya tidak saya saksikan. Tetapi tanganku ditarik serta di buka saya dipaksa lihat penisnya itu. Kakiku ditarik keatas sampai saya mengangkang lebar serta memekku tampak terang oleh dia.

Muka mas Husin tampak ganas banget waktu itu, berwajah terlihat memerah seolah siap menerkam memekku. Ujung penisnya diputar-putar di lubang memekku,
“Aaaaaahhhhh…. Massss... Aahhhh.. Mas… Aaahhh…”

Saya cuma dapat mendesah tanpa ada perlawanan, mas Husin selalu coba memasukkan penisnya. Perlahan-lahan penisnya masuk, ujungnya telah berhasil masuk. Dia makin menghimpit penisnya supaya lebih masuk kedalam,
“Aaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkkkkkhhh mas… Sakiitt... Mas…. Ouhhhh…. ”

Semua batang penis itu masuk kedalam, penis besar telah tertancap didalam memekku serta siap untuk digoyangkan. Maju mundur pergerakan mas Husin saya lemas tidak berdaya. Keluar cairan darah tanda keperawananku telah hilang. Saya meneteskan air mata ketahui saya telah tidak perawan sekali lagi. Keras banget mas Husin mendorong penisnya,
“Aaahhhh mas… Aaahhh.. Mas.. Aaaakkkkhhh…”

Pantatnya yang besar maju mundur. Kadang-kadang dia mengulum puting susuku supaya semakin bergairah serta makin intim. Cepat banget goyangan penis itu hingga membuat saya tidak kuasa, rasa sakit yang barusan saya rasakan waktu itu pupus telah. Rasa nikmat dalam terkait seks merasa hingga diubun-ubun enaknya. Makin cepat mas Husin memompa penisnya, selang beberapa saat cairan sperma itu keluar,
“Ccccrrroooooottt.. Ccccrrrroooottt.. Cccccrrrroootttttt…”

Sperma itu masuk kedalam memekku, dia tidak sadar karna enaknya. Saya juga tidak paham sperma mesti keluar di luar atau didalam. Sesudah semuanya usai saya bersihkan tubuh serta menggunakan baju kembali. Saya lari keluar serta segera pulang ke tempat tinggal. Saya malas bercerita peristiwa ini sama orangtuaku.

Sehari-hari saya menangis mengingat peristiwa itu, sepanjang 1 minggu saya mual serta muntah karna sakit. Pada akhirnya saya tidak pergi sekolah serta saya di bawa ke dokter dengan orangtuaku. Di sana dokter berprasangka buruk dengan keadaanku saya tidak paham di tes kencingku akhirnya positif saya hamil. Saya menangis dengan keras orangtuaku juga meneteskan air mata.

Kemudian orangtuaku selalu bertanya-tanya kepadaku. Dia inginkan saya jujur siapa orang yang sudah berbuat begini sampai saya hamil. Saya menerangkan semuanya pada orangtuaku dia makin menangis karna saya diperkosa dipaksa oleh mas Husin di warnet. Pada akhirnya orangtuaku mendatangi mas Husin dia memohonnnya supaya selekasnya bertanggungjawab atas tindakannya.

Selanjutnya saya dinikahi mas Husin lelaki penjaga warnet yg tidak saya kenal terlebih dulu. Sampai saya hamil begini. Saya begitu menyesal dengan semuanya, saya yang semula melindungi keperawananku hingga orangtuaku senantiasa mengawasi ku sehari-hari tetapi semuanya pupus demikian saja. Pada akhirnya saya putus sekolah karna saya hamil serta menikah dengan mas Husin.

Saya telah tidak bersekolah sekali lagi, saya meninggalkan sejuta masa lalu serta prestasiku di sekolah, saat ini semuanya saya pendam dalam-dalam. Apa sebagai yang diimpikanku pupus telah. Mungkin saja ini memanglah jalan takdirku yang perlu saya lakoni dengan mas Husin, mudah-mudahan kami jadi keluarga sakinah, mawadah serta warohmah. Usai.