Agen Poker Agen Poker

Agen Ceme Agen Domino99 Terpercaya>

HitsDomino

Sabtu, 26 Agustus 2017

Cerita Sex Dewasa-Begitu Nikmatnya Ibu Mertuaku yang Selalu Minta Di Enjot Setip Malam

 http://www.hitsdomino.org/app/Default0.aspx?ref=LINDA168168&lang=id

Keluarga istriku terbagi dalam ibunya yang tidak beda yaitu mertuaku. Namanya Ida, umurnya baru 38 th., kelahiran th. 1964. Mertuaku yang peracik jamu ini yaitu istri ke-3 dari camat di kampungya dari pernikahannya yang hasilkan 3 anak. Anak pertama Cheny, 24 th., bekerja pada satu diantara toko swalayan di Bandung, ke-2 Venny sebagai istriku, 22 th., seseorang karyawati di perusahaan swasta serta ke-3 Leny masih tetap 20 th., baru lulus SMU serta masih tetap menganggur. Ke-3 wanita berikut yang sempat jadi makanan seksualku.

Mertuaku yang umum kupanggil Ibu ini geser ke Bandung sesudah suaminya wafat serta tinggal dirumah anak dari istri pertama suaminya. Sesungguhnya suaminya mempunyai cukup banyak harta namun karna mertuaku kawin dibawah tangan, jadi dia tidak memperoleh harta warisan apa-apa terkecuali perhiasan-perhiasan dari suaminya itu. Karna ada perselisihan, mertuaku serta ke-3 anaknya geser dari tempat tinggal itu serta mulai usaha jadi penjual jamu gendong untuk menafkahi ke-3 anaknya.

Tetapi karna saat ini dia terasa telah tidak memiliki tanggungan apa-apa sekali lagi dan sudah memiliki tempat tinggal di pinggir kota Bandung, dia telah berhenti dari aktivitasnya itu. Saya serta istri tiap-tiap akhir bulan senantiasa meluangkan diri ke tempat tinggal mertuaku sekalian membawa uang ala kandungannya untuk sekedar menaikkan cost hidup keseharian. Tetapi pada hari itu, Sabtu, tak tahu mengapa istriku tidak enak tubuh serta menyuruhku pergi sendiri saja. Kubawa motorku ke arah selatan kota Bandung sampai satu jam lalu saya hingga dirumah yang simpel namun kuat itu.
Tempat tinggal itu sepi tetapi pintunya terbuka lebar-lebar. Seperti umumnya kurebahkan badanku di bangku bale-bale bambu yang berada di ruangan tamu untuk melepas capek.
Selang beberapa saat mertuaku datang.

”Eh, Dik Yanto, telah lama Dik? ” Dia menyapaku memanglah kesannya basa-basi namun sesungguhnya tidak.

”Enggak, baru saja kok”, jawabku menyongsong sapaannya.
“Mana Venny? ”, tanyanya.
”Lagi sakit, Ma. Tuturnya demam tuch, kusuruh istirahat saja” jawabku.
”Oh, wah, wah, wah, bebrapa janganlah sinyal tanda ingin miliki anak tuh”, tutur mertuaku suka.

Memanglah dia ini begitu mengidamkan cucu dari pernikahan kami.

”Mudah-mudahan, Ma”
”Ya telah, telah makan belum juga. Ibu miliki sayur asem serupa ikan asin pakai sambel terasi, anda ingin tidak? ”, mertuaku menawariku makan.
”Iya, saya ingin banget tuh” Bergegas saya ke ruangan makan serta lihat sajian yang ditawarkannya itu masih tetap belum juga disentuh siapa saja.

Sembari makan kami mengobrol sekali lagi.
”Leny ke mana Ma? ” tanyaku.
”Katanya piknik sama beberapa temannya ke luar kota, tempo hari sore berangkatnya”
”Oh”, jawabnya.

Memanglah mertuaku cuma tinggal berdua dengan Leny karna Cheny lebih pilih kost di dekat tempatnya bekerja. Kami mengobrol mengenai beberapa macam hingga percakapan yang nyerempet-nyerempet.
”Kamu ini telah nyaris dua th. kok belum juga miliki anak juga? ”
”Ya tidak tahu tuch, Ma”
”Apa kamunya yang tidak dapat? Jika tidak dapat sini Ibu ajarin”
”Ajarin apa, Ma? ”
”Mama buatin jamu agar subur”
”Ah dapat saja Ibu nih” Percakapan berniat kupancing serta kuarahkan ke problem seksual.
”Ma saya bisa nanya tidak? ”
”Apa? ”
”Dulu Pa’e seringkali dibuatin jamu tidak? ”
”Ya jika sekali lagi sakit aja”
”Untuk yang beda? ”
”Yang beda tuch apa? ”
”Jamu kuat lelaki umpamanya? ”
“Ha, ha, ha, anda ini ada-ada saja. Tidak usah pakai begituan juga mertua lakimu itu telah kuat, kok. Jadi sebelumnya mati dia nambah sekali lagi satu”
”Jadi tidak sempat sama sekali, Ma? ”
”Pernah sih sekali-kali. Itu juga dia yang minta”
”Terus Mamanya bagaimana? ”
”Ya tokcer lah, ha, ha, ha, eh, anda kok bertanya itu sich? ”
”Terus saat ini Ibu jika sekali lagi ingin bagaimana? ” Berwajah sedikit memerah namun dijawabnya juga,
“Ya, banyak-banyakin saja kerjaan, ya masak, nyuci piring, nyapu pekarangan, entar juga lupa, selalu sudahnya, lelah, ya tidur”
”Oh”, jawabku.
”Kamu ini nanyanya ngawur, aja”
”He, he, he.. ”
”Sudah sore sana mandi”
”Iya Ma” Sesaat saya mandi, kurasakan penisku yang telah berdiri tegak.

Kukocok penisku sembari memikirkan badan mertuaku. Mertuaku ini masih tetap lumayan kencang walaupun telah mempunyai anak tiga. Menurut istriku, dia rajin luluran kulit sawo masak dibarengi dengan minum jamu teratur. Perutnya masih tetap cukup ramping meskipun telah ada sedikit lipatan-lipatan lemak. Buah dadanya yang memiliki ukuran 36B itu tetaplah kencang karna ramuan dari luar dibarengi jamu-jamuan demikian pula dengan bongkahan pantatnya.
Satu hal sekali lagi, dia ini tidak sempat menggunakan daster, atau pakaian apa pun. Baju setiap harinya yaitu kain kebaya dengan kemben yang dililit sampai dadanya.
“Dik Yanto, kelak bila telah airnya di isi sekali lagi ya? ”
”Iya, Ma”. Sesudah mandi kupompa air diluar kamar mandi disamping itu mertuaku berjongkok membersihkan piring dibawah pancuran pompa tangan.

Ember yang sudah terisi kubawa ke kamar mandi untuk diisikan ke bak, demikian selanjutnya sampai penuh. Sembari memompa kuperhatikan belahan buah dada mertuaku sampai buat penisku berdiri sekali lagi sampai tidak sadar handukku lepas.
”Wah, semalem belum juga diberi ‘makan’ ya? ”, demikian sindir mertuaku.
”Iya nih, Ma”
”Kenapa sich anda kok hanya simak nenek-nenek saja segera berdiri? ”
”Abis Ibu montok sih”, jawabku asal saja.
”Hus, apanya yang montok”
”Itu belahan teteknya, maka dari itu saya jadi begini”
”Oh ini, ingin saksikan? ”
”Iya, ingin, ingin Ma” Sesaat dia berbalik selalu buka kembennya sampai perutnya yang cukup ramping itu terbuka.
”Nih, simak aja”, tuturnya sembari kupegang buah dadanya.
”Eh tuturnya hanya simak? ”
”Ya simak sama pegang, Ma” Kuremas-remas buah dadanya sampai nafasnya tersengal.
”Sudah To, sudah” Namun saya selalu saja meremasnya dengan semangat.
”Sudah To, Ibu ingin mandi dulu”
”Bener ingin mandi apa ingin yang beda? ”
”Bener Ibu ingin mandi” ”Nanti sekali lagi ya? ” Mertuaku tidak menjawab, cuma berlalu ke kamar mandi.

 http://www.hitsdomino.org/app/Default0.aspx?ref=LINDA168168&lang=id

Saya tunggulah di kamar tidurnya sampai sebagian menit lalu mertuaku telah masuk ke kamarnya sekali lagi. Badannya cuma berbalut kain saja. Yang membuatku kaget yaitu mertuaku buka demikian saja kainnya dihadapanku yang masih tetap berbaring. Kulihat buah dada yang cukup sekal barusan dibarengi dengan perut yang ramping serta pantat yang montok. Yang membuatku tidak tahan yaitu belahan vaginanya yang berbulu begitu lebat berupa segitiga. Pelan-pelan kudekati dia dengan pelukan yang cukup hangat serta ciuman yang kuat di bibirnya, mertuaku cuma pasrah saja.
Kuteruskan aksi yang barusan kulakukan diluar. Kesempatan ini saya berjongkok lantas kumainkan vaginanya dengan mulutku sesaat tanganku naik turun bertukaran. Kuremas-remas bongkahan pantatnya yang padat itu dengan tangan kanan serta tangan kiriku memelintir-melintir puting susunya dengan kadang-kadang menjumput serta meremas buah dadanya itu. Demikian selalu bertukaran dengan tangan kanan serta kiri. Ketika yang berbarengan kuhisap-hisap dengan gemas bibir vaginanya.

“Aghh, aghh, aghh”, nada itu keluar dari mulut mertuaku di temani dengan nada dari mulutku yang selalu mengisap vaginanya yang banjir itu.
Demikian selanjutnya sampai,
“Udahh, aghh, masukin saja miliki anda, To”. Saya rebahkan mertuaku ranjang dengan pantat serta pinggulnya ada di tepi ranjang, ke-2 kakinya kuangkat ke bahuku. Saya berlutut di lantai dengan penisku ada pas di pintu liang vagina itu. Kumain-mainkan dahulu kepala penisku di kelentitnya dengan berputar lantas baru kuturunkan ke vaginanya. Perlahan-lahan namun tentu kumasukkan penisku ke liang vaginanya.
”Eghh.., sstt, bebrapa perlahan, To”
”Mama seperti perawan aja” Tiap-tiap dorongan kelihatannya ada yang mengganjal penisku didalam vaginanya.
”Eghh, aduh sakit, To”
”Hah, sakit? ” Sembari mendorong kugoyang-goyangkan juga pinggulku ke kiri serta ke kanan agar lorong vaginanya agak melebar.

Tiap-tiap dorongan juga kutarik sedikit penisku keluar lantas kudorong sekali lagi agar sisi yang susah ditembus itu agak terbuka. Lantas, sleb, sleb, sleb, dengan 3x dorongan penisku telah masuk semuanya kedalam rongga vagina mertuaku. Saya berdiam sebentar sampai kurasakan denyutan kecil seperti hisapan-hisapan lembut.
Nyatanya mertuaku memiliki vagina yang dapat mengisap-hisap penis. Mungkin saja karna jamu-jamuan yang teratur diminumnya hingga dia dapat begini.
“Ayo To, nunggu apa sekali lagi? ” Kutarik dengan disertai helaan nafasku, lantas ku dorong sekali lagi sampai bless, bless, bless, penisku tertancap sampai pangkalnya.
Keluar juga nada kecipak dari vagina mertuaku. Dari mulut kami juga keluar bebrapa nada desahan serta lenguhan nafas kami memberi warna situasi yang erotis.
”Aghh, aghh, aghh, shh, ohh, aghh”, demikian nada deru nafas mertuaku.
Saya tetaplah berkonsentrasi agar penisku tidak menembak lebih dulu serta orgasme tetapi karna enaknya vagina mertuaku ini membuatku tidak tahan. Tetapi dengan mengatur nafas saya dapat menyeimbangi permainannya. Telah nyaris satu jam kami sama-sama asik masyuk hingga sinyal tanda juga akan orgasme merasa pada kami. Kulihat pergerakan mengejang dari perut mertuaku dan berwajah yang makin tampak gelisah dibarengi keringat serta matanya yang turun seperti fly, kepalanya yang berubah ke kiri serta ke kanan, tangannya juga berupaya meraih apa yang dapat diremas. Itu umumnya tanda wanita yang juga akan orgasme.
Selang beberapa saat,
“Aghh, cepetan To, saya ingin nyampe nih”
”Aku juga, aghh”
”Iiihh, aghh, ehmm, aghh” Demikian jeritan kecil dari mulut mertuaku dibarengi deru nafasnya mengisyaratkan kalau dia sudah orgasme.
”Ughh, ughh, ughh”, demikian sisa nafasnya nikmati sensasi orgasme yang tidak ada tara.

Saya juga rasakan hal yang sama dengan mengejangnya semua badanku serta menyemprotnya spermaku, tak tahu berapakah kali kusemprotkan cairan penuh kesenangan ini kedalam rahim mertuaku. Badan kami segera lunglai. Saya segera berbaring telungkup di atas mertuaku dengan keadaan penis yang masih tetap menancap di vaginanya. Selang beberapa saat peniskupun layu serta lepas dengan sendirinya dari liang vagina yang nikmat itu.
”Kamu hebat juga, To”
”Iya dong, Ma” ”Jangan panggil Ibu lagi”
”Siapa dong? ”
”Ida aja”
”Iya da, ughh bagaimana enak tidak? ”
”Enak tenan, lho” Mata mertuaku segera sayu serta terpejam lantas tertidur.

Saya turun dari badannya dan terasa mengantuk sekali sampai saya juga tertidur. Tidak merasa kami tertidur sampai saya terbangun serta mertuaku masih tetap di sisiku sembari memeluk badanku. Badan kami masih tetap telanjang bulat saat itu.
Mendadak,
“Ehmm, he, he, bagaimana anda senang tidak? ”
”Iya da, saya senang banget. Saya telah ingin begini sama anda mulai sejak lama namun tidak tahu mesti bagaimana serta takut kamunya geram”
”Hhh”, mertuaku menghela nafas lega.
”Yah, kan saat ini sudah”, kataku.
”Tapi To, saya masih tetap serr-serran lho”, demikian tuturnya sembari menggenggam penisku yang sejak dari barusan agak lunglai merasa seperti menginginkan bangun lagi

Kelihatannya mertuaku ini tahu bagaimana caranya membangunkan kembali penis lewat sebagian desakan pada urat-urat ditempat beda. Saya segera menciumi buah dadanya serta tanganku mengobok-obok vaginanya. Mertuaku mulai terangsang kembali serta secara cepat saya ada di tempat siap diatas badannya. Dengan sekali dorongan, penisku telah menancap didalam vagina yang telah becek itu.
Mertuaku berkata,
“To, saya yang diatas yah? ”
”Emangnya dapat? ”
”Bisa dong, kan telah nontonn filmnya Cheny”, rupanya mertuaku seringkali melihat VCD blue film dengan anaknya, Cheny.

Jadi tidaklah heran bila dia faham sebagian tempat dalam bercinta. Dengan berguling saat ini tempat badannya berbalik ada di atasku. Mertuaku coba duduk dengan melipat kakinya lantas dia mulai bergoyang maju-mundur serta memutar ditingkahi dengan nada dari vaginanya sampai menaikkan gairahnya untuk meningkatkan goyangannya. Saya dari bawah cuma memegangi buah pantatnya serta tanganku yang satu memainkan kelentitnya yang ada pas ada di perutku. Cuma sekitaran 1/2 jam mertuaku mulai memperlihatkan tanda menginginkan orgasme.
Dalam hitungan detik dia telah orgasme. Badannya kembali lunglai serta berbaring diatas dadaku. Tetapi saya belum juga, sampai secepat kilat saya berbalik serta ada di atasnya serta segera bergoyang untuk menguber orgasmeku.

”Aduhh udahh To, aughh, gelii, To.. ”, sampai sebagian detik lalu saya rasakan orgasmeku yang ke-2 demikian nikmat dengan tembakan spermaku yang masih tetap cukup kuat.

Kami lalu mengobrol beberapa hal yang berbau pornografi serta erotis sampai terangsang kembali serta kami bersenggama sekali lagi, demikian selanjutnya sampai subuh. Tak tahu telah berapakah kali kami lakukan hal yang sesungguhnya adalah aib untuk keluarga kami sendiri. Saat ini mertuaku telah memiliki cucu serta lebih melindungi jarak denganku. Dia terasa hal yang telah kami kerjakan itu yaitu aib serta tidak sepantasnya dikerjakan, apabila kusinggung masalah hal tersebut dia kelihatannya agak geram serta tidak sukai. Dia sudah jadi nenek yang baik untuk anakku.

 http://www.hitsdomino.org/app/Default0.aspx?ref=LINDA168168&lang=id

Agen Poker Terpercaya & Tanpa Robot ( 100% Member Vs Member )
Tersedia Games : Poker Online, Domino 99, BandarQ, Bandar Poker, Adu Q, Capsa Susun, Dan Sakong

Cukup 1 ID Sudah Dapat Memainkan 7 Games
Untuk DAFTAR silahkan klik link ini :

HOT PROMO !!!
* PROMO BONUS TURNOVER 0.5%
* PROMO BONUS REFERAL 20%
* MINIMAL DEPOSIT RP 20.000

Info Lebih Lanjut Hub:
* Website : WWW.HITSDOMINO.ORG
* Pin BBM : D86DAFAF
* Yahoo : hitsdomino@yahoo.com

* baca juga artikelnya : http://ceritasexdewasa168.blogspot.com
* baca juga artikelnya : http://www.webpokermas.blogspot.com
* baca juga artikelnya : http://hiburandewasa88.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar