Agen Poker Agen Poker

Agen Ceme Agen Domino99 Terpercaya>

HitsDomino

Jumat, 13 Oktober 2017

Cerita sex Dewasa-Begitu Nikmatnya Ngentot Dengan Perawan Satu Rekan Kerja Ku

 https://ceritasexdewasa168.blogspot.com/2017/10/cerita-sex-dewasa-begitu-nikmatnya_50.html

ini berlangsung saat saya mengetahui seseorang sosok mitra kerja yang memiliki anak yang begitu cantik serta sexsi.

Tidak tau ceritanya hingga saya dapat meniduri anak dari rekan kerjaku. Walau sebenarnya saya telah miliki seseorang istri, namun keuntunganku juga ya dapet gadis cantik serta perawan sekali lagi. Narasi seks ini tidak juga akan sempat kulupa hingga kapanpun. segera saja deh ini ceritanya. Pak Wijaya yaitu seseorang entrepreneur yang kaya raya di daerahnya. Usianya relatif muda, 46 th., bila di banding dengan kesuksesannya. Kesuksesannya terkecuali dikarenakan oleh perasaan bisnisnya yang handal dan keuletannya juga karna kehebatannya merajut hubungan dengan bebrapa ayah petinggi yang memegang peranan kunci untuk sebagian projectnya. Memanglah bisnisnya yaitu jadi kontraktor untuk sebagian project pemerintah

Petinggi paling perlu di lembaga berkaitan yang paling punya pengaruh pada keberhasilan atau kegagalan bisnisnya yaitu Pak Heru. Ia senantiasa berupaya mendekati Pak Heru, tetapi selama ini Pak Heru, walaupun baik padanya, tetapi berlaku 'menunggang banyak kuda'. Keunggulan Pak Wijaya dalam soal melobi Pak Heru yaitu usianya lebih kurang sama serta hoby mereka keduanya sama suka wanita. Seringkali mereka pergi bersama ke klab-klab malam eksklusif atau bermalam di hotel-hotel berbintang lima. Jadi entrepreneur yang licin dalam soal melobi, Pak Wijaya juga men-servis beberapa hal menyangkut kehidupan pribadi Pak Heru, dari mulai mencarikan sopir pribadi, membiayai instalasi car audio anak sulungnya, hingga (sudah pasti) dalam soal cewek. Ia sudah memahami tentang type cewek-cewek high-class kegemaran Pak Heru. Bukan sekedar cewek dalam negeri saja yang sempat disuguhi, tetapi juga cewek-cewek impor dari beragam negara. Pak Heru sendiri sesungguhnya sudah berumah tangga sepanjang dua puluh tahunan lebih. Tetapi basic bandot tua, istrinya yang telah stw serta keluarganya tidak sangat diperhatikannya.

Walau berhasil jadi entrepreneur, tetapi kehidupan rumah tangga Pak Wijaya tidak sesukses bisnisnya. Ia menikah dalam umur yang relatif muda, 22 th., tetapi cuma bertahan 2 th. saja. Kemudian kawin cerai sekian kali serta saat ini ia hidup menduda dalam lima th. paling akhir ini. Selain kawin cerai ia juga merajut banyak affair dengan beberapa wanita. Yang unik yaitu satu tahun lebih lalu ia kembali merajut affair dengan sisa istri pertamanya walau ketika itu ia tengah memiliki seseorang istri sah.

Dari hasil affair dengan istri pertamanya itu,
ia memiliki seseorang anak wanita yang bernama Meliany atau bila dirumah umum di panggil A-mei. Umur A-mei saat ini 19 th. serta sudah jadi seseorang gadis dewasa. Kulitnya yang putih serta berwajah yang cantik mengundang daya tarik yang tinggi pada beberapa cowok. Ia tengah duduk kuliah th. pertama. Di universitas, ia termasuk juga cewek beken. Bahkan juga pada saat tujuan studi, baru sekian hari masuk saja, ia sudah jadi bahan perbincangan terlebih di antara beberapa cowok. Maklumlah karna selain cakep serta memiliki daya tarik tinggi, orangnya juga easy-going. Ditambah sekali lagi anak seseorang entrepreneur kaya.

Karna sangat repot dengan bisnisnya, Pak Wijaya tidak sering sekali menyempatkan diri dengan putrinya. Serta jadi kompensasinya ia begitu terlalu berlebih dalam memberi beberapa hal material padanya. Mengakibatkan A-mei tumbuh jadi cewek yang agak cuek serta sukai seenaknya sendiri. Bahkan juga omongan papanya juga tidak digubrisnya. Jadi sering malah papanya yang takut dengannya. Tersebut karena karna sangat dimanja tetapi kurang perhatian.

Disuatu hari, berlangsung hujan badai yang mengakibatkan banjir besar di banyak tempat didalam kota. Mengakibatkan petang itu, sepulang dari kunjungan kerja di daerah, Pak Heru tertahan 2 jam di bandara karna sopirnya tidak dapat menuju ke sana. Pada akhirnya ia menelpon Pak Wijaya serta mengharapkan supaya Pak Wijaya dapat membereskan ketidaknyamanan yang berlangsung pada dianya waktu itu. Memanglah sebelum-sebelumnya Pak Wijaya senantiasa dapat membereskan beberapa hal yg tidak mengasyikkan begini. Tetapi malam itu kelihatannya ia menjumpai jalan buntu, karna tak ada kamar hotel yang ideal yang masih tetap kosong. Pada akhirnya, Pak Wijaya tawarkan untuk bermalam di tempat tinggalnya yang besar serta elegan. Kebetulan tempat tempat tinggalnya tidaklah terlalu jauh dari bandara.

Sesungguhnya bila tidak sangat terpaksa ia tidaklah terlalu sukai mengundang Pak Heru bermalam di tempat tinggalnya, terlebih karna ada puterinya yang sudah memijak usia dewasa itu. Ia tidak mau mendekatkan putrinya ke lingkungan usaha yg tidak bersih terlebih dengan Pak Heru yang suka main wanita itu. Tetapi kesempatan ini ia tidak miliki alternatif lain. Terlebih di waktu begini di mana tengah ada sistem tender satu project besar, yang bila goal akan memberi keuntungan finansial yang jauh semakin besar di banding sebagian project terlebih dulu. Dalam keadaan seperti saat ini, pasti yaitu satu aksi bunuh diri bila ia tidak membantu Pak Heru sewaktu dalam kesusahan. Terlebih dulu Pak Heru sempat berjumpa dengan A-mei 2 x. Tetapi dalam situasi yang sebatas basa-basi ditempat yang beberapa orang serta itu juga hanya sesaat.

Sesudah perjalanan kurang lebih satu jam, sampailah Pak Heru dirumah Pak Wijaya. Setelah mandi serta menyimpan kopor didalam kamar yang juga akan ditempati malam itu, mereka berdua makan malam dengan. Setelah makan malam, berlangsung insiden kecil yakni saat Pak Heru yang juga akan menuju ke kamar mandi dengan kebetulan berpapasan dengan A-mei yang baru keluar dari kamarnya. Lihat A-mei saat itu juga muka Pak Wijaya jadi merah padam, karna waktu itu A-mei kenakan daster tempat tinggal berbahan yang agak tidak tebal tanpa ada menggunakan bra. Terlihat terang benjolan ke-2 putingnya dibalik daster yang tidak tebal itu. Tetapi oleh karna telah terlanjur, harus dikenalkannya A-mei pada Pak Heru. Dengan seakan-akan seperti tidak berlangsung apa-apa diajaknya bicara gadis muda itu. Pasti sembari matanya tidak menyia-nyiakan panorama indah di depannya itu.

Pak Wijaya cuma bisa tersenyum kecut saja dengan peristiwa itu. Dalam hati ia agak berang dengan A-mei. Walau sebenarnya terlebih dulu, ia sudah memberitahukan tentang kehadiran Pak Heru. Jadi ia menyarankan agar tambah baik tidak keluar dari kamarnya. Serta saat ini dapat dibuktikan bila omongannya tidak digubrisnya.

Mulai sejak hadirnya A-mei, Pak Heru jadi bergairah, matanya berbinar-binar lihat kecantikan serta kebeliaan A-mei, dan daya tarik femininnya keseluruhannya. Daster hijau muda yang dipakai A-mei benar-benar sangat pas dipakainya serta cocok dengan kulitnya yang putih, buat dianya terlihat cantik menarik. Ukuran payudara A-mei termasuk juga kecil, bisa disebut dadanya termasuk juga 'rata'. Mungkin saja itu penyebabnya bila dirumah ia terkadang sukai tidak menggunakan bra. Walau payudaranya kecil tetapi putingnya cukup menonjol, hingga terlihat jelaslah benjolan ke-2 puting payudaranya dibalik sebatas kain daster yang tidak tebal. Serta sewaktu membelakanginya, dibawah rambutnya yang sebahu, terlihat terang tak ada tali bra atau kaus dalaman di punggungnya. Yang tampak menerawang malah celana dalam dibalik dasternya yang tampak karna ketidaksamaan warna dengan kulitnya. Pasti hal semacam ini semuanya tidak terlepas dari pandangan Pak Heru.

Sesaat Pak Wijaya waktu itu terasa tidak nyaman serta serba salah dengan hadirnya A-mei di dekat mereka. Ia paham benar kegemaran Pak Heru yaitu beberapa type cewek oriental seperti A-mei begini. Sudah cukup banyak cewek-cewek seumuran putrinya yang disuguhi ke Pak Heru untuk kelancaran projectnya. Saat ini kelihatannya ia terkena batunya karna tentunya waktu itu Pak Heru jadi terangsang pada putrinya! Tetapi ia tidak dapat melakukan perbuatan apa-apa karna benar-benar tidak sopan bila ia berlaku sangat intrusif terlebih dimuka tamu perlunya. Selang beberapa saat A-mei balik masuk ke kamarnya sekali lagi hingga hatinya agak lega karna lepas dari situasi yang serba salah itu.

Sesungguhnya, akhir-akhir ini diam-diam Pak Wijaya juga seringkali terasa terangsang oleh putrinya, pada langkah berpakaiannya, sikapnya, serta daya tarik seksualnya. Terlebih bila putrinya itu sekali lagi menginginkan memperoleh suatu hal serta berlaku manja pada dianya dengan memegang tangannya serta mendekatkan badannya ke dianya. Ia rasakan harumnya aroma badan dan hangatnya badan gadis yang sudah tumbuh jadi dewasa itu. Serta seringkali ia lihat payudara putrinya dibalik pakaiannya yang tidak tebal atau disaat putrinya tengah menunduk disaat menggunakan kaus longgar dengan belahan dada rendah. Ia tidak terasa bersalah juga akan hal semacam ini sepanjang ia tidak melakukan perbuatan tidak pantas pada putrinya. Menurut dia itu yaitu lumrah karna putrinya memiliki daya tarik seksual yang tinggi.

Serta rasa tidak bersalahnya itu jadi semakin kuat sesudah pada akhirnya ia mengerti bila A-mei sesungguhnya bukanlah anak kandungnya. Memanglah istrinya dahulu seringkali melakukan perbuatan affair dengan adanya banyak lelaki terkecuali dianya. Ketahui bila Pak Wijaya begitu mengidamkan anak serta waktu itu yaitu orang yang dapat memberi uang paling banyak pada dianya, jadi dikaranglah narasi kalau bayi yang dikandungnya itu yaitu anaknya. Hingga sampai kini Pak Wijaya dengan regular senantiasa membiayai biaya hidup mereka. Hal tersebut berlangsung hingga pada akhirnya bekas istrinya sendiri yang mengungkapkan rahasia itu. Sejak berhasil menggaet serta jadi peliharaan orang kaya dari Hongkong yang tambah lebih kaya dari Pak Wijaya, bekas istrinya itu tidak terasa butuh melindungi hubungan dengannya. Pada akhirnya saat berlangsung satu pertikaian mulut yang bertambah jadi begitu emosional, tanpa ada bisa dihindari sekali lagi keluarlah pernyataan yang sesungguhnya dari bekas istrinya. 

Mulai sejak satu tahun lebih paling akhir ini sesungguhnya ia mulai berprasangka buruk. Karna makin dewasa A-mei, makin jauh kemiripannya dengan dianya. Serta kecurigaannya itu selanjutnya dapat dibuktikan. Tetapi saat ini umum luas sudah terlanjur berasumsi kalau A-mei yaitu putrinya. Untuk melindungi reputasinya dengan tidak buat berita skandal baru, jadi ia mengambil keputusan untuk tetaplah mengaku A-mei jadi anak serta membiayai semua kebutuhannya. Tetapi ia makin kurang menyempatkan diri dengan A-mei serta tidaklah terlalu mengurusin kehidupan pribadinya. 

Insiden malam itu malah nyatanya menimbulkan satu inspirasi brilyan didalam benak Pak Wijaya. Jika inspirasi ini digerakkan pada peristiwa yang cocok, ia dapat memperoleh keuntungan ganda, yakni memperoleh keuntungan finansial yang besar sekalian membalas dendam pada penipuan yang dikerjakan pada dianya sepanjang bertahun-tahun. Langkahnya yakni dengan mengumpankan A-mei dengan halus serta diam-diam pada Pak Heru, kroninya itu! Jika sudah 'memakan' A-mei, pasti Pak Heru jadi tidak enak hati terhadapnya, hingga besar peluang ia memperoleh sebagian project besar selanjutnya. Sesaat dengan statusnya jadi ayahnya, pasti tak ada seseorang juga yang juga akan menganggap kalau ia yaitu Master Planner dari gagasan busuk itu. Bahkan juga akan tidak ada orang yang tahu karna hal tersebut juga akan ditata berlangsung didalam tempat tinggalnya. 

Sejak malam itu, sudah sekian kali Pak Heru singgah ke tempat tinggal Pak Wijaya atas undangannya nikmati masakan bikinan Mbok Yem yang rasa-rasanya sangat cocok dengan lidah Jawa seperti Pak Heru. Saat ini A-mei jadi makin kenal dekat dengan Pak Heru. Terlebih dalam sebagian peluang, Pak Wijaya berniat menarik diri hingga terdapat beberapa peluang mereka untuk sama-sama terlibat percakapan sendiri. 

Weekend itu, Pak Heru kembali datang ke tempat tinggal karna diundang makan malam oleh Pak Wijaya. Waktu Pak Heru tengah duduk terlibat percakapan dengan Pak Wijaya, ia lihat A-mei yang baru keluar dari kamarnya. Ia kenakan kaus tank-top ketat warna pink dengan belahan dada rendah dan celana sport putih yang, yah, betul-betul pendek. Lekukan sisi atas payudaranya terlihat terang terbuka sesaat payudaranya yang kecil namun sexy terbungkus oleh bra di balik kaus tank-top nya yang terlihat menonjol. Ia menggunakan bra berwarna biru tua, tampak dari tali bra di bahunya. Kontras sekali dengan kulitnya yang putih. Sesaat celana pendeknya menghadirkan beberapa besar pahanya yang putih mulus.

" Oom Heru hari ini bermalam di sini sekali lagi ya " Sebentar ya Oom, A-mei ingin pakai treadmill yang berada di kamar yang kelak Oom pakai. Oom masih tetap ingin bercakap sama Papi serta tidak cepat-cepat ingin masuk kamar khan? " 
" Ini anak, bukannya berolahraga dahulu dari barusan. Khan Papi barusan telah katakan jika Oom Heru ingin datang hari ini. Jadi masalah untuk orang yang menginginkan istirahat saja. " 
" Ooh, tidak apa-apa kok. A-mei pakai saja treadmill-nya dahulu. Oom belum juga ingin masuk ke kamar kok, " kata Pak Heru dengan mata berbinar-binar. 
" Papi bagaimana sich. Tuch, Oom Heru saja tidak keberatan kok. " 
" Ya telah, bila ingin berolahraga buruan sana. " 
" Bila gitu kita bercakap dahulu saja. Kelak kita makannya keduanya sama, tunggulah A-mei usai berolahraga. Terlebih umumnya habis berolahraga khan jadi lapar. " 
" Iya, benar Oom. Ya telah A-mei berolahraga dahulu ya, " tuturnya sembari membalikkan tubuh. Terlihat pantatnya menonjol di balik celana putihnya yang super mini itu. 
Sesaat A-mei olahraga, ke-2 pria 1/2 baya itu ngomong ngalor-ngidul, dari mulai sebagian projectnya, problem mobil, uang, hingga, sudah pasti, problem cewek. 
1/2 jam lalu, A-mei sudah usai olahraga. Pakaiannya basah menempel ke badannya yang penuh dengan keringat. Mukanya kemerahan. Dadanya naik turun karna napasnya terengah-engah. 
" Wah, dari barusan bercakap selalu, ngobrolin apaan sich? Kok sepertinya asik banget. " 
" Papi ngomongin usaha sama Oom Heru. Mari, anda mandi dahulu, kelak kita makan dengan. " 
" Wah, habis berolahraga tidak bisa segera mandi. A-mei ikut-ikutan bercakap bentar ya. Agar ngerti usaha juga, " kata A-mei sembari duduk di samping Pak Wijaya. 
Sesaat mereka terlibat percakapan, Pak Heru makin berbinar-binar memandangi muka cantik serta badan indah A-mei yang basah oleh keringat itu. 
Hingga selang beberapa saat, pada akhirnya A-mei meninggalkan mereka untuk mandi. 
CAPSA SUSUN ONLINE TERPERCAYA 
Petang itu, mereka makan dengan. Waktu itu A-mei menggunakan baju rumahan dari kain yang halus serta tidak tebal yang terbagi dalam baju atasan serta rok dengan corak yang sama. Kesempatan ini pasti ia menggunakan bra. Sesudah bercakap sebagian waktu, pada akhirnya Pak Wijaya mohon diri. 
" Wah, sorry nih, friend, gua istirahat dahulu ya. Kepala gua rada pusing nih. Ngobrolnya diterusin saja dahulu. A-mei, kelak jika telah usai, suruh Mbok Yem beresin meja makan ya. Oom Heru yaitu tamu kita malam hari ini, jika dia butuh apa-apa, anda bantu juga. Papi ingin masuk kamar dahulu. " 
" Yah, Papi. Walau sebenarnya ngobrolnya sekali lagi seru-serunya nih. " 
" Kepala Papi sekali lagi kumat peningnya. Ya telah anda bercakap dahulu saja sama Oom Heru. Namun kelak tidurnya janganlah sangat malam ya. " 
Malam itu, Pak Heru tiduran di kamarnya. Fikirannya dipenuhi oleh A-mei beberapa hingga penisnya menegang dengan keras. Yah, waktu itu ia tengah terangsang hebat oleh A-mei. Terlebih sesudah ia terlibat percakapan berduaan denganya. 
Sejak Pak Heru seringkali datang ke tempat tinggal, A-mei jadi makin akrab dengannya. Akrab bukanlah dalam makna cinta tetapi lebih jadi profil seseorang bapak atau kakak lelaki yang sampai kini begitu kurang diperoleh dari ayahnya sendiri. Baginya, Pak Heru yaitu orang yang dapat diakui, memiliki pengalaman banyak, mengasyikkan serta enak di ajak bicara. Saat ini ia makin akrab sehinga seringkali mengulas hubungan dengan cowoknya padanya serta saat ini sentuhan-sentuhan fisik kecil sewaktu mereka berdua berhubungan telah bukanlah hal yang aneh sekali lagi. 


Tetapi untuk Pak Heru, hal tersebut pasti disimpulkan berlainan, karna fikirannya (seperti biasanya cowok) lebih bertujuan ke sex. Sering fikirannya bercabang, pada rasa tertarik pada rekannya serta putrinya dengan keinginan seksual pada putri rekannya itu. Hal tersebut membuatnya semakin terobsesi pada A-mei. Tetapi, telah pasti ia tidak dapat menyebutkan selalu jelas pada Pak Wijaya. Meskipun sampai kini Pak Wijaya senantiasa penuhi hasratnya, tetapi pasti ia akan tidak mengorbankan kehormatan putrinya sendiri. Pikirkan kecilnya peluang karenanya, ia jadi makin terobsesi untuk memperolehnya. 

Untuk menyingkirkan keruhnya fikirannya itu, ia keluar dari kamarnya untuk jalan-jalan. Waktu itu semua ruang telah gelap. Lampu kamar Pak Wijaya juga telah gelap. Tetapi kamar A-mei masih tetap jelas serta terdengar nada musik dari dalam. Berlangsung pergolakan batin pada dianya sebelumnya pada akhirnya setan dipikirannyalah yang menang. Mumpung lampu kamarnya masih tetap menyala, fikirnya, bila tidak saat ini kapan sekali lagi. Ia mengetuk pintu kamar A-mei. Tidak lama, A-mei buka pintunya. Ia masih tetap menggunakan baju yang sama, tetapi ia tidak menggunakan bra. 
  
" A-mei, sorry ya. A-mei belum juga tidur khan. Oom ingin minta tolong, bagaimana ya langkah jalanin treadmill. Besok pagi-pagi Oom ingin berolahraga juga, " tuturnya dibuat-buat. 
" Ooh, mudah, Oom. Tinggal dinyalain saja tombol powernya, lantas timer serta kecepatannya di-set. " 
" Nah, itu yang Oom tidak gitu memahami. A-mei dapat tolong tunjukin sebentar. " 
" OK, Oom. Tidak problem. " 

" Nah, gini nih, Oom. Langkah pakainya. " 
(Disamping itu terdengar nada pintu kamar yang tertutup dengan automatis) 
" Wah, terima kasih deh. Untung ada A-mei yang ngajarin. Oom mohon maaf ya ngeganggu A-mei malem-malem. " 
" Ah, tidak apa-apa kok Oom. A-mei juga masih tetap belum juga tidur. " 
" Umum A-mei tidur jam berapakah? " 
" Tidak pasti Oom. Umumnya pada jam 12 atau jam 1. Terkadang A-mei minta Mbok Yem mijitin. Jika habis dipijitin gitu, tubuh jadi enak, jadi A-mei tidur lebih cepat. " 
" Jadi malam hari ini tidur agak malam karna tidak dipijit Mbok Yem? " 
" Tidak juga, Oom. Soalnya A-mei masih tetap ngecek e-mail sembari dengarkan musik. Barusan sesungguhnya memanglah A-mei pengin minta Mbok Yem pijitin. Namun A-mei lupa katakan barusan, dikarenakan keasyikan bercakap. Jadi Mbok Yem Keburu tidur. " 
" Wah, Oom jadi tidak enak nih. Dikarenakan bercakap sama Oom, A-mei jadi tidak dapat dipijitin sama Mbok Yem. Jadi gantinya, bagaimana bila saat ini Oom yang mijitin A-mei? " 
" Wah, tidak dapat Oom. " 
" Lho, mengapa? " 
" Soalnya.. soalnya, umumnya jika dipijitin Mbok Yem, A-mei tidak pakai baju, " tuturnya sembari tertunduk malu. 
" Lho ya pakaiannya tidak butuh di buka dong, " tuturnya sembari memegang rambut A-mei. 
" Oom hanya ingin pijitin tangan serta punggung anda sebentar saja kok. Soalnya Oom terasa tidak enak, dikarenakan bercakap sama Oom, anda jadi tidak dapat dipijitin Mbok Yem. Hanya sebentar saja kok. Hitung-hitung, nebus kekeliruan Oom barusan. Jika kelak ingin udahan, katakan saja telah cukup gitu. OK? Oom tidak miliki fikiran jahat sama A-mei kok. Apa bebrapa janganlah A-mei takut bila sama Oom.? " 
" Bukanlah gitu Oom. A-mei bukannya takut Oom miliki fikiran jahat. Namun A-mei tidak mau ngerepotin Oom. " 
" Ah, tidak kok. Oom tidak terasa direpotin. Ayuk, anda duduk saja disini, " tuturnya sembari segera mendorong A-mei agar duduk di ranjang. 

Sesudah A-mei duduk di pinggir ranjang, awalilah ke-2 tangan Pak Heru meremas-remas dengan lembut ke-2 bahu A-mei dari belakang. Ia duduk di samping belakang A-mei, sesaat ke-2 tangannya selalu meremas-remas bahunya. Paha A-mei semakin tampak karna rok-nya semakin terangkat naik karna duduk. Terciumlah aroma yang harum semerbak dari rambut serta badan A-mei. Didalam hati, Pak Heru mengatakan mantera jampi-jampi yang didapat dari dukunnya yang dipercayai ampuh untuk mengalahkan hati wanita. 

 https://ceritasexdewasa168.blogspot.com/2017/10/cerita-sex-dewasa-begitu-nikmatnya_50.html

Awal mula A-mei agak tegang tetapi semakin lama semakin terasa santai. Ditambah sekali lagi situasi lampu kamar yang agak redup. Hingga ia pejamkan mata rasakan pijitan Oom Heru. Ketahui dari body language A-mei yang makin santai, tangan Pak Heru mulai berpindah-pindah, dari bahu ke pundak serta bergerak sekali lagi ke punggung hingga semua sisi punggung A-mei sudah habis dijelajahinya. Jadi ke-2 tangannya pernah masuk ke balik pakaiannya, memijiti punggungnya, rasakan kulit punggungnya yang halus dengan segera tidak ada tali bra yang menempel di punggungnya. A-mei makin larut terbuai beberapa hingga ia sedikit mendoyongkan badannya ke belakang serta kepalanya. Sesaat Pak Heru makin berupaya mendekatkan badannya ke badan A-mei. Sekianlah, yang satu mendoyongkan dianya ke belakang, yang satunya sekali lagi memajukan dianya ke depan. Hingga pada akhirnya badan A-mei tersandar seutuhnya ke Pak Heru. Punggungnya benar-benar melekat ke dada Pak Heru. Lalu Pak Heru mendekatkan berwajah ke rambut A-mei, lantas mendekatkan kepalanya ke samping kepala A-mei. Hingga pipinya melekat ke pipi A-mei. Sesaat A-mei tetaplah pejamkan matanya. Nikmati kelembutan serta mesranya pijitan Pak Heru.

Pak Heru saat ini menciumi rambut A-mei yang harum, lantas mencium belakang telinga, pipi sisi bawah, pipi sisi atas, mencium rambut di dekat telinganya. Sesaat tangannya mulai turun ke bawah, meraba-raba semua sisi ke-2 tangan A-mei, membelai rambutnya. Lalu ia menggeser badan A-mei serta badannya sendiri, membuatnya saat ini berhadap-hadapan. A-mei sudah buka matanya. Pak Heru mengecup kecil bibir A-mei untuk ketahui reaksi A-mei. Lihat yang di cium diam saja, Pak Heru selekasnya menciumi bibir A-mei dengan hangat yang lalu dibalasnya dengan hangat juga. Sebagian waktu lamanya mereka berdua larut sama-sama berciuman, sama-sama berpagutan. 

Lalu tangan Pak Heru masuk kedalam baju A-mei, meraba-raba pinggang serta perutnya, tetapi selang beberapa saat ke-2 tangannya merayap naik ke atas untuk menyentuh payudaranya. Didalam baju A-mei, ke-2 telapak tangan Pak Heru bergerilya hingga pada akhirnya melekat ke payudara A-mei, meraba-rabainya serta memainkan ke-2 putingnya yang berdiri tegak serta peka itu. Waktu itu baju A-mei sudah 1/2 terbuka karna terikut naik ke atas oleh pergerakan tangan Pak Heru, hingga sisi pinggang serta perutnya sudah terbuka. Tetapi A-mei telah tidak memedulikan itu karna saat ini ia cuma melenguh sembari pejamkan matanya. 

Dengan mendorong keatas ke-2 tangannya yang sudah ada didalam baju A-mei, dengan automatis baju A-mei turut terangkat juga hingga saat ini ke-2 payudaranya sudah terbuka. Pak Heru melanjutkan melepaskan pakaiannya keluar dari ke-2 tangan serta kepalanya hingga baju atasannya betul-betul lepas dari tubuh A-mei. Pak Heru menjatuhkan baju itu ke lantai sesaat matanya memandangi badan A-mei yang 1/2 telanjang itu. Fokusnya pasti ke ke-2 payudara A-mei yang meskipun tidak demikian besar tetapi terlihat demikian indah. Ke-2 putingnya yang mungil tetapi menonjol berdiri dengan tegak. Putingnya yang berwarna kemerahan terlihat demikian fresh serta kontras dengan kulitnya yang putih. Seperti ice-cream vanilla dengan dua buah ceri yang ditempatkan diatasnya. Demikian menantang untuk dikulum serta dihisap-hisap. Serta tersebut yang juga akan dikerjakan Pak Heru. 

A-mei, yang terlebih dulu tidak ingin dipijit Pak Heru karna takut di buka pakaiannya, saat ini jadi dengan suka-rela membiarkan pakaiannya dilepaskan oleh Pak Heru. Sesaat Pak Heru saat ini menciumi bibir A-mei yang merah, seperti rasakan enaknya strawberry yang masih tetap fresh. Kemudian mulutnya turun ke bawah ke dada A-mei. Awal mula menjilati payudara putih A-mei, lalu menuju ke tengah memutari putingnya. Serta pada akhirnya dikulumnya bertukaran ke-2 puting kemerahan punya A-mei itu seperti mengemut buah ceri. Serta dimainkan lidahnya menggerak-gerakkan puting A-mei yang peka itu didalam mulutnya. A-mei jadi begitu terangsang beberapa hingga saat ini ia mulai mendesah-desah keenakan. Karna memanglah payudaranya terlebih sisi putingnya yaitu sisi sensitifnya. Serta masih tetap ditambah sekali lagi ke-2 tangan Pak Heru yang meraba-raba punggungnya yang sudah telanjang itu. Dengan cekatan, diam-diam Pak Heru buka kancing di belakang rok A-mei serta retsleting di bawahnya sedapatnya hingga maksimum. 

Serta sewaktu Pak Heru merebahkan diri di ranjang serta menarik ke-2 tangan A-mei, hingga badan A-mei terikut olehnya, melorotlah rok daster yang dipakai A-mei. Hingga saat ini nampaklah celana dalam mini merah muda yang terlihat kontras di antara ke-2 pahanya yang putih mulus serta cocok dengan warna ke-2 puting payudaranya. Celana dalamnya yang mini cocok menutupi bulu kemaluannya. Sesaat A-mei yang sudah makin terangsang jadi makin berani. Dilepasnya roknya yang sudah turun itu agar tidak mengganggu pergerakannya. Lantas sepasang tangannya yang mungil buka tali pengikat baju tidur Pak Heru serta membukanya. Hingga nampaklah kulit badan telanjang Pak Heru yang coklat sawo masak. Terlihat benjolan besar dibalik celana dalamnya.

Saat ini giliran A-mei yang ambil gagasan. Mulutnya yang mungil selekasnya menuju mulut Pak Heru serta menciuminya dengan liar yang dibalas dengan tidak kalah liarnya. Mereka berdua sama-sama pagut memagut. Lalu mereka lakukan french kissing sesaat tubuh A-mei saat ini melekat ke dada bagian Pak Heru. 

Terlihat kontras badan A-mei yang putih mulus dengan rambut lurus sebahu warna hitam kecoklatan diatas badan Pak Heru yang sawo masak. Pak Heru bisa dikata termasuk juga buruk tampangnya. Tetapi tubuhnya tegap serta dadanya bagian. Hingga cukup kontras dengan badan A-mei yang kecil serta langsing. Sesaat perut Pak Heru termasuk juga langsing untuk ukuran pria seumurnya. Mungkin saja karenanya hingga cewek seperti A-mei tidak keberatan untuk bercinta dengan Pak Heru. 

Sesudah senang berciuman, Pak Heru melepas celana dalamnya sendiri sembari matanya tidak terlepas memandangi badan putih mulus A-mei yang nyaris telanjang bulat. Dimuka matanya ia senang memandangi payudara A-mei. Sesaat dari bayangan kaca besar di meja rias, ia lihat punggung A-mei yang telanjang yang putih mulus dengan rambut sebahu. Penisnya yang besar sudah berdiri dengan tegaknya. Maklumlah, lihat cewek secakep A-mei telanjang, cowok mana yang akan tidak terangsang, terlebih basic Pak Heru bandot tua yang memanglah pengagum daun muda seperti A-mei begini. A-mei terlihat tersipu lihat penis Pak Heru yang berdiri tegak dengan ukurannya yang besar itu. Penisnya disunat hingga terlihat kepalanya yang besar, sesaat batangnya hitam serta berurat serta ditumbuhi bulu kemaluan yang lebat. Tetapi Pak Heru tidak memedulikan itu serta ia selekasnya melepas celana dalam A-mei. Terlihat bulu-bulu kemaluannya yang tidak sangat lebat tetapi indah itu. Hingga saat ini keduanya sudah telanjang bulat. Nyatanya celana dalam A-mei sudah basah.

 https://ceritasexdewasa168.blogspot.com/2017/10/cerita-sex-dewasa-begitu-nikmatnya_50.html

Agen Poker Terpercaya & Tanpa Robot ( 100% Member Vs Member )
Tersedia Games : Poker Online, Domino 99, BandarQ, Bandar Poker, Adu Q, Capsa Susun, Dan Sakong

Cukup 1 ID Sudah Dapat Memainkan 7 Games
Untuk DAFTAR silahkan klik link ini :

HOT PROMO !!!
* PROMO BONUS TURNOVER 0.5%
* PROMO BONUS REFERAL 20%
* MINIMAL DEPOSIT RP 20.000

Info Lebih Lanjut Hub:
* Website : WWW.HITSDOMINO.ORG
* Pin BBM : D86DAFAF
* Yahoo : hitsdomino@yahoo.com

* baca juga artikelnya : http://ceritasexdewasa168.blogspot.com
* baca juga artikelnya : http://www.webpokermas.blogspot.com
* baca juga artikelnya : http://hiburandewasa88.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar