Agen Poker Agen Poker

Agen Ceme Agen Domino99 Terpercaya>

HitsDomino

Kamis, 15 Juni 2017

Cerita Sex Dewasa-Begitu Asyknya Ngewek Bersama Cewek ABG Cantik

 http://www.hitsdomino.org/app/Default0.aspx?ref=LINDA168168&lang=id

Tanggal 25 Oktober malam yaitu adalah malam yang penuh bahagia sekalian ujian berat bagiku. Sari salah seseorang bekas pacarku saat di SMP seperti sudah kuceritakan kemarin tentang pertarunganku dengan dia diatas selembar papan penyangga meja belajarnya pada saat kami belajar berbarengan di tempat tinggalnya. Lalu kami saya teruskan berbarengan mamanya di lantai cucian sumur tua di dalam sawah. Nyaris 10 th. telah, saya tidak sempat tahu berita kabarnya, terlebih terkait dengannya.

Jantungku merasa nyaris copot serta fikiranku mendadak merasa kacau saat saya terima telepon pada saat kami sekeluarga tengah menyantap hidangan ayam, malam itu.
“Halo, benar ini tempat tinggalnya Pak Aidit serta dapat bicara dengannya? ” tuturnya lewat telepon.
“Yah benar, serta saya sendiri. Siapa ini yah? ” jawabku dalam telepon.
“Ha ha ha, rupanya Kak Aidit ini telah lupa denganku yah atau telah sombong karna telah tenang kehidupannya saat ini? ” tawanya menyindir.
“Maaf saya tidak sempat punyai watak sesuai sama itu, lantas anda ini siapa? ” kataku betul-betul bingung serta tidak paham bicara dengan siapa.

“Okelah, bila memanglah kamu sama sekali tidak tahu siapa diriku, saya bakal terangkan. Masih tetap ingatkah momen 20 th. waktu lalu saat kita belajar berbarengan di rumahku, lantas kita.. ” belum ia pernah usai mengingatkanku, saya mendadak mengingatnya momen yang disebut.
“Oh yah, saya nyaris lupa. Lantas kejadiannya telah lama sekali” kataku sembari kurangi volume suaraku serta saya mendadak tersentak saat.
“Dari siapa itu Kang serta momen apa yang dimaksudkannya” istriku mendadak ajukan pertanyaan padaku sembari tercengang dengarkan perbincangan kami lewat telepon.

Namun saya tidak selekasnya menjawab pertanyaannya, tetapi saya selalu meneruskan perbincangan kami di telepon, sembari kuangkat samping tangan menghadap ke istriku supaya ia sabar sebentar.
“Di mana kamu saat ini? ” tanyaku sama Sari agar cepat terang di narasi seks dewasa.
“Saya ada di Wisma Mariana kamar no. 7 kutunggu saat ini, ada suatu hal yang utama saya bicarakan dengan kamu serta.. ” jawabnya, lantas saya tutup telepon sebelumnya ia kerjakan bicaranya.

Sesudah saya duduk kembali melanjutkan makan di depan istriku, kelihatannya istriku telah tidak sabar lagi menginginkan tahu penelpon serta momen yang disebut tadi. Bahkan juga ia pernah hentikan makannya sesaat.
“Siapa itu tadi Kang, ingin apa dia serta apa masalahnya denganmu? ” bertanya istriku serius sekali, bahkan juga terlihat ada rasa cemburu di berwajah.
“Oh, itu tadi rekan lamaku yang baru pulang dari Jakarta. Tuturnya ada program usaha baru yang bakal di tawarkan padaku. Jadi ia minta saya datang ke tempat tinggalnya karna kangen sekali denganku sekalian mengulas masalah program usaha baru itu” jawabku berbohong supaya ia tidak berprasangka buruk.
“Teman wanita atau pria? ” tanyanya penbuh kecemasan.
“Masa sih rekan wanita mengajak ke tempat tinggalnya malam-malam begini” kataku.
“Tapi kedengarannya tadi di telepon nada wanita Kang” kata istriku.
“Oh, memanglah suaranya dari dahulu demikian. Seperti nada wanita” lagi-lagi saya berbohong sama istri agar dia tidak melarangku menemuinya.

Setelah kami makan, saya ganti baju sesudah duduk sesaat, lantas pamit sama istri untuk menjumpai penelpon tadi. Istri kelihatannya telah tak ada rasa cemburu serta berprasangka buruk lagi sesudah saya terangkan tadi.
“Kang, janganlah sangat larut malam pulangnya yah” pinta istriku saat saya mulai stater motor vespaku.
“Namanya saja rekan yang lama sekali tidak ketemu, pasti beberapa hal yang kami bicarakan, terlebih masalah usaha tawarannya itu. Jadi kita saksikan saja kelak. Jikalau perbincanganku panjang lebar serta belum usai sampai larut malam, jadi silakan dikunci pintunya, sebab mungkin saja kami tidur berbarengan di tempat tinggalnya untuk sama-sama melepas rasa kangen kami” keteranganku pada istri agar ia tidak meragukanku lagi.

Sesudah saya tiba serta bertanya kamar Sari di Wisma itu, saya lantas diantar oleh salah seseorang pelayan lelaki Wisma itu. Kamar Sari nyatanya tidak tertutup menanti kedatanganku.
“Hei, jam berapakah kamu tiba di kota ini serta ada masalah apa hingga ngingap semua di Wisma ini. Kelihatannya ada masalah utama yah? Mengapa tidak segera ke tempat tinggal saja? ” serentetan pertanyaan itu saya lontarkan pada Sari saat saya telah berdiri di depan pintu kamarnya.
Ia terlihat kebingunan menjawabnya satu persatu, hingga ia cuma tersenyum sembari melambaikan tangannya ke arahku menyebutku masuk.
“Mari masuk Kak, saya begitu merindukanmu. Telah lama kucari alamatmu serta menginginkan berjumpa denganmu, namun baru kesempatan ini saya pernah. Maklum daerah rumahku sangat jauh dari sini, hingga susah sekali kita sama-sama berjumpa” tuturnya sembari tersenyum seakan senang sekali.

Saya segera duduk di pinggir rosban yang dilapis kasur empuk, sesaat sembari ia lanjutkan perbincangannya, Sari jalan ke arah pintu lantas tutup dan menguncinya dengan rapat seakan ia tidak membiarkan saya kembali dengan cepat atau mungkin saja ia kehendaki saya temaninya selalu dalam kamar itu hingga semua masalahnya usai.
“Tadinya saya sangsi serta takut meneleponmu karna jangan pernah istrimu geram serta berprasangka buruk, hingga jadi menghambat pertemuan kita. Namun tetaplah saya cobalah siapa tahu dapat sukses, nyatanya benar berhasil” tuturnya sembari duduk sekitaran 30 cm dari tempat dimana saya duduk.
“Akupun tadi kaget serta terasa takut ketahuan istri saat kuterima teleponmu. Untung saya masih tetap dapat buat argumen yang dapat optimis dia” kataku bercerita aktivitas kami dirumah waktu ia menelpon tadi.

“Kamu benar-benar berbentuk ular serta masih tetap licik seperti dahulu. Kukira kamu telah insaf serta banyak beralih karna telah beristri yang cantik, jadi telah miliki 3 orang anak lagi. Nyatanya sifatmu sedikit berobah, walau usiamu telah lanjut. Apa yang terjadi kurang lebih bila istrimu tahu masalah pertemuan kita di wisma ini. Saya tidak ingin nanggung resikonya serta tidak tega lihat tempat tinggal tanggamu hancur seperti yang kami alami waktu ini” komentarnya panjang lebar sembari mencubit pinggangku lantas sedikit bersedih, bahkan juga pernah keluar air matanya.

“Maaf Sari, saya tidak bisa serta mustahil melupakan momen bersejarah kita yang penuh kesenangan 20 th. waktu lalu itu. Sayang nasib yang memisahkan kita hingga kita tidak berjodoh. Namun sudahlah semuanya yaitu takdir yang perlu kita terima. Saat ini kita lupakan saja semuanya, kita pikirkan serta nikmati pertemuan kita ini”.

“Kak, saya begitu merindukanmu. Jauh-jauh saya datang dari Banjarmasin tempat saya bertempat sekarang ini cuma untuk berjumpa denganmu” tuturnya sembari merapatkan badannya ke badanku, bahkan juga bertumpu di bahuku.
“Aku juga sekian sayang. Maka dari itu apa pun resikonya, saya tetaplah berupaya menemuimu ditempat ini. Saya sama sekali tidak dapat rasakan kebahagiaan serta kesenangan yang sama saat kita belajar berbarengan di rumahmu tempo hari” sambungku sembari memeluk badannya, jadi membelai rambutnya yang agak panjang serta merasa harum.

Ia bukan sekedar bertumpu dibahuku, namun kesempatan ini ia berbaring diatas ke-2 pahaku, hingga saya mengelus-elus pipi serta kelopak matanya yang merasa sedikit basah. Tak tahu karna sedih atau bahagia, namun yang pasti air mata itu merasa hangat. Untuk menunjukkan kasih sayang serta kerinduanku, saya coba mengecup pipinya yang putih bersih itu, hingga ia menarik kepalaku lebih rapat lagi seakan ia tidak mau saya menarik kecupanku itu.

“Kak, saya sudah mengetahui semua kondisimu saat ini dari mamaku di kampung, termasuk juga no. teleponmu. Apa kamu tidak mau atau tidak ingin kenali kondisiku sekarang ini Kak? ” tanyanya mendadak sembari mengangkat kepalanya serta memandang wajahku.
“Oh yah, pernah kudengar tadi dari ucapanmu kalau kamu tidak mau lihat tempat tinggal tanggaku hancur seperti tempat tinggal tanggamu. Kapan kamu berumah tangga serta apa memanglah kamu kurang serasi? ” tanyaku kepadanya.
“Itulah Kak nasib jelek yang menimpaku. Tidak lama sesudah kuketahui kalau kamu sudah beristri, akupun frustrasi serta bergaul dengan adanya banyak lelaki. Sampai pada akhirnya seseorang lelaki seusiamu melamarku lantas saya terima jadi suamiku. Tiga Bln. lalu kuketahui kalau ia nyatanya telah mempunyai istri sebelumku, jadi telah miliki seseorang anak. Saya tinggalkan dia serta menuntut cerai, namun ia tetaplah tidak ingin ceraikan saya. Saya lantas ke Banjarmasin serta tinggal dirumah sepupuku. Enam Bln. lalu, tanpa ada bekal surat cerai saya terima lamaran seseorang pria yang usianya tambah lebih gampang dibawah usiaku” penjelasannya panjang lebar.

Saya begitu tertarik mendengar pengalamannya itu, hingga belum saya pernah memberi komentar penuturannya itu, ia selalu narasi pengalamannya.
“Sialnya Kak, belum cukup setahun perkawinan kami itu, pria yang jadi suamiku itu kawin lagi dengan wanita Banjar sesukunya karna dipaksa oleh keluarganya serta tidak disetujui perkawinannya denganku. Saya sakit sekali serta menginginkan rasa-rasanya bunuh diri, namun mendadak saya teringat dengan kebahagiaan yang sempat kualami 10 th. lantas berbarengan Kak, hingga saya bertekat untuk menjumpai Kakak dengan harapan bebrapa bila kebahagaian serta kasih sayang itu masih tetap dapat kunikmati kembali sebelumnya saya meninggalkan dunia yang fana ini. Tersebut yang mendorongku kesini Kak” ceritanya panjang lebar sembari meneteskan airmata di pangkuanku.

“Sabar sayang, janganlah putus harapan. Banyak kebahagiaan serta kesenangan hidup yang dapat kita alami bila kita masih tetap hidup. Semuanya yaitu ujian yang tidak dapat dijauhi. Buktinya kan saya ini masih tetap menyayangimu, mencintaimu, merindukanmu serta.. ” belum saya kerjakan ucapanku, ia mendadak tutup mulutku dengan tangannya, lalu
“Jangan diteruskan Kak, saya takut menyakiti hati istrimu serta mengakibatkan kerusakan kebahagiaan tempat tinggal tanggamu. Biarkanlah saya yang alami nasib jelek ini” tuturnya menyadarkanku bila saya sampai kini hidup rukun berbarengan istri.

“Kalau memanglah maksudmu hanya satu kesini cuma untuk berjumpa denganku, jadi bersukur serta berbahagialah saat ini karna kita telah ketemu serta marilah kita sama-sama melepas kerinduan kita mumpung masih tetap pernah serta masih tetap pagi” kataku sembari membelai badannya serta mengangkat ke-2 kakinya yang terjulur ke bawah lantas membaringkannya diatas kasur yang empuk, lalu saya berbaring di sebelahnya sembari memeluk badannya dalam satu bantal dengan tetaplah melanjutkan perbincangan kami.

 http://www.hitsdomino.org/app/Default0.aspx?ref=LINDA168168&lang=id

Tak tahu siapa yang mengawali, namun saat ini kami telah sama-sama merangkul serta berciuman serta bermain lidah, jadi tanpa ada kusadari juga siapa yang lebih duluan, yang pasti tanganku telah mempermainkan dua buah dada yang terselip dibalik pakaian serta BH yang dipakai Sari, sesaat tangan Sari telah meraba-raba serta menggocok-gocok satu rudah yang berdiri tegak dibalik CDku, walau sebenarnya kami keduanya sama masih tetap kenakan pakaian komplit. Tanpa ada terdengar nada sepata katapun, tangan kami begitu aktifnya mempermainkan alat vital yang dulunya sempat kami permainkan.

“Aku buka pakaiannya yah sayang, agar saya lebih leluasa nikmati semua badanmu yang sempat jadi pusat kenikmatanku” kataku berbisik sembari mempreteli pakaian serta celana panjang yang dipakainya. Ia cuma mengangguk, tetapi tanpa ada minta izin ia juga turut buka kancing bajuku satu untuk satu yang diteruskan dengan buka ikat pinggang, resteling serta melorotkan celana panjangku.

Saat ini kami berpelukan serta berpagutan dalam kondisi 1/2 bugil sembari bergulingan. Terkadang Sari berbaring di kiri serta di kananku, bahkan juga diatas serta di bawahku. Kami telah keduanya sama begitu terangsang hingga tanpa ada aba-aba lagi, saya segera melepas BH-nya, hingga terlihat di depan mata saya dua benda putih bergantung yang tidaklah terlalu besar namun montok, halus serta sedikit menonjol karena rangsangan walau tidak semungil saat pertama kalinya kupegang dahulu.

Kujulurkan ujung lidahku keputingnya yang mulai agak keras serta warna coklat. Kujilati semua permukaannya, kuhisap serta terkadang sedikit kugigit. Ia terlihat menikmatinya, bahkan juga untuk menyeimbangi kenikmatannya itu, ia bergerak menggelinjang, lantas memutar badannya hingga arah kami berlawanan. Dalam kondisi menyamping, ia mendorong CD-ku sampai turun hingga ke lutut, lantas mencapai berisi yang tengah mengacung itu serta memasukkannya kedalam mulutnya serta memainkan dengan lidahnya, bahkan juga memutar-mutar dalam mulutnya, hingga saya merasa ingin muncrat.

“Terus Kak, saya sangat nikmat auh.. uhh.. aahh.. usstt.. ” tuturnya sembari berdesis dengan nafas terputus-putus saat saya memainkan lidahku dengan cepatnya kedalam lubang vaginanya yang basah serta masih tetap mulus tanpa ada bulu selembarpun seperti saat pertama kalinya saya jamah di tempat tinggalnya kemarin. Iapun seakan ikuti pergerakan mulutku dengan mempercepat gocokan mulutnya pada rudalku yang merasa nyaris muncrat.
“Aduh, saya telah tidak dapat lagi menahan sayang, aahh.. uuhh” kataku sembari mendorong kepalanya supaya ia hentikan gocokannya.

Berbarengan dengan itu juga, Sari mendadak berdiri serta selekasnya mengangkangi badanku yang terbaring terlentang di bawahnya. Kelihatannya ia telah tidak sabaran lagi. Ia dengan cepatnya buka ke-2 bibir vaginanya hingga kulihat sedikit menganga serta terlihat berwarna merah pada ke-2 bibirnya, lantas turunkan pantatnya hingga lubang kemaluannya cocok ketemu dengan ujung penisku yang memanglah mulai sejak tadi berdiri. Tanpa ada dipegang serta diarahkan, penisku itu bisa masuk dengan gampang ke lubangnya walau tidak segera amblas semuanya tetapi sesudah kami bantu dengan sekian kali pergerakan pinggul ke kiri serta ke kanan seperti orang ngebor.

“Hmm.. aahh.. ” tersebut nada kecil berbarengan nafas keluar dari mulut kami dengan bertukaran saat Sari berpegangan diatas ke-2 pahanya sembari mempercepat pergerakan pinggulnya ke bawah serta ke atas bersamaan dengan pergerakan pinggulku. Bahkan juga karena sangat keras serta lamanya pergerakannya itu, hingga ia lelah serta berhenti sesaat lantas ke-2 tangannya bertumpu diatas dadaku lantas diatas kasur lalu dengan leluasanya menggerakkan pinggulnya yang mengakibatkan terdengarnya bunyi “Ciprat.. ciprot” dengan memiliki irama dari persenggolang kelamin kami.

“Aku ingin keluaar sayang, berhennti duluu” kataku saat merasa ada lahar panas mulai mengalir dari dalam batang kemaluanku.
Karna permintaanku itu, Sari berhenti bergoyang sesaat, lantas terlentang di sampingku dengan buka ke-2 pahanya. Akupun tahu tujuannya, lantas saya yang mengangkanginya serta dengan gampang menusukkan kembali rudalku ke lubangnya serta menggocok-gocoknya selalu.

Sembari saya gocokkan penisku kedalam vaginanya, Sari mencapai bantal guling serta mengganjal pinggulnya lantas buka lebar-lebar ke-2 pahanya hingga batangku dapat masuk lebih dalam, bahkan juga merasa ke-2 biji pelerku masuk ke lubangnya, hingga nada serta bunyi khas itu susah dijauhi, jadi kesempatan ini makin besar serta ribut. Tidak senang dengan style itu, Sari mendorong pinggulku ke atas lantas mengangkat ke-2 kakinya tinggi-tinggi sampai ujungnya menyentuh bahuku. Akupun menekannya dengan keras serta memompanya secepat mungkin saja, terlebih sesudah ada sinyal tanda Sari juga telah nyaris meraih puncak bersamaan yang kurasakan.

Nyatanya benar, dalam tempat terakhirku itu, kami dengan berbarengan memuntahkan lahar panas tanpa ada izin dari siapa-siapa serta tanpa ada aba-aba. Hal semacam ini sangat merasa saat saya muncrat kedalam vaginanya. Saripun memelukku erat sekali, jadi sedikit mencakar punggungku serta menarik- narik rambutku yang diikuti juga dengan denyut-denyut yang menjepit ujung penisku.
Lantas kami dengan berbarengan lemas lunglai sembari berbaring dengan nafas yang terputus-putus tanpa ada nada, pergerakan serta pandangan yang berartri lagi. Kami seperti mayat telanjang yang terbaring berdampingan diatas tempat tidur. Kami baru sadar bila kami benar-benar pernah tertidur sekitaran 30 menit sesudah terdengar ada orang yang mengetuk-ngetuk pintu kamar dari luar. Kami dengan berbarengan bangkit serta membereskan baju lantas kubuka pintu, nyatanya petugas Wisma ingin bertanya apa saya ingin menginap atau ingin pulang, sebab ia ingin kunci pintu pagarnya.

Nyaris berbarengan kami menjawabnya dengan kata “iya” sesudah lihat jarum jam dinding telah menunjuk jam 12. 30, lantas petugaspun berlalu serta saya kembali mengunci pintu. Kemudian kami berbarik sesaat sembari berpelukan lantas melepas baju semasing dengan keseluruhan seperti yang lalu lantas kugendong Sari masuk ke kamar mandi untuk bersihkan tubuh, terlebih pastinya sisa cairan dari mulut serta kemaluan kami.

Sesampai di kamar mandi, kami sama-sama menyirami serta menggosok-gosok semua tubuh, hingga gairah serta nafsu seks kami kembali bangkit serta menginginkan rasa-rasanya meneruskan ronde ke-2 didalam kamar mandi agar style serta kesannya agak lain lagi. Kami memanglah pernah lakukan dengan berbagai macam tempat, style serta cara seks di kamar mandi itu hingga kami pernah meraih puncak kesenangan 3 kali, bahkan juga kami teruskan diatas tempat tidur sampai mendekati pagi. Kami tidak dapat lagi mengkalkulasi berapakah kali kami muncrat sepanjang pertemuan kami dalam kamar wisma itu.

Pertemuan kami di kamar wisma itu, benar-benar satu pertemuan yang mengagumkan terkesan. Seumur hidupku mungkin saja susah kami alami kembali pertemuan sesuai sama itu. Kerinduan kami sepanjang 10 th. benar-benar terobati malam itu, bahkan juga kami cetak histori hidup yang susah terlupakan lagi. Sayang Sari cuma pernah menginap 1 malam di kotaku karna takut menyebabkan problem baru pada tempat tinggal tanggaku, sesaat saya masih tetap siap temaninya sepanjang sebagian malam seumpamanya ia ingin bertahan. Oh Sari sayang, kapankah kita dapat lagi mengulangi pertemuan sesuai sama itu. Mungkinkah hal semacam ini dapat terulang sebelumnya ajal kita dicabut. Alangkah nikmat serta bahagianya perasaanku malam itu. Rasa-rasanya saya tidak ingin malam itu berlalu dengan cepat, namun tersebut hidup serta fitrah yang perlu di terima oleh tiap-tiap insan.

 http://www.hitsdomino.org/app/Default0.aspx?ref=LINDA168168&lang=id

Agen Poker Terpercaya & Tanpa Robot ( 100% Member Vs Member )
Tersedia Games : Poker Online, Domino 99, BandarQ, Bandar Poker, Adu Q, Capsa Susun, Dan Sakong

Cukup 1 ID Sudah Dapat Memainkan 7 Games
Untuk DAFTAR silahkan klik link ini :
http://bit.ly/2m8zJjV

HOT PROMO !!!
* PROMO BONUS TURNOVER 0.5%
* PROMO BONUS REFERAL 15%
* MINIMAL DEPOSIT RP 20.000

Info Lebih Lanjut Hub:
* Website : WWW.HITSDOMINO.ORG
* Pin BB : D8DA45DE
* Yahoo : hitsdomino@yahoo.com
* baca juga artikelnya : http://www.beritalucu889.blogspot.com
* baca juga artikelnya : http://www.webpokermas.blogspot.com
* baca juga artikelnya : http://hiburandewasa88.blogspot.com
* baca juga artikelnya : http://www.ceritaterkini88.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar