Agen Poker Agen Poker

Agen Ceme Agen Domino99 Terpercaya>

HitsDomino

Minggu, 25 Juni 2017

Cerita Sex Dewasa-Begitu Nikmatnya Tukar Pasangan Dengan Tetanggaku yang Sexy

 http://www.hitsdomino.org/app/Default0.aspx?ref=LINDA168168&lang=id

Meskipun saya tidak demikian ganteng, saya cukup mujur karna memperoleh istri yang menurutku begitu cantik. Bahkan juga bisa disebutkan dia yang paling cantik di lingkunganku, yang umumnya menyebabkan kecemburuan beberapa tetanggaku.

Istriku bernama Ranty. Ada satu kebiasaanku yang mungkin saja tidak sering orang yang lain punyai, yakni libido seks yang tinggi. Mungkin saja beberapa pembaca tidak yakin, terkadang pada siang hari pada saat ada tamu juga seringkali saya mengajak isteri saya sebentar ke kamar untuk lakukan hal tersebut.

Yang anehnya, nyatanya Istriku juga begitu menikmatinya. Walau bagaimanapun saya tidak sempat punya niat jajan untuk menyeimbangi kegilaanku pada seks. Mungkin saja karna belum juga miliki anak, Istriku juga senantiasa siap setiap waktu.

Kegilaan ini diawali waktu hadirnya tetangga baruku, tak tahu siapa yang mulai, kami begitu akrab. Atau mungkin saja karna Istriku yang supel, hingga cepat akrab dengan mereka. Suaminya sangat baik, usianya kurang lebih sebaya denganku. Cuma istrinya, woow busyet.., terkecuali masih tetap muda juga cantik serta yang membuatku hilang ingatan yaitu bodynya yang wah, juga kulitnya begitu putih mulus.

Mereka juga sama seperti kami, belum juga memiliki anak. Mereka geser kesini karna pekerjaan baru suaminya yang diletakkan perusahaannya yang baru buka cabang di kota tempatku. Saya serta Istriku umum menyebut mereka Mas Agung serta Mbak Fitri. Selebihnya saya tidak paham latar belakang mereka.

Bisa disebut kami seperti saudara saja karna nyaris sehari-hari kami bercakap, yang kadang-kadang di teras tempat tinggalnya atau demikian sebaliknya. Disuatu malam, saya seperti umumnya bertandang ke tempat tinggalnya, sesudah bercakap panjang lebar, Agung menawariku nonton DVD blue yang tuturnya baru dipinjamnya dari rekannya.

Saya juga tidak menampik karna terkecuali belum juga jauh malam aktivitas yang lain juga tak ada. Seperti umumnya, film blue pasti ceritanya itu-itu saja. Yang membuatku kaget, mendadak isteri Agung turut nonton dengan kami.

“Waduh, bagaimana ini, Gung..? Tidak enak nih.. ”

“Nggak apa-apalah Mas, toh itu tontonan kok, tidak dapat dipegang. Bila Mas tidak keberatan, Mbak Ranty di ajak sekalian.. ” tuturnya mengatakan Istriku.

Saya tersinggung juga saat itu. Namun sesudah kupikir-pikir, apa kelirunya? Pada akhirnya saya pamit sebentar untuk menyebut Istriku yang tinggal sendirian dirumah.

“Gila kamu.. Apa nikmatnya nonton gituan kok sama tetangga..? ” kata Istriku saat kuajak.

Pada akhirnya saya malu juga sama Istriku, kuputuskan tidak untuk kembali sekali lagi ke tempat tinggal Agung. Mendingan segera tidur saja agar besok cepat bangun. Paginya saya tidak berjumpa Agung, karna telah lebih dulu pergi.

Di teras tempat tinggalnya saya cuma lihat istrinya tengah minum teh. Saat saya lewat, dia menanyaiku mengenai yang barusan malam. Saya katakan Ranty tidak ingin kuajak hingga saya segera saja tidur.

Mataku jelalatan menatapinya. Busyet.., dasternya nyaris transparan memperlihatkan lekuk badannya yang mulai sejak dahulu menggodaku. Namun ah.., mereka kan tetanggaku. Namun basic memanglah fikiranku telah tidak beres, kutunda keberangkatanku ke kantor, saya kembali pada tempat tinggal menjumpai Istriku.

Seperti umumnya bila telah begini saya segera menarik Istriku ke tempat tidur. Mungkin saja karna telah umum Ranty sedikit memprotes. Yang mengagumkan yaitu pagi hari ini saya betul-betul hilang ingatan. Saya bergulat dengan Istriku seperti kesetanan.

Kemaluan Ranty kujilati hingga selesai, bahkan juga kusedot hingga Istriku menjerit. Edan, kok saya hingga segila ini ya, walau sebenarnya hari masih tetap pagi. Namun hal tersebut tidak terpikirkan olehku sekali lagi.

Istriku hingga terengah-engah nikmati apa yang kulakukan terhadapnya. Ranty segera memegang kemaluanku serta mengulumnya, tak tahu kesenangan apa yang kurasakan waktu itu. Benar-benar, tidak bisa kuceritakan.

“Mas.., saat ini Mas.. ” pinta Istriku memelas.

Pada akhirnya saya mendekatkan kemaluanku ke lubang kemaluan Ranty. Serta tempat tidur kami juga turut bergoyang. Sesudah kami berdua keduanya sama tergolek, mendadak Istriku ajukan pertanyaan,

“Kok Mas mendadak nafsu banget sich..? ”

Saya diam saja karna malu menyebutkan kalau sesungguhnya Fitri lah yang menambah tensiku pagi hari ini. Sorenya Agung datang ke rumahku,

“Sepertinya Mas miliki kelainan sepertiku ya..? ” tanyanya sesudah kami berbasa-basi.

“Maksudmu apa Gung..? ” tanyaku heran.

Istriku barusan narasi, tuturnya barusan pagi dia lihat Mas serta Mbak Ranty bergulat sesudah bercakap dengannya. Loh, saya heran, dari tempat mana Fitri terlihat kami mengerjakannya? Oh iya, baru kusadari nyatanya jendela kamar kami sama-sama bertemu. Agung segera memberikan,

“Nggak usah malu Mas, saya juga maniak Mas.. ” tuturnya tanpa ada malu-malu.

“Begini saja Mas.. ” tanpa ada mesti mengerti perasaanku, Agung segera meneruskan,

“Aku miliki inspirasi, bagaimana bila kelak malam kita buat acara..? ”

“Acara apa Gus..? ” tanyaku penasaran.

“Nanti malam kita buat pesta di rumahmu, bagaimana..? ”

“Pesta apaan..? Hilang ingatan kamu.. ”

“Pokoknya tenang saja Mas, kamu hanya nyediain makan serta musiknya saja Mas, kelak minumannya saya yang nyediain. Kita berempat saja, sebatas refresing ajalah Mas, kan Mas belum juga sempat cobanya..? ”

Malamnya, mendekati jam 20. 00, Agung dengan istrinya telah berada di rumahku. Sembari minum dan makan, kami bercakap mengenai waktu muda kami. Nyatanya ada kesamaan diantara kami, yakni suka pada serta relatif maniak pada seks. Disertai musik yang disetel oleh Istriku, ada perasaan yang agak aneh kurasakan. Saya tidak bisa menerangkan perasaan apa ini, mungkin saja dampak minuman yang dibawakan Agung dari tempat tinggalnya.

 http://www.hitsdomino.org/app/Default0.aspx?ref=LINDA168168&lang=id

Mendadak saja nafsuku bangkit, saya mendekati Istriku serta menariknya ke pangkuanku. Musik yg tidak demikian kencang merasa seperti menyelimuti pendengaranku. Kulihat Agung juga menarik istrinya serta menciumi bibirnya. Saya makin terangsang, Ranty juga makin bergairah. Saya belum juga sempat rasakan perasaan begini. Tidak berapakah lama Ranty telah telanjang bulat, tak tahu kapan saya menelanjanginya. Sebentar saya terasa bersalah, mengapa saya lakukan hal semacam ini dimuka orang yang lain, namun lalu hal tersebut tidak terpikirkan olehku sekali lagi. Seakan-akan nafsuku telah menaklukkan fikiran normalku.

Kuperhatikan Agung perlahan mendudukkan Fitri di meja yang berada di depan kami, mengangkat rok yang dipakai istrinya, lalu membukanya lewat cara mengangkatnya ke atas. Saya makin tidak karuan pikirkan mengapa hal semacam ini bisa berlangsung didalam rumahku. Namun itu cuma sekilas, selanjutnya saya telah nikmati permainan itu. Fitri juga tinggal cuma kenakan BH serta celana dalamnya saja, serta masih tetap duduk diatas meja dengan lutut tertekuk serta terbuka menantang.
Perlahan Agung buka BH Fitri, terlihat dua bukit putih mulus menantang menyembul sesudah penutupnya terbuka.

Kegilaan apa sekali lagi ini..? batinku. Seakan-akan Agung tahu, karna senantiasa saya cermati tawarkan bertukaran denganku. Kulihat Istriku yang masih tetap terbaring di sofa dengan mulut terbuka menantang dengan nafas tersengal menahan nafsu yang menggebu-gebu, seakan-akan tidak keberatan apabila tempatku digantikan oleh Agung.

Lalu kudekati Fitri yang saat ini tinggal cuma kenakan celana dalam. Dengan tubuh yang sedikit gemetar karna memanglah ini pengalaman pertamaku mengerjakannya dengan orang yang lain, kuraba pahanya yang putih mulus dengan lembut. Sesaat Agung kulihat makin beringas menciumi sekujur badan Ranty yang umumnya akulah yang mengerjakannya.

Perlahan jari-jemariku mendekati daerah kemaluan Fitri. Kuelus sisi itu, walaupun masih tetap tertutup celana dalam, namun aroma ciri khas kemaluan wanita telah merasa, serta sisi itu telah mulai basah. Perlahan kulepas celana dalamnya dengan hati-hati sembari merebahkan tubuhnya diatas meja. Terlihat bulu-bulu yang belum juga demikian panjang menghiasi sisi yang ada diantara ke-2 paha Fitri ini.

“Peluklah saya Mas, tolonglah Mas.. ” erang Fitri seakan telah siap untuk mengerjakannya.

Namun saya tidak mengerjakannya. Saya menginginkan memberi kesenangan yang benar-benar kesenangan padanya malam hari ini. Kutatapi semua sisi badan Fitri yang memanglah benar-benar prima. Umumnya saya cuma bisa memandangnya dari terlalu jauh, itu juga dengan terhambat baju. Berlainan saat ini tidak cuma lihat, namun bisa nikmati. Benar-benar, ini satu yg tidak sempat terduga olehku. Seperti menginginkan melahapnya saja.

Lalu kujilati semuanya tanpa ada sisa, sesaat tangan kiriku meraba kemaluannya yang ditumbuhi bulu hitam halus yg tidak demikian tidak tipis. Sisi ini merasa begitu lembut sekali, mulut kemaluannya telah mulai basah. Perlahan-lahan kumasukkan jari telunjukku kedalam.

“Sshh.., akh.. ” Fitri menggelinjang nikmat.

Kuteruskan mengerjakannya, saat ini lebih dalam serta memakai dua jari, Fitri mendesis.

Saat ini mulutku menuju dua bukit menonjol di dada Fitri, kuhisap sisi putingnya, badan Fitri bergetar panas. Mendadak tangannya mencapai kemaluanku, menggenggam dengan ke-2 telapaknya seakan takut terlepas. Tempat Fitri saat ini berbaring miring, sesaat saya berlutut, hingga kemaluanku pas ke mulutnya. Perlahan-lahan dia mulai menjilati kemaluanku. Gantian tubuhku saat ini yang bergetar hebat.

Fitri memasukkan kemaluanku kedalam mulutnya. Ya ampun, nyaris saya tidak mampu menikmatinya. Mengagumkan nikmatnya, benar-benar..! Belum juga sempat kurasakan begini. Sesaat diatas Sofa Agung serta Istriku seperti membuat angka 69. Ranty berada di bawah sembari mengulum kemaluan Agung, sesaat Agung menjilati kemaluan Ranty. Napas kami berempat sama-sama berkejaran, seakan-akan lakukan perjalanan panjang yang melelahkan. Bunyi Music yang tak tahu telah berapa lagu seakan menaikkan semangat kami.

Saat ini tiga jari kumasukkan kedalam kemaluan Fitri, dia melenguh hebat sampai kemaluanku lepas dari mulutnya. Gantian saya saat ini yang menciumi kemaluannya. Kepalaku seperti terjepit diantara ke-2 iris pahanya yang mulus. Kujulurkan lidahku sepanjang-panjangnya serta kumasukkan kedalam kemaluannya sembari kupermainkan di dalamnya. Aroma serta rasa-rasanya makin memuncakkan nafsuku. Saat ini Fitri terengah-engah serta lalu menjerit tertahan memohon agar saya selekasnya memasukkan kemaluanku ke lubangnya.

Cepat-cepat kurengkuh ke-2 pahanya serta menariknya ke bibir meja, kutekuk lututnya serta kubuka pahanya lebar-lebar agar saya bisa memasukkan kemaluanku sembari berjongkok. Perlahan kuarahkan senjataku menuju lubang punya Fitri.

Saat kepala kemaluanku masuk lubang itu, Fitri mendesis,

“Ssshh.., aahhk.., aduh nikmatnya..! Selalu Mas, masukan sekali lagi akhh.. ”

Dengan tentu kumasukkan lebih dalam sembari kadang-kadang menarik sedikit serta mendorongnya sekali lagi. Ada kesenangan mengagumkan yang kurasakan saat saya mengerjakannya. Mungkin saja karna sampai kini saya cuma mengerjakannya dengan Istriku, kesempatan ini ada suatu hal yg tidak sempat kurasakan terlebih dulu.

Tanganku saat ini telah meremas payudara Fitri dengan lembut sembari mengusapnya. Mulut Fitri juga seperti megap-megap kesenangan, selekasnya kulumat bibir itu sampai Fitri hampir tidak bisa bernapas, kutindih serta kudekap sekuat-kuatnya sampai Fitri berontak. Pelukanku makin kuperketat, seakan-akan akan tidak terlepas sekali lagi. Keringat telah membasahi semua badan kami. Agung serta Istriku tidak kuperhatikan sekali lagi. Yang kurasakan saat ini yaitu satu petualangan yang belum juga sempat kulalui terlebih dulu. Pantatku masih tetap naik turun diantara ke-2 paha Fitri.

Mengagumkan kemaluan Fitri ini, seperti ada penyedot saja di dalamnya. Kemaluanku seakan tertarik kedalam. Dinding-dindingnya seperti lingkaran magnet saja. Mata Fitri merem melek nikmati permainan ini. Erangannya tidak sempat putus, sesaat helaan napasnya memburu terengah-engah. Tempat saat ini beralih, Fitri saat ini membungkuk menghadap meja sembari memegang ke-2 bagian meja yang barusan tempat dia berbaring, sesaat saya dari belakangnya dengan berdiri memasukkan kemaluanku. Hal semacam ini cukup susah, karna terkecuali ukuran kemaluanku lumayan besar, lubang kemaluan Fitri juga makin ketat karna membungkuk.

Kukangkangkan kaki Fitri lewat cara memperlebar jarak pada ke-2 kakinya. Perlahan-lahan kucoba memasukkan senjataku. Kesempatan ini sukses, namun Fitri melenguh nyaring, perlahan kudorong kemaluanku sembari kadang-kadang menariknya. Lubangnya merasa sempit sekali. Sebagian waktu, mendadak ada cairan punya Fitri membasahi lubang serta kemaluanku sampai merasa nikmat saat ini. Kembali kudorong senjataku serta kutarik sedikit. Goyanganku makin lincah, pantatku maju mundur teratur. Kelihatannya Fitri juga nikmati style ini.

Buah dada Fitri bergoyang-goyang juga maju-mundur ikuti irama yang datang dari pantatku. Kuremas buah dada itu, kulihat Fitri telah tidak kuasa menahan suatu hal yg tidak kumengerti apakah itu. Erangannya makin panjang. Kecepatan juga kutambah, goyangan pinggul Fitri makin kuat. Badanku merasa makin panas. Ada suatu hal yang terdorong dari dalam yg tidak kuasa saya menahannya. Kelihatannya menyebar menuju kemaluanku. Saya masih tetap berupaya menahannya.

Selekasnya saya mencabut kemaluanku serta membopong badan Fitri ke tempat yang lebih luas serta menyuruh Fitri kemampuanng di bentangan karpet. Secepat-cepatnya saya menindihnya sembari menekuk ke-2 kakinya hingga ke-2 ujung lututnya melekat ke perut, hingga saat ini terlihat kemaluan Fitri menyembul mendongak ke atas menantangku. Selekasnya kumasukkan senjataku kembali kedalam lubang kemaluan Fitri.

Pantatku kembali naik turun memiliki irama, namun kesempatan ini lebih kencang seperti juga akan menjangkau finish saja. Nada yang terdengar dari mulut Fitri makin tidak karuan, seakan nikmati tiap-tiap suatu hal yang kulakukan kepadanya. Mendadak Fitri memelukku sekuat-kuatnya. Goyanganku juga makin jadi. Saya juga berteriak sejadinya, merasa ada suatu hal keluar dari kemaluanku. Fitri menggigit leherku sekuat-kuatnya, selekasnya kurebut bibirnya serta menggigitnya sekuatnya, Fitri menjerit kesakitan sembari bergetar hebat.

Mulutku merasa asin, nyatanya bibir Fitri berdarah, namun seakan kami tidak memperdulikannya, kami seakan terikat kuat serta berguling-guling di lantai. Diatas sofa Agung serta Istriku nyatanya juga telah menjangkau puncaknya. Kulihat Ranty tersenyum senang. Sesaat Fitri tidak ingin melepas kemaluanku dari dalam kemaluannya, ke-2 ujung tumit kakinya masih tetap menghimpit ke-2 pantatku. Tidak kusadari semua cairan yang keluar dari kemaluanku masuk ke liang punya Fitri. Kulihat Fitri tidak memperdulikannya.

Perlahan otot-ototku mengendur, serta pada akhirnya kemaluanku lepas dari kemaluan Fitri. Fitri tersenyum senang, walaupun kelelahan saya juga rasakan kesenangan tidak ada tara. Ranty juga tersenyum, cuma terlihat malu-malu. Lalu memunguti bajunya serta menuju kamar mandi.

Sampai sekarang ini momen itu masih tetap terang dalam ingatanku. Agung serta Fitri saat ini telah geser serta kembali pada Jakarta. Kadang-kadang kami masih tetap terkait lewat telepon. Mungkin saja saya akan tidak sempat melupakan momen itu. Sempat satu saat Fitri bertandang ke tempat tinggal kami, kebetulan saya tak ada dirumah. Dia cuma ketemu dengan Istriku.

 http://www.hitsdomino.org/app/Default0.aspx?ref=LINDA168168&lang=id

Agen Poker Terpercaya & Tanpa Robot ( 100% Member Vs Member )
Tersedia Games : Poker Online, Domino 99, BandarQ, Bandar Poker, Adu Q, Capsa Susun, Dan Sakong

Cukup 1 ID Sudah Dapat Memainkan 7 Games
Untuk DAFTAR silahkan klik link ini :
http://bit.ly/2m8zJjV

HOT PROMO !!!
* PROMO BONUS TURNOVER 0.5%
* PROMO BONUS REFERAL 15%
* MINIMAL DEPOSIT RP 20.000

Info Lebih Lanjut Hub:
* Website : WWW.HITSDOMINO.ORG
* Pin BB : D8DA45DE
* Yahoo : hitsdomino@yahoo.com
* baca juga artikelnya : http://www.beritalucu889.blogspot.com
* baca juga artikelnya : http://www.webpokermas.blogspot.com
* baca juga artikelnya : http://hiburandewasa88.blogspot.com
* baca juga artikelnya : http://www.ceritaterkini88.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar