Cerita Sex Dewasa-Besama Mbak Lastmi Wanita Desa yang Begitu Sexy Dan Montok Banget

http://www.hitsdomino.org/app/Default0.aspx?ref=LINDA168168&lang=id

Narasi ini kumulai waktu ban mobil yang kukendarai bocor tertusuk paku dalam perjalanan ke luar kota….. Huuhh…. Sial nyatanya kunci roda yang ada tidak cocok dengan baut roda mobilku…. Hingga dengan jengkel ku susuri jalan ditengah sinar matahari menuju satu tempat tinggal yang terparkir satu angkot tua, mudah-mudahan saja pemiliknya miliki kunci roda yang cocok dengan baut ban mobilku.

“Assalamu alaikum…..! ” sapaku dengan muka sedikit memelas didepan pintu tempat tinggal yang sedikit reot, maklum di kampung yang jauh dari kota.
“Wa alaikum salam…” terdengar jawaban seseorang wanita tetapi belum terlihat batang hidung yang miliki nada. Mendengar nada itu kuberanikan diri sedikit melongo dalam tempat tinggal itu…….. Opss….. nyatanya ada seseorang wanita kurang lebih berumur 25 tahunan tengah menyusui anaknya……
Oh.. my God lumayan juga parasnya untuk wanita ukuran di kampung ini, serta pastinya yang membuatku terkesima buah dadanya yang indah terlihat terbuka tengah diisep sama anaknya yang masih tetap berumur balita.
“ Maaf mbak …… apa saya dapat pinjam kunci roda mobilnya? ” tanyaku sembari tidak putus mataku melihat satu keindahan, seraya mengkhayal bila saya yang nikmati buah dada yang indah itu………….. “ Oh…. sebentar pak saya Bertanya dahulu suami saya…! “ Jawab wanita tadi sembari tergesa-gesa tutup dada indahnya yang mungkin saja Ia sadar bila begitu saya menikmatinya.

Singkat narasi kunci roda itu sukses saya pinjam serta bergegas kugunakan untuk ganti ban yang bocor dengan ban cadangan. Pastinya dengan argumen mengatakan terima kasih, kami pernah terlibat perbincangan serta berteman.

“ Maaf pak …. Gagasannya ingin kemana…? Bertanya wanita itu. “ Oh saya ingin ke kota X dalam rencana pekerjaan kantor “ Jawabku sekenanya. “ Sesungguhnya saya juga ingin ke kota itu untuk menjumpai saudara yang tuturnya bertempat di sana, namun alamatnya belum demikian terang serta kebetulan suami saya tidak dapat mengantar karna kendaraan Angkotnya masih tetap rusak “ Kata wanita itu diamini oleh suaminya yang baru bangun tidur serta turut temani kami berbincang-bincang.

Pucuk dicinta ulam tiba demikianlah kata pepatah, dengan tanpa ada melupakan peluang agar bisa berlama-lama dengan wanita itu, terlebih dia bakal pergi sendiri tanpa ada suami serta anaknya, dengan argumen suaminya masih tetap mesti merampungkan perbaikan angkot yang masih tetap rusak itu. Terlebih saya memanglah cuma sendiri di kendaraaanku.

Selama perjalanan kami bercakap panjang lebar mengenai semuanya serta pada akhirnya bisa kuketahui nama wanita itu yaitu Lastmi. Hingga kami tiba di kota maksud.

“Mbak Lastmi gagasan ingin nginap di mana? kan hari telah mulai gelap pastinya susah mencari alamat saudaranya saat begini “ tanyaku. “ Entahlah mas soalnya saya tidak miliki cukup uang bila mesti bermalam di penginapan” Jawab Lastmi dengan sedikit kebingungan. “Bagaimana bila kita bermalam dahulu di penginapan tempat saya bermalam, keesokan hari baru kita keduanya sama mencari alamat saudara mbak itu! ” Tawarku pada Lastmi. “Tapi mas apa tidak merepotkan? ” tanyanya dengan suara sangsi namun ingin. Kujawab “ Ya …enggak lah …. kan mbak Lastmi telah membantu saya jadi tak ada salahnyakan bila saya membalas pertolongan itu …. ” Jawabku sambil dalam hati bersorak YESS……….. . “ Ya deh mas …. Saya turut mas saja! ” Jawabnya pasrah.

Setiba di penginapan nyatanya kamar yang ada tersisa 1 yang kosong yang lain telah di booking calon tamu yang lain serta tidak dapat di ganggu tuntut lagi soalnya telah di bayar Full. “ Aduh mbak kamarnya Hanya ada satu yang kosong, bagaimana nih……” Tanpa ada menanti jawaban segera kujawab sendiri dengan sedikit memaksa “ Udahlah mbak…. Mbak tidur dikamar saya saja agar saya yang tidur di sofa “. “ Namun mas ……” jawabnya sangsi, tetapi pada akhirnya seperti kebo di cucuk hidungnya turut dibelakangku menuju kamar sembari mengangkat tas Lastmi serta tasku sendiri.

Sesudah masuk dalam kamar serta merampungkan semua masalah dengan room service yang mengantar ke ruang yang ku pesan. Kami terdiam sesaat, serta Lastmi terduduk di sofa sembari memandangku bingung. “ Silakan mandi dahulu mbak…… itu handuk bersih serta ini sabun cair serta shampoo saya yang dapat mbak pakai, saya atur dahulu peralatan saya, kelak usai mandi kita mencari makan malam diluar saja, karna penginapan ini tidak mempersiapkan makan malam yang sesuai sama selera saya “. Sembari menyodorkan peralatan mandiku ke Lastmi untuk dipakai serta Lastmi nurut saja apa yang ku berikan.

Sesudah semua beres kami keluar penginapan mencari tempat tinggal makan yang umum saya datangi bila bertandang ke kota ini. Sembari makan kami banyak menceritakan, terutama Lastmi bisa kuperoleh narasi bila ia baru 3 th. menikah dengan suaminya yang masih tetap kerabat dekat serta pilihan orang tuanya, tetapi dalam perjalanan pLastmikahannya suaminya kurang berikan perhatian semestinya suami pada istrinya terkecuali cuma untuk melampiaskan nafsu sexnya, untuk masalah yang lain suaminya kurang ingin tahu termasuk juga masalah berkunjung ke saudaranya di kota ini.

Tibalah saat kami kembali pada penginapan untuk istirahat, sesuai sama janjiku bila saya yang tidur di sofa sedang Lastmi ditempat Tidur. Maklum deh Lastmi masih tetap berpedoman rutinitas di kampung bila tidur mesti memakai sarung dengan tidak menggunakan sehelai benangpun di tubuhnya terkecuali balutan sarung yang telah agak kumal. Terlihat terang bentuk badan terutama payudara yang kutaksir memiliki ukuran 36 B, menyembul dibalik sarung yang dipakainya yang tampak dikeremangan lampu tidur yang menyala dengan redup. Hal semacam ini membuatku makin gelisah menahan gejolak adikku yang dari tadi menginginkan berontak selalu tanpa ada ketentuan yang pasti.

Rupanya Lastmi lihat kegelisahanku dengan menganggap saya tersiksa bila mesti tidur di sofa, walau sebenarnya bukanlah itu pemicunya, hingga pada akhirnya dia juga bertemura. “ Mas …. Tidak dapat tidur ya… telah mas di sini saja… toh tempat tidur ini masih tetap cukup luas “. Pastinya ini peluang emas 24 karat yg tidak bisa saya sia-siakan, dengan sedikit jual mahal saya menjawab “ …. Ya deh…. Memanglah agak kurang nyaman nih tidur di sofa, namun mbak tidak keberatankan…”. “ Tidak koq mas silakan saja “ jawabnya.

Bergegaslah dengan langkah seseorang kesatria Majapahit menuju keempat tidur samping Lastmi. Nyatanya Lastmi pernah lihat ada yang menyembul dengan keras dibalik celana pendek yang memanglah tidak kenakan celana dalam kebiasaanku bila tidur. “ Ihh…. Mas …. apa itu yang berdiri di balik celana mas…. ” Lugu Lastmi ajukan pertanyaan. “ Ahh… mbak koq simak saja, ini kan dikarenakan mbak juga “. Jawabku sekenanya sembari dalam hati berkata TUNGGU TANGGAL MAINNYA.

Sesaat kita berdua terdiam dengan fikiran semasing. Setelah itu saya coba menyentuh tangan Lastmi, serta tak ada penolakan dari Lastmi yang membuatku makin berani menarik tangannya serta memeluk dianya dengan sikap yang begitu mesra. “ Mas janganlah panggil saya mbak ya… sebut saja Namaku “ Mendadak Lastmi bertemura, ” Oh ya…. “ jawabku. “ Maaf mas Lastmi koq terasa nyaman dekat mas, tidak seperti suami Lastmi yg tidak pernah memberi kemesraan seperti yang mas beri ini “ kata Lastmi lagi, “ Akupun demikian er…. , awal melihatmu menginginkan rasa-rasanya saya memelukmu! ” jawabku sedikit merayu. sembari memeluk dari belakang serta mencium bekang telinga setelah itu leher sisi belakangnya, yang tanpa ada penolakan bahkan juga tampak Lastmi demikian nikmati.

Kuberanikan untuk mengelus kening setelah itu turun ke dada serta selalu meremasinya dengan halus terlebih sekitaran puting yang terlihat semakin mengeras. Tak ada jawaban atau kata yang keluar dari mulut Lastmi terkecuali desahan nafas yang makin memburu tidak teratur, mengisyaratkan Lastmi telah mulai horny setelah itu tanganku turun meraba perut serta selalu temukan rimbunan bulu-bulu tidak tipis di antara dua lembah yang merasa mulai lembab setelah itu mencair oleh lelehan air kesenangan wanita yang tengah mendaki kearah puncak kesenangan.

Tidak dinyana Lastmi membalikkan tubuhnya melepas sarung kumal yang melapisi badan mulusnya yang baru kali berikut ini tampak dengan terang, di balik keluguan wanita desa nyatanya menaruh satu kemampuan yang dapatr memecahkan perasaan lelaki yang menggeliat dengan panasnya.

“ Mas……!!!!!! ”. sembari meremas adikku yang telah ditelanjangi oleh tangan halus Lastmi seperti meremas jagung yang bakal dirontokkan pipilnya. ” Saya tidak pernah rasakan kesenangan begini dari suamiku………akhhh…. akkhhhh!!!!!! ”. Lastmi makin tidak bisa kuasai dianya, terlebih waktu kulumat habis puting teteknya yang semakin mengeras. Berangsur turun ke puser perut serta kelubang kesenangan. “ Okhh.. okkhhhh…….. mas ……. nikmat…….. akhhkk……. ” Tidak kuasa Lastmi menahan erangannya.

Kita berdua telah makin larut dalam keinginan birahi yang bergelora dengan badan yang tidak satu helai benangpun yang masih tetap menempel, diterangi sinar lampu tidur yang temaram. “ Lastmi saya telah tidak tahan lagi ….. ingin ngentot memek kamu! ” Keluar kata dari mulutku yang makin kurang ajar, karna adikku telah ada dalam kuluman mulut Lastmi yang dengan ganasnya melalap habis hingga ke pangkal batang bahkan juga biji pelirku juga tidak luput dari sedotannya.

Lastmi rupanya tahu dengan kata-kataku, jadi dengan selangkangan terbuka dengan posisi WOT menelungkup memasukkan batang kontolku ke lubang memeknya dengan perlahan-lahan namun tentu, naik turun tidak teratur, ” Oh…. Mas nikkkkkmattttt……….!!!!! ” Lastmi mulai mengoceh kesetanan, “ Mas kontolmu enak sekali……….. ” lebih Lastmi. Akupun makin keras memompa serta membanting badannya ke kasur untuk mengubah posisi dengan Doggy model, menggenjotnya dengan tetaplah meremas tetek Lastmi, “ Mas saya cape…………” keluh Lastmi, Kubalikkan badannya dengan posisi MOT jadi posisi terakhir karna kontolku telah mulai merasa berdenyut keras, “ Ohkkhhh….. mas saya tidak tahan ……. akh..!!!! ” Lastmi mengoceh dengan lemahnya, sesaat remasan memeknya makin memelintir batang kontolku, “ Oh…. Lastmi tahan sebentar lagi saya juga ingin keluar…. ” Pintaku pada Lastmi seembari meninggikan RPM genjotan kontolku di memek Lastmi. Serta mendadak “AKHH……………!!!! ” Teriak Lastmi berbarengan dengan itu akupun tidak bisa lagi menahan semprotan sperma kontolku dalam memek Lastmi sembari tetaplah menghisap putting tetek Lastmi yang semakin mengeras.

Kita berdua tidak bisa melukiskan apa yang berlangsung tadi yang pasti saya serta Lastmi telah tidak bertenaga lagi untuk bergerak serta tetaplah membiarkan badanku tengkurap diatas badan Lastmi dengan kontol yang masih tetap tertancap di memek Lastmi.
Semenit lalu saya berangsur tertidur di samping badan bugil Lastmi si wanita desa dengan ceceran air memek Lastmi serta sperma kontolku yang membasahi badan serta sperei tempat tidur yang bercampur keringat kami berdua.

Tidak merasa saat telah tunjukkan jam 03. 30 saya terbangun, serta memperoleh Lastmi masih tetap tertidur dengan ceceran sperma serta air memek yang mulai mongering di tubuh kita berdua serta sprei tempat tidur, kubangunkan Lastmi serta kuajak untuk bersih-bersih di kamar mandi.

“ Mas …… maafin Lastmi ya, koq Lastmi jadi mengajak mas bercinta.. ” Kata Lastmi menyesal tetapi masih tetap menaruh keinginan terpendam. “ Tidak apa koq er… saya juga suka dengan apa yang sudah kita perbuat, habis kamu seksi sih buat saya nafsu aja” kata ku nakal menggoda, sambil menumpukan tubuhnya ke dadaku. “ Akh…. mas ini buat malu saja.. ” sembari mencubit perutku. “ Jujur deh mas Lastmi baru kesempatan ini rasakan bercinta yang benar-benar buat Lastmi terasanya terbang kea wan” sambung Lastmi. Sembari mengelus kontolku yang mengecil namun mulai terlihat sinyal tanda bakal bangun lagi.
“Mas… bisa tidak Lastmi minta lagi.. ” Pinta Lastmi. WHY NOT fikirku, namun gengsi dong jika saya segera mengiyakan. “ Bagaimana ya….. namun saya telah cape nih “ jawabku untuk memancing service yang lebih ekstra pastinya, “ Trus bagaimana dong mas? “ Lastmi betul-betul telah memelas, “ Lastmi harus tau dong apa yang ku ingin! “ Jawabku sekali lagi. Tanpa ada ba bi bu Lastmi segera mengulum kontolku dengan ganasnya serta tanganku tidak melupakan untuk mengobok-obok tetek Lastmi yang mulai mengeras juga, rupanya tidak senang kontolku diisep, ia menggigit halus putting susuku yang buat diriku terawang-awang ke langit tujuh.
“ Lastmi kita geser ke sofa saja yuk! ” sambil bangkit dari tempat tidur serta menuju sofa, gentian Lastmi yang ku mandiin kucing dari ujung kaki hingga kuduknya. “ Ahkk…. Mas selalu mas ….. ” erang Lastmi. Lastmi betul-betul telah tidak dapat kuasai dianya hingga teriak-teriak hingga mesti dengan cepat kubekap mulutnya supaya tidak mengganggu tamu yang lain di penginapan itu.
“ masssss.. cepat entot saya mas telah tidak tahan nih….. ” nada lirih Lastmi memohonku supaya menusuk kontol ke memeknya. Blassss………… “ Akhhh……….. ” lirih Lastmi sekali lagi.

Tak tahu apa karna situasi malam itu yang makin sepi atau memanglah setan telah demikian dominant kuasai otak kami berdua, segera saja dengan posisi Lastmi yang nungging di sofa ku benamkan batang kontol ini yang telah menginginkan akhiri permainan dashyat ini, kugenjot berkali-kali dalam lubang memek Lastmi serta paling akhir tersemburlah cairan maniku yang t