Agen Poker Agen Poker

Agen Ceme Agen Domino99 Terpercaya>

HitsDomino

Minggu, 18 Juni 2017

Cerita Sex Dewasa-Kisah Pengalaman Sedarah Dengan Adik Laki Laki Ku yang Sexy

 http://www.hitsdomino.org/app/Default0.aspx?ref=LINDA168168&lang=id

Namaku Ratih, umurku 21 th.. Saya tinggal di satu lokasi perumahan di Yogyakarta. Saya saat ini tengah kuliah di satu kampus negeri populer. Asalku sendiri sesungguhnya dari Surabaya. Orang tuaku cukup kaya hingga semuanya kebutuhanku tercukupi disini. Adikku juga di sekolahkan disini, di satu SMU Negeri populer di Yogyakarta. Jadi kami berdua mengontrak satu tempat tinggal, tidaklah terlalu besar namun cukup komplit.

Ada TV, mesin pencuci, kulkas, motor untuk semasing, computer serta sambungan internet, serta sarana beda yang cukup buat hidupku tidak kekurangan satu apa pun. Adikku bernama Dody, kelas dua SMU. Anaknya besar, condong bongsor namun tidak gemuk. Tingginya saat ini saja telah nyaris 175 cm. Badannya tegap serta atletis. Tengah saya sendiri sekitaran 165-167 cm, wajahku termasuk juga cantik (buktinya banyak yang menguber-ngejar saya), badanku agak kurus sedikit, namun payudaraku tumbuh prima.

Sesungguhnya saya cuma miliki satu adik lelaki serta satu kakak perempuan. Jadi kami sekeluarga ada 3 orang. Dody yaitu anak pamanku yang wafat sekeluarga dalam kecelakaan tragis, terkecuali Dody ini yang waktu itu masih tetap berusia kurang dari dua bln.. Ayah mengambilnya serta memeliharanya mulai sejak kecil. Cuma saya serta kakakku yang tahu bila dia ini sesungguhnya adik angkat. Bahkan juga Dody sendiri hingga saat ini belum tahu kalau dia ini yaitu anak angkat. Keharuan kami sekeluarga atas nasibnya buat hampir tidak sempat ada diskusi mengenai problem itu serta menganggapnya jadi si bungsu.

Dody yaitu saudara yang paling akrab denganku. Terkadang kami bercandanya kelewatan, bila dahulu ibu seringkali geram, karna dia seringkali mengunci pintu kamar mandi bila saya tengah mandi, atau kami berduel layaknya seperti dua orang anak lelaki. Berguling-guling di karpet hingga ayah membentak keras karna acara nonton bolanya terganggu, serta kami digiring untuk tidur selekasnya. Kamarku satu kamar dengannya, saat itu Dody masih tetap kecil. Saat saya ke Yogyakarta untuk kuliah, Dody masih tetap kelas tiga SMP. Saat itu saya masih tetap kost, serta mengontrak tempat tinggal, satu tahun lalu Dody di kirim kesini untuk sekolah SMA disini. Karna dia pintar serta miliki NEM tinggi, dia di terima di satu sekolah Negeri terkenal di Yogyakarta. Ayah memberikan hadiah satu motor padanya.

Bersamaan dengan saat sekolahku disini, saya terkena juga yang namanya panah asmara. Yang kuincar yaitu seseorang cowok kakak angkatanku. Namanya panggilannya Pin-pin, agak lucu kedengarannya, namun orangnya betul-betul prima. Tinggi (mungkin saja lebih tinggi dari Dody), tubuhnya bagus banget, pandai kelihatannya, serta dari beberapa narasi yang sempat kudengar, dia tidaklah seseorang mata keranjang.

Secara singkat, saya berpacaran dengannya. Namun seperti yang digariskan ayah, saya tidak bisa begini tidak bisa demikian. Semua saya turuti. Untungnya Pin-pin nyatanya memang sungguh-sungguh cowok yang prima, dia cuma berani mencium, walau di bibir, namun tidak sempat lalu gerilya. Hingga satu tahun, saya serta Pin-pin lalu abadi saja, serta sepanjang itu tak ada yang beralih didalam pengetahuan mengenai seks-ku. Berarti saya benar-benar seseorang cewek lugu serta polos. Nasehat ayah nyatanya baru saya tahu masa datang, nyatanya tidak mempan ke Dody. Pikirkan saja, masa datang ada momen yang membuatku melihat beda kepadanya. Pacarnya banyak, serta gonta-ganti juga. Seringkali dia mencuri-curi saat mengajak pacar-pacarnya ke tempat tinggal waktu saya tengah kuliah. Walau sebenarnya dia baru kelas 2 SMA.

Peristiwanya begini. Sore itu sekitaran jam 14. 00 saya pergi ke universitas untuk ikuti tutorial, kesempatan ini saya tidak menggunakan motorku sendiri namun dijemput oleh Pin-pin, gunakan Honda Tiger-nya. Dody baru bangun tidur, serta seperti umum saya cium pipinya lalu acak-acak rambutnya serta pamit.

“Berangkat dahulu ya! ”

“Hmm”, berwajah yang kusut baru bangun, menggeletak lemas diatas meja makan, matanya memandang monitor TV, tinggal Sarah tengah tayangan.

“Mbak, bawa oleh-oleh ya! ”

“Ya kelak tidak bawain kucing! Ha.. ha.. ha”, sembari lari saya keluar tempat tinggal.

“Makan tuch kucing.. ”

Pin-pin telah siap dengan motornya serta selekasnya kami pergi. Berhubung jarak pada tempat tinggal serta sekolah cukup jauh, jadi saya pergi 1/2 jam sebelumnya jam tutorial diawali. Waktu ingin masuk ke halaman universitas, baru ingat saya lupa tidak membawa diktat rekanku. Walau sebenarnya besok ingin digunakan ujian. Bertanya sana-sini, kebetulan tutorialnya diundur satu jam lagi, walau sebenarnya juga Pin-pin mesti selekasnya pulang. Pada akhirnya saya minta dianterin hingga tempat tinggal saja lalu kelak kesininya pergi sendiri.

Hingga depan tempat tinggal, pintu tertutup, garasi juga sekian. Saya berupaya membukanya namun dikunci. Pada akhirnya saya buka pintu depan dengan kunciku sendiri. Saya bertanya-tanya apakah Dody keluar kok tempat tinggal dikunci begini. Saya selekasnya masuk ke kamar. Saya heran kok pintu kamarku terbuka sedikit. Tanpa ada memikirkan apa-apa saya selekasnya membukanya serta ambil buku dilaci meja. Saat saya bergerak tanganku menyentuh monitor komputerku. Lagi-lagi saya heran, kok panas. Namun sekali lagi karna cepat-cepat saya memasukkan diktat itu kedalam tas serta saat berbalik saya tertegun melihat panorama di depanku.

Dody, bercelana pendek tanpa ada pakaian berjongkok dibawah cantolan jaketku, sesaat di sampingnya berjongkok meringkuk juga seseorang cewek, yang kelihatannya masih tetap SMU atau jadi SMP. Bahunya terbuka, dadanya ditutupinya dengan kaos biru punya di Dody, pahanya terbuka, serta karna tempat jongkoknya, saya lihat segaris lipatan selangkangannya yang masih tetap belum ditumbuhi bulu tampak berkilat basah membeliak terserang himpitan pahanya. Tampak terang, kalau tanpa ada kaos biru itu dia telanjang bulat. Dody sendiri walau gunakan celana pendek, tidak mampu menutupi benjolan yang terlihat mengeras dibalik celana pendeknya itu, di ujungnya terlihat noktah bening di kain celananya.

Keduanya wajahnya cemas karna tidak menganggap saya datang secepat itu. Saya terdiam sebagian waktu seolah tidak yakin adik kesayanganku dapat berlaku sesuai sama itu. Saya waktu itu juga tidak tahu mesti bagaimana melakukan tindakan, keduanya betul-betul seperti tikus di sudut ruang dikepung oleh kucing. Saya lihat lagi ranjangku, baru sadar ada yg tidak beres. Umumnya saya senantiasa meninggalkan ranjang dalam kondisi rapi, namun kesempatan ini di permukaannya terlihat kusut-kusut yang terlihat sedikit lembab. Kesempatan ini saya betul-betul geram.

“Kalian ngapain di kamarku? ” saya berkata hampir membentak.

Kelihatannya kalimatku ini untuk Dody. Dody berdiri, serta menunduk. Sepintas saya melirik selangkangannya. Kelihatannya dia masih tetap belum reda, tampak dari bentuk permukaan celananya yang terlihat mencuat oleh suatu hal dari dalam. Sesaat pacarnya seperti ingin menangis, dia menangkupkan ke-2 tangannya ke berwajah serta tempelkan lututnya.

“Belum.. ngapa-ngapain kok! ”

Saya memegang telinganya serta menarik keluar keduanya dari dalam kamarku.

“Kamu dapat pulang sendiri tho, Dik! ” saya berkata 1/2 membentak pada rekan ceweknya itu. Dia sesenggukan berdiri serta 1/2 lari masuk ke kamar Dody seperti telah umum saja serta sebentar lalu keluar dengan menggunakan baju sekolah. Benar dia masih tetap SMP, Dody bakal bergerak membantu namun lihat pandanganku dia berhenti serta menunduk. Ceweknya itu (di masa datang saya kenali namanya yaitu Chintya, murid satu SMP swasta), keluar dari pintu depan serta lari di jalan depan tempat tinggal.

“Duduk! ”

“Sudah berapakah kali kamu lakukan itu? ”

“Kamu telah begituan beneran? ” serta berondongan pertanyaan beda yang seperti senapan mesin tidak mampu membuatnya menjawab. Dody, masih tetap bertelanjang dada, duduk di depanku, menunduk serta sebagian waktu lalu tangisnya meledak. Waktu itu saya mendadak jatuh kasihan kepadanya. Walau bongsor, bila cocok begini ya keluar bungsu-nya.

Mendadak yang teringat olehku, paman, tante, sepupu-sepupuku yang sudah tidak ada. Ini cukup membuatku bangkit dari dudukku serta duduk di samping kirinya serta memeluknya erat. Makin dipeluk, makin keras tangisnya, saya mengelus-elus rambut serta bahunya. Dody sendiri memelukku sembari merasa di dadaku sesenggukannya pas di tengah-tengah diantara payudaraku. Kaki kanannya terangkat ditempatkan diatas pahaku, hingga saya dapat rasakan batang kemaluannya. Agak lama dia sesenggukan itu, saya kadang-kadang memberi apa yang ayah beri padaku, serta yang tidak kurasakan kalau batangannya itu mengeras pas segaris dengan pahaku. Dia masih tetap ada diantara ke-2 payudaraku.

Lama baru saya sadari, apa yang berlangsung. Anak ini, sama kakaknya sendiri berani demikian. Saya mendorongnya perlahan-lahan, agar dia tidak tersinggung. Serta selekasnya masuk kamar. Saya tidak berani ke atas ranjang, bebrapa janganlah di atasnya telah ada noda-noda itu. Serta cuma duduk diatas kursi dimuka computer serta menyalakannya. Saat telah menyala, saat telah keluar windowsnya. Eh, mendadak ada penampilan Mpeg, saya berprasangka buruk serta sedikit iseng menggerakkan mouse-ku untuk mengklik sinyal play.

Gambar pertama yang tampak begitu membuatku syok. Tampak seseorang bule tengah memegang batang kemaluannya. Dari ujungnya itu keluar suatu hal seperti cairan berwarna putih, jatuh ke lidah seseorang cewek di depannya yang tengah menjulur-julurkan lidahnya. Dalam fikiranku pertama, kalau itu yaitu air pipis, serta saat itu juga saya mual serta lari masuk kamar mandi serta muntah. Usai bersihkan diri saya kembali masuk kamar serta baru ingat saya belum mematikan computer serta program itu, kesempatan ini adegannya seseorang pria bule tengah memasuk-masukkan batang kemaluannya ke liang kemaluan seseorang cewek. Batang kemaluannya besar sekali. Ceweknya terlihat kesakitan dalam pandanganku. Saya selekasnya mematikan computer serta menghimpit tombol eject CD ROM dan ambil berisi keluar.

“Dody, ini VCD-mu! ” saya melemparkan VCD itu hingga jatuh di lantai.

Dody masih tetap sesenggukan di sofa ruangan tengah.

Jadilah sore hari itu saya tidak masuk tutorial, serta membersihkan spreiku yang lembab serta basah itu. Momen pertama itu satu bulan dua bln. pertama memanglah masih tetap membekas dengan kuat di ingatanku. Saya jadi tidak sering bermanja-manja sama adikku ini. Umumnya sembari nonton TV saya umum tidur-tiduran diatas pahanya atau bila dia nontonnya sembari tiduran tengkurap di karpet, saya menungganginya serta berpura-pura tengah naik perahu diatas punggungnya. Atau terkadang dia dengan lembut tertidur di pangkuanku. Dody juga, jadi canggung ingin berbicara kepadaku, umumnya bila ada apa-apa senantiasa saja diceritakannya kepadaku.

Bersamaan dengan berlalunya saat, saya mulai berasumsi kalau Dody telah beralih serta saya mulai kembali seperti awal mulanya berlaku padanya. Demikian juga dia. Tak tahu karna apa, saya mulai masuk ruang yang diberi nama seks itu. Saat di cium Pin-pin bila dahulu bebrapa umum saja, saat ini mulai merasa perasaan beda seperti menginginkan dipeluk erat setiap saat di cium di bibir. Atau setiap saat membonceng naik motor, bila dahulu saya tempelkan dadaku ke punggungnya dengan cuek tanpa ada rasa apa pun, saat ini sentuhan lembut saja dari jaketnya merasa ada rasa enak yang aneh. Terlebih saat mandi, bila dahulu bersihkan serta menyabun ruang selangkanganku merasa umum saja seperti menyabun siku atau telapak tangan, saat ini sentuhan-sentuhan itu menyebabkan rasa beda bagiku.

Sesungguhnya dengan fisik serta seksual baru saya sadari adikku ini memanglah seksi. Kami mulai umum berbincang-bincang lalu jelas seperti dahulu lagi. Satu saat saya memergokinya tengah masturbasi namun dia tidak paham bila saya tahu. Dia mengerjakannya di kamar mandi belakang yang sesungguhnya bukanlah kamar mandi namun tempat bersihkan. Waktu itu minggu pagi, saya jogging berbarengan rekan-rekan, waktu balik situasi tempat tinggal kosong lagi. Bayangkanku Dody masih tetap tidur, saya lalu ke belakang untuk menjemur sepatu, waktu lewat dekat tempat bersihkan saya lihat kepala Dody, berwajah terlihat serius sekali, kadang-kadang menengadah.

Perlahan saya mendekatinya serta memandangnya dari balik rooster beton. Saat terlihat semua tubuhnya, saya kembali tertegun, namun kesempatan ini bukanlah dengan amarah, namun dengan rasa menginginkan tahu yang makin tinggi. Dari balik lubang roster beton saya lihat adegan yang tidak terlupakan seumur hidupku, serta demikian terekam dengan kuat dalam ingatanku hingga saat ini. Dody dalam tempat berdiri, pantatnya bertumpu beberapa ke pinggir bibir sumur.

 http://www.hitsdomino.org/app/Default0.aspx?ref=LINDA168168&lang=id

Dia menggunakan kaos oblong dalam warna putih, sisi bawahnya terlipat ke atas beberapa hingga memperlihatkan perutnya. Yang mencekamku namun malah membuatku terpaku yaitu panorama di bawahnya. Celana pendeknya turun hingga dekat lutut, beberapa celana dalamnya masih tetap menutupi pantatnya, namun sisi depannya tertarik ke bawah hingga menghimpit beberapa buah zakarnya ke atas. Tangan kirinya memegangi botol lotion (bila tidak salah Sari Ayu, serta itu milikku!) serta melekat di paha kirinya. Sedang jadi konsentrasi yaitu tangan kanannya membuat genggaman seperti tengah memegang raket serta bergerak-gerak teratur mengurut-urut batang kemaluannya yang terlihat berkilat. Badannya sedikit membungkuk ke depan serta terlihat dari tangan serta beberapa anggota badannya yang beda yg tidak ditutupi oleh baju, seperti mengeras serta mengejang. Saya belum sempat memikirkan ada momen sesuai sama itu. Sesungguhnya dari membaca saya telah mempunyai pengetahuan mengenai seks biasanya serta organ-organ vital lelaki terutama. Namun melihat sendiri semua berikan perasaan yang susah tersingkapkan.

Saya terdiam dibalik roster itu serta melihat adikku sendiri tengah lakukan itu. Lagi juga tidak sempat terbayangkan kemaluannya itu yang dahulu saat masih tetap kecil demikian lucu saat ini dapat sebesar itu. Pokoknya perasaanku waktu itu benar-benar campur aduk tidak karuan. Kesempatan ini mendadak saya memandangnya jadi lelaki dewasa yang terlihat tengah terengah-engah. Pergerakan mengurutnya terlihat makin cepat, kulit penisnya yang terlihat coklat tua bersemu merah turut tertarik-tarik bersamaan pergerakan mengurutnya. Kepala penisnya yang terlihat seperti jamur merang terlihat mengkilat lucu. Kadang-kadang dia memberikan lotion-ku ke tangan kanannya serta meratakannya di tangan serta lalu bergerak mengurut (di masa datang baru saya kenali bila pergerakan itu diistilahkan mengocok, walau sebenarnya kan sesungguhnya itu pergerakan mengurut).

Muka Dody terlihat tidak seperti Dody yang kukenal, yang masih tetap terlihat imut-imut walau dengan fisik dia bener-benar telah dewasa. Badannya berkeringat beberapa tampak di leher, dahi serta tangannya. Kadang-kadang dia menengadahkan kepalanya. Nafasnya tertahan-tahan terdengar hingga di tempatku berdiri. Makin cepat serta makin cepat.

Tidak berapakah lama lalu pergerakannya melambat sebagian waktu disertai oleh suaranya yang terdengar seperti mengerang atau mendesah. Badannya menekuk ke depan hingga hampir mendekatkan pusarnya ke ujung penisnya. Pergerakan tangan kanannya lalu mendadak bergerak dengan cepat sekali serta demikian detik lalu saya melihat dari ujung penisnya keluar cairan berwarna putih atau sedikit kekuningan yang menyemprot-nyemprot seperti orang meludah namun banyak serta berjatuhan kelantai bersihkan. Otot di tangannya terlihat mengeras, demikian halnya pantat dibalik celana dalamnya terlihat mengejang hingga tampak dari samping seperti memanpat kedalam. Saya sendiri mendadak rasakan getaran-getaran aneh di tengkuk, perut ataupun ruang selangkanganku sesudah melihat adikku tengah meregang disana. Itu cukup membuatku terdiam serta baru tersadar saat Dody bergerak serta kelihatannya bakal masuk tempat tinggal. Saya mendadak cemas serta mendadak saja bergerak kedalam tempat tinggal serta masuk kamar, tutup pintu perlahan-lahan lalu rebahan di ranjang, tengkurap.

 http://www.hitsdomino.org/app/Default0.aspx?ref=LINDA168168&lang=id

Agen Poker Terpercaya & Tanpa Robot ( 100% Member Vs Member )
Tersedia Games : Poker Online, Domino 99, BandarQ, Bandar Poker, Adu Q, Capsa Susun, Dan Sakong

Cukup 1 ID Sudah Dapat Memainkan 7 Games
Untuk DAFTAR silahkan klik link ini :
http://bit.ly/2m8zJjV

HOT PROMO !!!
* PROMO BONUS TURNOVER 0.5%
* PROMO BONUS REFERAL 15%
* MINIMAL DEPOSIT RP 20.000

Info Lebih Lanjut Hub:
* Website : WWW.HITSDOMINO.ORG
* Pin BB : D8DA45DE
* Yahoo : hitsdomino@yahoo.com
* baca juga artikelnya : http://www.beritalucu889.blogspot.com
* baca juga artikelnya : http://www.webpokermas.blogspot.com
* baca juga artikelnya : http://hiburandewasa88.blogspot.com
* baca juga artikelnya : http://www.ceritaterkini88.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar