Saya datang dari kota Bandung serta kesempatan ini sangat terpaksa mesti merantau ke ibu kota Jakarta untuk suatu hal yang sesungguhnya tidak mau saya kerjakan. Mesti berpisah dengan keluarga serta beberapa sahabatku, namun ingin menampikpun mustahil sebab di Bandung saya tidak dapat mandiri, tidak dapat mencari kerja hingga ayahku menyuruhku pergi kerumah paman untuk minta tolong dicariin kerja di jakarta.
Telah satu bulan lamanya saya tinggal menumpang dirumah paman, sepanjang hidup menumpang saya mesti dapat membawa diri supaya yang ditumpanginya terasa suka. Karenanya saya begitu rajin menolong memperingan pekerjaan tempat tinggal seperti, mengepel, kepasar, membersihkan, strika baju, bersihkan serta mengantar jemput bibiku.
Paman ku bekerja di Bandara serta bibiku mengajar prifat les di perumahan elegan, ankanya masih tetap duduk di bangku smp, Nyaris satu minggu sekali paman ku kerja malam hingga di tinggal saya, bibi, ponakan serta mbak Yuni.
Umur bibiku sekitaran 35 th. berwajah cantik serta bodynya bahenol (sexy) ditopang dengan kulitnya yang putih bersih. Kadang-kadang saya kerap melamun bila membersihkan dalaman bibiku, alangkah sukanya pamanku meniliki istri cantik serta bahenol. Kadang-kadang celana dalamnya saya cium serta digosok-gosokan pada kemaluanku sembari memikirkan tubun molek bibiku. Mulai sejak smp saya memanglah suka berhalusinasi dengan beronani, mungkin saja dikarenakan kerap baca setensilan atau pergaulan. Kerap saya mencuri-curi peluang supaya dapat rasakan kemolekan badan bibiku yakni bila mengantar serta menjemputnya. saat kubonceng berniat rem motor kumainkan supaya gumpalan payudaranya menghimpit punggungku. Ah begitu enaknya waktu gumpalan empuk itu merapat di punggungku. darah seolah memompa dengan cepat. Perbuatan seperti itu tidak bikin bibiku berprasangka buruk bahkan juga dia tetaplah merapatkan tubuhnya.
Sesungguhnya pengalaman seks pertamaku berlangsung sesudah saya tinggal lebih kurang 1/2 th., namun bukanlah dengan bibiku tetapi dengan mbak Yuni pembantu dirumah pamanku.
Hari itu sekitaran jam 11 siang hawa jakarta benar-benar sangat panas terlebih dirumah tak ada AC. Saya usai kerjakan pekerjaan rutinku, yakni membersihkan baju. Sesudah mengeringkan baju di tali jemuran saya masuk dalam tempat tinggal. Waktu melalui ruangan tamu, tampak mbak Yuni tiduran diatas sopa dengan berteman kipas angin di depannya. Yang bikin jangtungku berdengup kencang yaitu kondisi wanita itu. Badannya yang gemuk cuma kenakan bra warna hitam menutupi buah dadanya yang besar, sedang kebawahnya menggunakan handuk. Pahanya yang putih terkuak lebar nyaris memerlihatkan celana dalamnya. Saya berdiri mematung di depan pintu, batinku bergolak pada fikiran sadar serta tidak sadar bakal etika kesusilaan. Di rumah tak ada siapa-siapa.
Saya tutup pintu pelan – pelan lantas menguncinya, lantas mengendap-endap mendekati wanita itu. mbak Yuni tetaplah tertidur serta kedengaran mendengkur mungkin saja bangunnya sangat malam. Tanganku pelan-pelan di tempelkan diatas pahanya mengetes reaksinya, namun tak ada reaksi sedikitpun. Ku cobalah berubah ke arah pangkal pahanya serta sedikit mengungkap handuknya, namun masih tetap tak ada reaksi, mbak Yuni tetaplah mendengkur. Kemaluanku telah berdiri tegak dibalik celana dalamku, apa lagi waktu tanganku rasakan kulit halus wanita itu kepalaku makin pening. Kesadaranku telah hilang serta tidak takut kemungkinan apa pun.
Dengan nekat saya menjamah payudaranya yang besar serta mengusap-usap.
Ah…. mbak Yuni keluarkan nada tetapi tidak bangun tetap masih meram.
Nafsuku telah tidak teratasi lagi, payudaranya saya remas dengan tangan kanan tengah kan tangan kiriku mengarah dalam handuk menjamah vaginannya.
“Dio…apa-apaan? ”, mbak Yuni bangun.
“Diam ba saya dah tidak tahan “, kataku sembari memeluk serta menciumi leher serta meremas buah dada perempuan itu.
“Jangan…. kelak ayah pulang “, kata mbak Yuni namu tidak berontak.
“Masih lama ba janganlah cemas “, kata ku sembari selalu menggerayangi badannya serta menciumi berwajah.
mbak Yuni sedikit omong lagi bahkan juga dia balas memeluk ku.
“Kita di kamar mandi “, kataku
“Kenapa disini saja”, jawab mbak Yuni
“Udah enak di kamar mandi”, kataku sembari menarik tangan wanita itu.
mbak Yuni mengikut tarikan tanganku.
Sesudah di kamar mandi saya buka menelanjangi wanita itu. Badan mbak Yuni sungguh montok meskipun tidak sexy. Buah dadanya besar melebar serta berputing kecil, Vaginanya dipenuhi bulu lebat hingga lubangnya tidak terlihat.
Saya yang juga telah telanjang bulat, segera memeluk wanita itu serta mengisap puntingnya.
Aaaah…haduh….!! mbak Yuni merintih-rintih bikin nafsuku liar.
Dengan gemas saya meremas-remas bongkahan daging didada itu serta mengisap putingnya, lantas mengobok-obok vaginanya.
OH……HHHH….!! desah mbak Yuni
Saya telah tidak tahan dengan nafsuku. Wanita itu saya baringkan diatas lantai kamar mandi serta awalilah saya memasukan kemaluanku pada vaginanya. Begitu susah nyatanya, karna walaupun umur mbak Yuni telah 25 tahunan namun masih tetap perawan. Namun pada akhirnya dibarengi jeritan kecilnya saya sukses merobek keperawanannya.
Pertama mbak Yuni terasa kesakitan namun makin lama dia rasakan kesenangan.
Saya makin garang mempermainkan pinggulku naik turun hingga vagina mbak Yuni habis di kocok-kocok. Sedang bibirku mengisap kuat-kuat puntingnya serta tangan ku aktif meremas pantat serta payudaranya.
mbak Yuni kelojotan serta mendesis-desis kesenangan dari mulutnya tedengar desahan, bikin ku lebih bernafsu.
Waktu bakal meraih klimak saya cepat menarik kemaluan ku dari dalam vaginanya. ”Ba kocok punyaku!, kata ku sembari mnyodorkan batang kemaluan ku.
mbak Yuni menggenggam batang kemaluan ku serta mengocok-ngocoknya hingga memuncratkan air mani yang banyak serta menciprat beberapa badannya.
Saya bertumpu lemas di tembok dinding kamar mandi merasa fresh serta nyaman sesudah semuanya nafsuku terlampiaskan.
“Dio…kamu mengambil keperawananku…”, kata mbak Yuni sembari terisak nangis.
“Jangan cemas ba saya bakal bertanggung jawab”, kataku menghiburnya.
“Benarkah? ”, bertanya wanita itu sembari menatapku.
“Tentu saja, nah saat ini mari kita mandi”,
mbak Yuni kegirangan mendengar janjiku, ia sedikit omong lagi mengambil gayung serta menyiram badannya dengan air di bak.
“Sini saya sabunin”, kata ku sembari mengambil sabun mandi cair.
Dengan telaten saya meluluri sabun keseluruh badan wanita itu. saat meluluri sisi payudaranya yang besar merasa licin serta lembut bikin kemaluan ku tegak lagi. Saya mulai meremas-remas payudara itu serta menjilat puntingnya.
Ah…. o…enak…!!! desah Yuni
“Nungging ba”, kata ku.
yuni menungging dengan tangan memegang tepian bak mandi, ke-2 kakinya sedikit mengangkang.
Saya mulai memasukan batang kemaluanku yang sangatlah tegang. Mulai lagi saya mengocok vagina perempuan itu dari belakang. Pertama pelan lantas cepat bikin Yuni menjerit-jerit kesenangan.
“Ba Saya ingin keluar lagi, sini cepat terlentang! ”, kata ku sembari mencabut batang kemaluan dari vaginannya.
“Begini “, kata Yuni.
“Ya “, jawab ku.
Batang kemaluan saya selipkan di tengah- tengah bukit payudara Yuni yang besar serta licin oleh sabun, lantas saya gosokan dengan cepat.
“Tekan ba! ”, kata ku sembari selalu mengocok batang kemaluanku.
mbak Yuni memahami ama yang ku ingin, dia menghimpit sepasang payudaranya yang besar dengan ke-2 tangannya hingga batang kemaluanku tergencet.
“Aahh…keluar! ”, desis ku.
CROTT air mani menyemprot muka Yuni serta beberapa lehernya.
Saya kembali rasakan kenikmatan yang tidak ada tara, mbak Yuni bergegas bangun serta membersihkan mukanya dan bersihkan tubuh dari sabun yang masih tetap menempel, tengah saya masih tetap terduduk di kloset lemas, sesudah 2 x menumpahkan air mani.
Tersebut pengalaman pertamaku bermain cinta di rantau orang. Mulai sejak itu Yuni senantiasa bersedia bila ku ajak bersetubuh, bahkan juga dia sendiri yang memohonku untuk melayaninya.
Malam itu mbak Yuni tak ada, pulang ke Kerawang, tuturnya di panggil oleh keluarganya ada suatu hal yang bakal di rundingkan. Merasa sepi bagiku tak ada rekan bercakap serta sharing kehangatan. Jam memberikan jam 8 30, pamanku umum kerja malam sedang keponakan ku bermalam di neneknya di Jakarta. Kondisi tempat tinggal begitu sepi. Ah mending jemput bibiku walaupun pulangnya masih tetap 1 jam lagi namun lebih enak di jalan daripada dirumah. Sesudah memikirkan seperti itu, saya bergegas mengambil jaket serta keluarkan motor, lantas selang beberapa saat telah melaju di jalanan. Selang beberapa saat saya telah nongkrong ditempat umum menjemput. Untuk mengusir kejenuhan saya mengisap sebatang rokok.
Sembari merokok pandangan ku tidak terlepas mengawasi ke jalan raya terlebih bila ada mobil berhenti serta menurukan penumpang.
Selang beberapa saat ada satu mobil berhenti, seseorang wanita cantik dengan badan bahenol turun, dia tidak lain bibiku.
“Dio sini! ”, kata bibiku melambaikan tangannya pada ku.
Saya turun dari motor lantas lari menghampirinya. ”Ada apa bi? ”, tanyaku sesudah dekat.
“Ini bawain bungkusan ini”, kata bibi ku sembari menurunka dua buah bungkusan yang lumayan besar serta berat dari dalam mobil itu.
Saya membawa dua bungkusan itu serta dinaikan di depan jok motor, lantas menanti bibi ku yang masih tetap berbasa-basi dengan rekan yang mengantarnya. Selang beberapa saat dia telah menghampiriku serta naik di belakangku.
Sesungguhnya tidak jadi permasalahan bagiku bahkan juga merasa semakin nikmat bila badan bibiku merapat dipunggungku, buah dadanya yang montok merasa mengganjal, uh sangat nikmat.
“Gak apa-apa bi “, jawab ku.
“Ini hadiah dari murid tuturnya ada pakaian baju, bibi bawa saja semoga cukup buat kamu”, katanya
“Terimakasih bi”, kataku sembari berkonsentrasi menggerakkan motor.
Selang beberapa saat kami telah tiba di rumah, seperti umum saya mengunci pagar besi serta memasukan motor kegarasi.
Bibiku terlihat kelelahan dia melonjor di kursi panjang sembari mengipas-ngipas tubuhnya dengan buku “Dio cobalah buka bungkusan itu “, tuturnya waktu saya masuk.
“Ya bi”, kataku sembari menghampirinya serta buka bungkusan.
Nyatanya didalam nya pakain semuanya dari baju perempuan hingga lelaki.
“Nah ini baju buat mu”, bibi memberi sebagian potong baju pada ku tengah dia sendiri mengambil daster warna merah muda serta diukurkan kebadannya.
“Dio bibi layak tidak gunakan ini”, tuturnya sembari ditempelkan kebadannya.
“Pakai saja bi, agar terlihat bagus nggaknya”,
“Iya ya “, kata bibi ku sembari membawa pakaian itu kekamarnya. Selang beberapa saat dia telah keluar dengan daster merah mudanya.
Saya terpaku lihat kemolekan badan bibiku. Telah berapa lama tinggal di rumah itu namun tidak pernah meskipun lihat bibiku kenakan pakaian seperti itu, dia umum gunakan jilbab serta pakaian gomrang. Kesempatan ini kenakan daster yang cocok dengan badannya. Buah dada membusung bulat serta bundar, pinggang masih tetap ramping dengan pinggul menggunung,
“Kenapa dio jelek”, kata bibiku lihat saya bengong.
“Bi cantik sekali. saya baru lihat bibi secantik ini”, kataku jujur.
“Uh basic kamu O”, kata bibiku sembari tersenyum.
“Sungguh bi. saya bicara apa adanya”,
“Ia deh terimakasih “, kata bibi ku
“Bi saya bawa masuk dahulu ya baju ini”, kata ku sembari mengatur baju pemberian bibiku.
“Ya telah itu kunci pintu, bibi ingin istirahat”,
“Ya “, jawabku sembari membawa baju kekamarku. Sesudah memasukan dalam almari, lantas saya menuju ruangan depan serta mengunci pintu. Lantas kekamar lagi untuk tidur.
Jam memberikan jam 11 malam namun saya tidak terasa ngantuk, hatiku gelisah tidak menentu, bayangan badan bibiku yang betul-betul sexy menggoda hati. Buah dadanya yang besar putih mulus menyembul dari daster merah jambu. Pantatnya besar bergoyang saat jalan serta bibirnya yang merah merekah saat tertawa. Semuanya berkelebat dalam ingatanku. Tanganku meremas-remas kemaluanku sembari memikirkan kemolekan badannya.
Udara didalam kamar merasa panas, saya buka bajuku hingga telanjang dada, tenggorokanku kering merasa haus. Saya bangun serta beranjak keluar akan ambillah minuman di kulkas. Waktu melalui kamar bibiku saya sungguh terperanjat sebab pintunya dilewatkan terbuka.
Bibiku terlihat tertidur nyenyak dengan masih tetap kenakan daster merah jambu. Saya berdiri mematung didepan pintu kamar. Wajahku merasa panas serta jantungku berdengup dengan kencang. Badan molek itu terlihat tergeletak dengan dasternya yang telah terangkat ke atas bikin sepasang pahanya yang putih mulus tampak di bawah lampu remang-remang.
Saya berendap-endap masuk kamar itu serta jongkok di samping tempat tidur, pandangan mataku tidak terlepas memandang paha mulus yang beberapa ada dipingir tempat tidur. Tangan kananku meremas-remas kemaluanku sedang tangan kiriku menyeka pelan-pelan paha itu.
Bibiku terlihat kecapaian hingga tidurnya begitu nyenyak serta tidak mengerti kehadiranku. Walaupun dielus-elus pahanya dia tetaplah tidur pulas.
Jemu mengelus pahanya, tangaku berpindah menjamah buah dada yang 1/2 terbuka di balik daster merah jambu. Pelan-pelan kuletakan telapak tanganku. Merasa empuk serta hangat.
Nafsu birahiku telah ada dipuncak, hingga telah tidak memperdulikan nantinya bakal bagaimana bila pamanku tahu kelakuanku ini. Dengan gemas saya mulai meremas agak kencang serta jariku coba meraih putingnya yang tersembunyi di balik bra.
“Eeeh,,, apa ini! ”, tiba-tib bibiku terbangun,
Saya kaget 1/2 mati, cepat menarik tanganku.
“Dio tengah apa di sini? ”. tanyanya sembari bangun serta duduk.
“Ini…itu bi,, pintu kamar tidak di tutup”, kata ku ngomong tidak teratur.
“Tadi siapa yang meremas dadaku? ”, bertanya bibiku dengan pandangan tajam.
“Sa.. saya ha,, cuma ingin merapihkan selimut bibi”, kataku sekenanya.
“Bohong kamu memanglah berniat meremas dadaku! ”
“Saya tidak berani”, jawab ku sembari nunduk.
“Dio sesungguhnya bibi tidak geram bila kamu jujur”, kata bibiku lunak.
“Benar bi”, kata ku sembari mengangkat kepalaku memandangnya.
Bibiku tersenyum penuh arti, ”Sini duduk selain bibi”, tuturnya sembari menggeser berikan tempat untukku diatas tempat tidur.
Saya berdiri serta duduk disebelahnya. Jantungku berdengup kencang waktu berendeng dengan badan bibiku. Tercium wangi marfum yang masih tetap menempel ditubuh moleknya.
“Dio sesungguhnya telah lama bibi tahu kau menyimpan perasaan spesial padaku”, tuturnya sembari menatapku.
“Maksud bibi? tanyaku sembari menunduk tidak berani membalas tatapan matanya.
“Saat bibi kau bonceng, dengan berniat rem kau mainkan hingga dadaku menyentuh punggungmu”,
Saya makin menunduk mendengar pengucapan itu sebab tidak dapat menolaknya.
“Tapi bibi tidak peduli…sebab semuanya bikin hati bibipun nyaman.. ”.
“Maksud bibi? ”, tanyaku sembari mengangkat kepala memandangnya.
Muka bibiku telihat merangsang menurut pandanganku. Rambutnya yang hitam berantakan beberapa tutup berwajah. Bibirnya yang mempunyai persamaan dengan bibir Titi DJ terlihat merekah seperti menantang menginginkan di cium.
“Dio selalu jelas saja bibi telah lama rasakan kesepian. Paman mu sangat mementingkan kerja. Dengan kenakalan mu bibi sekurang-kurangnya terhibur”, kata perempuan itu dengan nada lirih.
“Apakah paman tidak sering menyentuh bibi? ”, tanyaku membulatkan tekad.
“Terakhir kali menyentuhku waktu robi usia 4 tahun”, tuturnya dengan nada pelan.
“Selama 3 th. bibi tidak disentuh, paman mengapa bodoh, bila saya jadi paman mungkin saja setiap hari “, kataku dengan lantang.
“Benarkah Dio…kamu ingin menghiburku? ”, kata bibiku dengan pandangan mersra.
Saya tidak mampu berikan jawaban, terlebih memperoleh tatapan mesra seperti itu.. Tampa memikirkan lagi, saya mencapai badan molek itu serta dibaringkan dalam pangkuanku lantas saya mencium mesra bibirnya.
“Ohhhh”, bibiku mengeluh sembari membalas ciumanku.
Tanganku meremas-remas sepasang payudaranya yang montok. Merasa masih tetap keras serta halus.
“Aihh.. dio….. ”, keluhnya sembari tangannya meremas kemaluanku yang telah berdiri.
Saya mempereteli semua baju yang dipakai bibiku hingga telanjang bulat. Terlihat terang saat ini begitu moleknya wanita itu. Kulit putih mulus dihiasi buah dada yang montok dengan puting hitam, Bentuk badannya mirip biola. Pinggang ramping pantat besar membukit, mulus tidak bercacat.
Nafsuku telah seperti kuda liar, telah lama memendam hasrat supaya bisa nikmati keindahan badan moleknya saat ini diberikan kesempatan
Dengan nafsu menggila, saya memeluk badan yang lembut serta hangat. Bibirku menciumi bibirnya lantas berpindah kebagian dadanya serta mengisap putingnya
“Aiiihhhh lanjutkan…sayang!! ”, desahnya.
Bertukaran dari buah dada yang kanan berpindah kebagian yang samping kiri, bibirku mencium serta mengisapnya.
Bibiku mengeluh kesenangan. Tangannya yang halus meremas-remas kemaluanku.
“Aih bi.. ”, kataku penuh nikmat.
“Dio buka celana mu.. ”, tuturnya.
Saya menurut buka celana pendek serta celana dalam ku hingga telanjang bulat.
Mata bibiku melotot menlihat kemaluanku yang panjang serta bengkok seperti pisan.
“Dio…kau mengagumkan “, tuturnya sembari mencapai batang kemaluanku serta dikulumnya.
“Oh…”, saya mendesah penuh nikmat waktu batang kemaluanku dihisap serta dijilat.
Seperti seseorang profesional seperti bibiku mempermainkan kemaluanku hingga membuatku rasakan kesenangan yang tidak ada taranya.
“Bi saya juga menginginkan menjilat miliki bibi”kataku sembari mengubah posisi jadi kepala menghadap vagina sedang kemaluanku tetaplah di mulut bibiku.
Paha yang mulus dengan selangkangan bersih dihiasi bulu lebar diatas vagina. Saya mulai menciumi daerah itu hingga paling akhir lidahku menjilati klitoris diujung vagina..
“Ng…. hhhh”, bibiku mengesah kenikmatan
Sesudah senang mempermainkan vagina, saya bangkit serta menindih badannya. Pelan batang kemaluanku menghujam dalam vagina.
“Ahh……..! ”, desis bibiku waktu batang kemaluanku masuk lubang vaginanya.
Secara teratur saya mulai menggerakan pinggul keluar masuk bikin batang kemaluanku mengocok-ngocok lubang vagina.
“Ow ah.. uh,,,,!! ”, desah bibiku penuh kesenangan matanya mendelik-delik.
Ke-2 tanganku tidak tinggal diam, meremas-remas serta mempermainkan payudara, sedang hentakan pinggulku makin kencang, bikin bibiku makin histeris kesenangan.
“Dio…bibi ingin ke luar! ”, tuturnya sembari meregang.
“Lakukan lah! ”, kataku sembari mempercepat gerakan pinggul bikin batang kemaluanku makin cepat mengocok lubang vaginanya.
“Uahhh….! ”, bibiku memucratkan air maninya sembari memeluku erat-erat. Lalu terkulai lemas.
Saya tidak hentikan gerakanku sebab kemaluankupun telah berdenyut-denyut ingin memuntahkan air mani.
“Bi….!! ”, teriakku waktu air mani muncrat keluar penuhi lubang vagina. Saya terkulai diatas badan montok bibiku.
Demikian lama saya terkulai diatas badannya, lantas bangun serta duduk menyender di tepi tempat tidur sembari mengawasi bibiku yang masih tetap terlentang sembari memejamkan mata.
“Bi mengapa? ”, tanyaku heran waktu lihat bibiiku cuma diam terlentang.
Bibiku buka matanya serta tersenyum manis padaku lantas berkata dengan nada halus serta mesra. ”Dio kamu anak yang hebat, baru saat ini bibi rasakan kesenangan bersetubuh”.
“Memangnya paman tidak seperti ini? ”, tanyaku.
“Ah.. paling cuma dia yang keluar tengah saya tidak rasakan apa-apa”.
“Hm…jangan cemas bi, saya bakal berupaya mengasyikkan hati bibi”.
“Benar kah? ”,
“Heeh asal bibi suka”,
“Tentu saja, mari sini kita mulai lagi’, kata bibi ku yang telah bangkit lagi birahinya.
Sedikit bicara lagi saya mulai mencumbunya lagi. Malam itu saya berikan kenikmatan pada bibi ku berkali-kali hingga mendekati pagi.
Mulai sejak waktu itu setiap saat ada peluang bibiku senantiasa mencariku untuk penuhi keinginannya. Sebagai lelaki muda sudah pasti saya senantiasa siap meskipun kadang-kadang kecapean terlebih mesti penuhi keperluan mbak Yuni yang juga sukai kegatalan menginginkan di setubuhi juga.
Lama kelamaan saya jadi takut ketahuan pamanku sebab bibiku telah termasuk nekat, bukan sekedar waktu paman kerja malam waktu ada di rumahpun bila dia lagi ingin sukai mendatangi kamarku. Untunglah saya memperoleh jalan untuk keluar dari tempat tinggal itu yakni memperoleh tawaran bekerja di galangan kapal. Sesungguhnya bibiku tidak menyepakatinya namun dengan argumen satu minggu sekali saya pulang pada akhirnya di setujui juga.
Agen Poker Terpercaya & Tanpa Robot ( 100% Member Vs Member )
Tersedia Games : Poker Online, Domino 99, BandarQ, Bandar Poker, Adu Q, Capsa Susun, Dan Sakong
Cukup 1 ID Sudah Dapat Memainkan 7 Games
Untuk DAFTAR silahkan klik link ini :
http://bit.ly/2m8zJjV
HOT PROMO !!!
* PROMO BONUS TURNOVER 0.5%
* PROMO BONUS REFERAL 15%
* MINIMAL DEPOSIT RP 20.000
Info Lebih Lanjut Hub:
* Website : WWW.HITSDOMINO.ORG
* Pin BB : D8DA45DE
* Yahoo : hitsdomino@yahoo.com
* baca juga artikelnya : http://www.beritalucu889.blogspot.com
* baca juga artikelnya : http://www.webpokermas.blogspot.com
* baca juga artikelnya : http://hiburandewasa88.blogspot.com
* baca juga artikelnya : http://www.ceritaterkini88.blogspot.com








Tidak ada komentar:
Posting Komentar