Cerita Sex Dewasa-Enak Nya Ngentot Dengan ABG SMP Temanku Rani Di Warnet

http://www.hitsdomino.org/app/Default0.aspx?ref=LINDA168168&lang=id

Rani tidak berseragam SMP waktu masuk warnet. Saya yang di dekat pintu dapat lihat dengan terang anak ini telah besar saat ini. Badannya bagus, ranum. Ia jalan ke meja kasir, bicara sebentar dengan Yuni pegawainya yang tomboy berkulit gelap, lalu bertukar tempat dengannya. Rani melindungi warnet saat ini. Sejak kapan??

Warnet ini langgananku, membnatuku waktu saya kehabisan quota pulsa internet di GSM modemku. Daripada searching lambat dengan laptopku, saya lebih sukai jalan sebentar ke warnet dekat tempat tinggal, sebelumnya isi lagi pulsa GSM ku.

Ngentot Rekanku Rani di Warnet | Saya sudah usai unggah file serta kirim e-mail ke Kamila di Malang. Saat ini waktunya pulang tidur sebentar sebelumnya bangun sore tuk ke jakarta Selatan lagi.

Warnet ini tengah kosong, tinggal saya sendiri dengan Rani, serta Yuni yang saat ini sudah duduk diseberangku, meghadap monitor serta serius menulis suatu hal di lembar facebooknya. Saya jalan ke arah Rani sembari merogoh dompetku, mempersiapkan duit beberapa ribu tuk membayar sewanya yang hanya sesaat. Rani di belakang meja, mengkalkulasi duit serta mencocokan dengan tagihan di monitor, lantas keluarkan recehan kembaliannya.

Rani saat ini jadi petugas disini? tanyaku perlahan
Hiyo mas, saya ndak dapat nerusin ke SMU, ayah ngomong jika saya kerja saja dahulu sebentar bantuin keluarga
Selalu yang nawari kerja disini siapa?
mbak Yuni mas, tuturnya agar bagi2 saja akhirnya, kan mbak yuni juga menginginkan nyantai main facebook di computer.
Yang di meja sini tidak dapat buka facebook? tanyaku
Yo ndak mas, kan ndak bisa sama pak Dodo.
Namun jika memang dapat buka, kamu ingin? tanyaku sembari bergerak ke belakang meja

Rani duduk di kursi sembari mengangkat kakinya sedikit ke atas, bertumpu dengan laci kecil di bawahnya. Ia menggeser badan kecilnya ke kiri, tuk memberiku tempat di situ. Kubuka explorer, kucoba browse ke facebook, namun yang nampak kotak putih. disitu tampak angka 127. 0. 0. 1 di kotak atas. Ah, selekasnya kubuka prompt window, memanggil file host serta merubah sedikit barisan di dalamnya.

cobalah saja saat ini saya bergerak keluar meja, ke pintu, bergerak keluar warnet

Namun, selekasnya kuhentikan langkahku, kuputar sinyal tutup yang menghadap ke arahku, yang saat ini berbalik jadi sinyal buks. Warnet kunyatakan tutup saat ini. Perlahan-lahan gerendel pintunya kugeser, pintu tidak terbuka saat ini. Saya kembali pada meja Rani, sembari melirik ke yuni yang saat ini berjoget ria ditempat duduknya, dengarkan musik dengan kencang di headphone di kepalanya. Yuni tengah asik sendiri.

Kududuk lagi di samping Rani, sembari mencapai tangannya di mouse.

Jika facebook Rani telah jalan, bermakna dapat download ringtone musik untuk Rani.
Wah asik mas, saya ingin lagunya ungu ya.
Yah kelak, gantian saat ini saya ingin mencari lagu yang slow rock. bentar ya

Kubuka lembaran home page mesin pencari. Kesempatan ini berniat kubuka website yang melekat promosi gambar serta film porno di kiri kanan nya. Rani terbelalak, tampak terang dari pantulan benda metal di speaker computer dihadapanku. Tampak ia melirikku sebentar, namun lali melotot ke arah monitor tanpa ada berucap apa2.

Berniat multi tab di browser telah kubuka banyak website gambar serta film porno yang lagsung ku click tuk streamingnya. kupelankan volume speakernya, kesempatan ini kucoba pura2 download lagunya Linkinpark. Namun ******* yang bertebaran itu telah menghadirkan dengan terang adegan yang Rani belum pernah saksikan. Tanganya masih tetap diatas meja waktu kusentuh perlahan-lahan.

Tanganmu mungil Rani, bisiku. tangannya masih tetap di meja dengan otot yang tegang.
Kulitmu juga putih, seperti gadis yang ini.

Kuangkat tangannya, kuarahkan ke gadis tanpa ada baju yang berpose sexy di pojok monitor. Saat ini kuaktifkan webcam di depanku. Sembari aktifkan window di belakang yang tampak pria wanita lakukan seks di taman, saya mulai lihat window baru nampak memerlihatkan muka kami berdua di monitor. Rani masih tetap melongo lihat apa sajakah yang ada di depannya. sembari sesekali bergetar menggigil. ah, kubiarkan ia nikmati panorama di depannya sebagian menit. Lalu kutampilkan gadis belasan th. yang bugil tanpa ada baju, berpose macam2 di monitor.

Rani, cewek ini kulit serta dadanya bagus.
Punyamu seperti ini dapat kan ya?

Tanpa ada sadar ia lihat ke bawah memerhatikan bentuk kepunyaannya.

Miliki dia mungkin saja segini tanganku kedepan monitor coba pura2 mengukur dengan telapak tanganku
Bila miliki Rani?

Rani terperanjat waktu tanganku telah menangkap satu diantara buah di dadanya. Ditepisnya, namun matanya tidak pernah terlepas dari monitor.

Bila miliki Rani tentu bagus. bisikku

Perlahan-lahan kurangkul tangan kiriku ke punggung Rani, sembari coba mencapai bawah lengan kirinya. Rani diam saja, matanya masih tetap ke depan. Kesempatan ini tangan kananku coba lagi ke dada Rani. bertandingk coba mengukur besar cup di dadanya, saya sudah menyentuh buah di dadanya, serta perlahan-lahan kuremas. Kesempatan ini dengan ke-2 tangan saya sudah meremas ke-2 buah dada Rani! Sembari sedikit membungkuk terasa geli, Rani menggoyan bahunya menampik.

Kelak kuajari cara2 menggunakan computer, supaya dapat buat film sendiri Rani. kuperlihatkan saat ini streaming webcamnya menghadirkan preview dianya di sebelahku.

Rani berekspresi di muka webcam, mengernyitkan kening serta macam2 raut muka dipertunjukkan. Dengan perlahan-lahan namun tentu tanganku mulai masuk ke balik pakaian Rani. Kutegakkan dudukku, awalilah tanganku merayap ke mana-mana dibawah pakaiannya.

Kuremas selalu perlahan-lahan buah dadanya yang masih tetap ranum itu, perlahan-lahan kuangkat ke atas cup penutupnya. Tidak ada bahan pemlindung serta pemisah, tanganku mulai meremas-remas perlahan-lahan. Sebagian waktu lalu, bahunya dinaikkan, ketiaknya terbuka, Rani memalingkan kepalanya, menatapku. Matanya tampak bertanya-tanya. Tanpa ada fikir panjang, kesempatan ini lebih kudekatkan badanku, kuturunkan tangan kiriku, meraba serta menyeka perutnya. Rani berkedip kedip sebentar. Lalu tanganku turun lagi, kesempatan ini menyentuh celana dalam dibalik roknya yang telah kusingkap. Kuremas perlahan-lahan badannya di dada serta bawah perutnya, pangkal pahanya. Merasa Rani mulai bergerak gelisah. nafasnya mulai turun naik.

Ah, saat boodoh tidak perduli mengakibatkan, tanganku mulai bergerak ke balik celana dalam Rani. tangannya menggenggam erat papan penahan keyboard di depannya. Kurasakan tanganku tidak menyentuh sehelai bulu satupun waktu beraksi dibagian bawah Rani Gerakan gelisahnya semakin kentara. Pada akhirnya tangannya melepas papan laci keyboard di depannya. Berputar 1/2 duduknya, ia saat ini menghadapku. Bergerak merangkulku di leher, matanya terpejam. mulutnya terbuka. Kaki kirinya diangkat naik ke bangku. Tangankupun saat ini bebas ke mana-mana di badannya. Kuraba semuanya sisi badan Rani yang masih tetap hijau ini, kurasakan semuanya tonjolan serta lekukan badannya yang masih tetap ranum. Belum ada yang memetiknya. Saya yang pertamax.

HUAAHHH!! mulutnya terbuka keluarkan nada serta hawa hangat dari dalam badannya.

Tubunhnya gemetar sebentar, mencengkeram lenganku, serta leherku. Rani menggigil …

Kuhentikan kegiatanku. Kubiarkan ia bertumpu kembali di kursi perlahan. matanya menerawang memandang sayu ke depan. Rani tampak bingung, tanpa ada berkata apa2 ditatapnya wajahku. Kurapikan pakaian, bra, celana serta rok bawah Rani. Kututup semuanya ******* aktif yang menghadirkan gambar2 panas tersebut. Kubersihkan bekas2nya. Kubisikan perlahan

Ya tersebut yang di cari orang2 sampai kini Rani. sembari kucium belakang telinganya
Kau mesti pintar supaya pacarmu bahagia kelak.
Bila kamu ingin tau semakin banyak lagi, main2 saja ke kamarku. kau tahu kan kontrakanku?

Sesudah kukecup keningnya, saya perlahan-lahan ke luar warnet. Kulihat Rani masih tetap memandang punggungku, bengong, kulihat dari jendela kaca di depanku waktu kuraih papan tanda buka serta tutup itu. Waktu kututup pintu warnet, kusempat melirik ke Rani yang saat ini menunduk memerhatikan pangkal pahanya dengan tangan satunya lagi memegang dadanya.