Agen Poker Agen Poker

Agen Ceme Agen Domino99 Terpercaya>

HitsDomino

Kamis, 27 Juli 2017

Cerita Sex Dewasa-Bersama Rekan Kerja Ku yang Sangat Pengertian Dan Super Sexy

 http://www.hitsdomino.org/app/Default0.aspx?ref=LINDA168168&lang=id

Saya yaitu seseorang tenaga marketing yang bekerja di satu perusahaan distributor minyak wangi di Bogor. Sesungguhnya saya juga adalah perintis dari perusahaan itu, sebut saja CV. WIN. Tetapi karna andilku di perusahaan itu hanya Sumber Daya Manusia, serta bukannya ada jalinan dengan finansial, jadi pendapatankupun tidak sama dengan beberapa rekanku yang beda yang turut jadi perintis.

Ada 5 orang termasuk juga saya yang pertama kalinya gabung jadi satu sampai terjadilah CV. WIN. Yaitu Pak Dani, orang yang paling bertindak di perusahaan itu, karna beliaulah sebagai pemegang modal dari semua sesuatunya.

Beliau seseorang Sarjana Ekonomi. Karna keakraban kami, jadi kamipun menyebut beliau dengan sebutan Babe, sebutan ciri khas orang Betawi. Karna lingkungan kami adalah transisi pada Sunda dengan Betawi.

Empat orang yang beda bertugas untuk meningkatkan SDM, baik SDM semasing ataupun dalam soal rekrutmen serta pengembangannya. Jadi kami berempatpun berkompetisi untuk merekrut anak buah sebanyak mungkin, serta meningkatkan sampai jadi satu tim yang integral serta solid.

Dalam tiga bln. saja, yang awal mulanya cuma sejumlah empat orang telah jadi lebih dari lima puluh orang. Serta timku jadi tim yang paling solid dengan jumlah yang paling banyak.

Semuanya tidak terlepas dari usaha kerasku untuk meningkatkan mereka, mendidik mereka serta berikan motivasi mereka. Mereka memanglah tim yang kuat serta bermotivasi tinggi. Mereka semuanya begitu tertarik terhadapku.

Itu semuanya karna saya nyaris disebutkan prima dalam soal pembinaan serta approachmen. Saya senantiasa hadapi mereka dengan sabar, walau sifat mereka tidak sama. Saya mengaplikasikan pendekatan yang tidak sama dari yang satu dengan yang lain.

Saya senantiasa memberikan pujian pada mereka yang berprestasi, serta membuat semangat untuk mereka yang tengah down. Saya senantiasa luangkan saat sekitaran 2 hingga 5 menit pada masing masing individu untuk bicara tentang sebagian yang dirasakan mereka, beberapa masalah di lapangan, serta bebrapa gagasan mereka ke depan, hingga mereka terasa betul-betul jadi sisi yang perlu dalam tim.
Sekurang-kurangnya saya menegur mereka sepintas dengan mengatakan selamat pagi penuh semangat, memberikan pujian pada tampilan mereka, atau cuma menyebutkan,

“Dasi kamu bagus”

Saya sangat ketertarikan dengan mereka, karna beberapa besarnya yaitu wanita. Serta bukanlah rahasia sekali lagi bila cewek sunda populer dengan postur badan yang tidak terkalahkan. Mereka rata rata berbadan fresh dengan payudara yang sekal serta menantang.

Kulit mereka sangat bersih. Itu yaitu keuntungan sendiri bagiku karna tentu satu waktu kelak mereka (Bahkan juga semua) dapat saya kencani satu persatu. Dengan pendekatan setahap untuk setahap satu diantara di antara mereka, yakni Rere, juga akan dapat saya nikmati badannya.

Narasi ini berawal saat satu hari saya tidak terjun ke lapangan karna tubuhku merasa tidak enak. Namun karna saya mesti berikan motivasi mereka, paginya saya luangkan untuk ke kantor. Serta demikian mereka pergi ke lapangan saya pulang ke kost untuk istirahat.

Tetapi paginya dikantor, Rere pernah berprasangka buruk dengan kesehatanku serta ajukan pertanyaan,

“Mas mengapa, tengah sakit ya? ”
“Iya, Re. Saya sekali lagi tidak enak tubuh. Sepertinya saya tidak pergi hari ini”
“Ya telah, entar habis meeting Mas pulang saja. Mas telah makan? ” Bertanya Rere penuh perhatian. Dia memanglah orangnya begitu perhatian.
“Udah sich, namun hanya dikit. Tidak selera”

Dengan penuh kelembutan Rere meraba dahiku. Tangannya lembut serta wangi. Bila saya diraba agak lama mungkin saja saya segera pulih, fikirku.

Jam sembilan pagi semuanya karyawan telah menebar ke lapangan. Sesaat saya masuk serta beristirahat di ruangan rapat. Babe masuk serta ajukan pertanyaan,

“Kenapa Sal, sakit? ”
“Iya, Be” Jawabku singkat.
“Ya telah, tiduran saja situ” kata Babe ramah.
“Nggak ah, Be. Saya ingin pulang saja. Nanti sore balik lagi”
“Terserah deh”

Saya bergegas pulang ke kost. Kostku memanglah cuma berjarak tiga ratus mtr. dari kantor. Semuanya cost kostku dijamin oleh Babe. Ruangnya nyaman, besar serta bersih. Penjaganya yang bernama Pak Mus itu juga ramah. Menurut Pak Mus sesungguhnya kamar itu spesial untuk tamu serta tidak disewakan, namun tak tahu kenapa saya diperbolehkan menyewa kamar itu.

Di kamar itu ada lukisan pemandangan yang begitu besar serta indah. Asli juga serta bukanlah reproduksi. Kata Pak Mus tempat kamar itu bisa dirubah sesuka penghuninya. Asal janganlah kaget bila ada sensasi baru kemudian. Terlebih dengan lukisan itu. Namun saya berasumsi itu cuma gurauan Pak Mus serta saya tidak menanggapinya dengan serius.

Sesungguhnya di kost itu tidak bisa membawa rekan lawan type ke kamar, namun kelihatannya Pak Mus, si penjaga itu tahu apa yang diperlukan penghuni kost, jadi ketentuan itu diabaikan. Hingga kamar sebelahku seringkali digunakan pesta sex oleh penghuninya. Saya sempat turut sekali.

Sesampainya dimuka kamar kost saya kaget karna Rere nyatanya telah ada dimuka kamar kostku tengah membaca majalah kesukaannya.

“Loh Re, kok kamu di sini. Sekali lagi ngapain? ” Tanyaku singkat.
“Lagi nungguin Mas Faisal. Mengapa, tidak bisa? ” Bertanya Rere manja.
“Ya bisa sich, namun kok barusan tidak ngomong dulu”
“Mau ngasih surprise, agar Mas Faisal pulih”
“Ah, dapat saja kamu” Sahutku sembari mencubit dagunya yang mungil itu.

Sesudah buka pintu kamar saya mempersilahkan Rere masuk. Dengan tanpa ada canggung Rere masuk ke kamarku serta lihat seputar,

“Kok tempat kamarnya tidak dirubah sich Mas. Memang tidak bosen gini-gini saja. Ganti dong agar ada perubahan. Agar senantiasa baru, jadi Mas tidak sakit-sakitan”
“Biarin, sakit kan karna penyakit. Bukanlah karna kamar. Eh ngomong-ngomong, sorry loh kamarku berantakan”
“Ah cowok mah, biasa” Sahut Rere dengan sedikit logat sunda.

Kemudian tangan mungil Rere memunguti benda-benda yang berantakkan itu serta mengaturnya dengan rapi di tempatnya masing masing. Sesaat saya pergi ke kamar mandi untuk bertukar baju.

 http://www.hitsdomino.org/app/Default0.aspx?ref=LINDA168168&lang=id

Demikian masuk kamar, kamarku telah kembali rapi dan bersih oleh tangan Rere. Saya saksikan Rere tengah repot memencet-mencet tombol remote untuk mencari acara tv. Hari itu Rere kenakan pakaian tidak tebal putih dengan celana hitam panjang.

Begitu tampak profesional dia dengan baju itu. Juga seksi. Sembari tiduran Rere tampak begitu menggoda. Payudaranya begitu tampak mulus dengan bra yg tidak seukuran. Tampak sekali bra itu tidak mampu berisi isi dari dada Rere.

Saya menelan ludah. Tiba tiba suhu tubuhku naik. Saya tahu ini bukanlah karna saya sakit, namun lebih karna libidoku tentu tengah on. Si kecil juga ikutan bangun. Sialan. Saya menggerutu karna saat si kecil bangun dengan tempat yang salah.

Menghadap ke bawah. Hingga bulu-bulunya yang awal mulanya pernah melekat jadi tertarik serta menyebabkan rasa sakit. Saya merogohnya serta meletakkannya dengan benar. Pasti ini tanpa ada sepengetahuan Rere. Malu saya.

“Mas miliki CD lagu yang bagus, tidak? ” Bertanya Rere mengagetkanku.
“Cari saja disitu, tentukan sendiri. Ada lagu, ada film. Eh, saya tempo hari sewa film bagus namun belum juga pernah nonton. Tuch, yang bungkusnya dari rental”
“Film apa sich ini mas? ”
“Action, namun tuturnya sich, ada ML nya”
“Hihi. Cobalah ah, penasaran”

Sesaat Rere memasukkan keping VCD, saya memerhatikan pinggangnya yang sedikit terbuka saat dia sedikit menungging. Putih, mulus. Saya jadi teringat Dewi pemeran VCD yang ramai itu. Sesaat saya duduk ambil tempat bertumpu di tembok dekat tempat duduk Rere terlebih dulu.

Saya mengharapkan sesudah usai memasukkan keping VCD, Rere kembali pada tempat duduk awal mulanya, jadi saya ada disebelahnya persis. Serta benar, saat ini Rere ada disampingku dengan tempat bersila, sesaat kakiku saya selonjorkan. Saat ini kaki kiri Rere yang dilipat menumpang di kakiku.

Film juga diawali. Saya juga bersiap untuk mulai film panas tayangan segera tanpa ada pemirsa serta camera. Saya mulai merangkul Rere. Mengelus rambutnya yang hitam itu, sembari kadang-kadang mengulas narasi film itu.

Walau sebenarnya saya tidak demikian memerhatikan jalur narasi film itu. Saya cuma menjawab ya serta tidak atau tersenyum menyikapi Rere yang tampak serius. Lantas tubuh Rere mulai bertumpu di tubuhku. Akupun dengan gampang menciumi rambutnya, telinganya juga tengkuknya.

Sesaat tanganku yang sejak dari barusan bermain di daerah atas, saat ini mulai turun. Menyentuh dada Rere, meremasnya sampai Rere juga tidak sekali lagi memerhatikan film itu serta nikmati sentuhanku. Saat ini kami jadi pemeran paling utama satu film panas. Terlebih saat jalur film itu tiba pada cerita make love, kadang-kadang kami memandangnya jadi pemanas.

Muka Rere yang awal mulanya menghadap tivi saat ini mulai menghadapku. Bibir kamipun beradu. Rere tampak begitu ketertarikan. Napasnya begitu wangi menggairahkan. Saya percaya Rere menyiapkan hal semacam ini dengan makan permen wangi terlebih dulu.

Dia menjilati mukaku dengan buas. Sesaat tanganku repot bergerilya coba melepas baju Rere. Tanganku yang ada didalam pakaian Rere berhasil buka pengait bra-nya. Gumpalan daging sekal itu saat ini longgar tanpa ada pembungkus.

Sesaat bibirnya repot menjilatiku, tangannya mulai menuju bajuku. Akupun dilucutinya. Saat ini saya tidak berbaju sekali lagi. Bibir Rere juga mulai bergerilya turun. Menjilati dadaku serta mengulum susuku. Tubuhku semakin panas. Libidoku semakin naik. Leher, perut, telinga, serta dadaku jadi tujuan bibir Rere. Saya menikmatinya sembari selalu memainkan payudaranya yang makin menghangat.

Makin lama Rere makin mengganas, dilepaskannya celanaku luar serta dalam. Bibirnya yang saat ini telah tidak berlipstik itu selalu menjamah semuanya bidang badanku. Lidahnya menjilat-jilat bulu kemaluanku. Juga buah zakarku. Saya kadang-kadang menggelinjang menahan jilatannya. Terlebih saat kemaluanku masuk dalam mulutnya. Ah, hangat rasa-rasanya.

Rere beralih tempat. Yang awal mulanya ada pas di depanku, saat ini berpindah disampingku, sembari tetaplah mengisap kemaluanku. Perubahan tempatnya bukanlah tanpa ada argumen. Nyatanya Rere mengulum penisku dengan tempat dari samping hingga lidahnya tentang permukaan penisku sisi atas. Tempat ini benar-benar begitu nikmat. Baru kesempatan ini rasakan hisapan serta jilatan yang begitu hebat. Mengagumkan.

Disamping itu tanganku selalu mengelus badan Rere. Payudaranya yang kenyal senantiasa jadi favorite tanganku. Juga pantatnya yang bulat mulus. Benar-benar menggairahkan. Namun saat jemariku kutuntun untuk menuju liang vaginanya, Rere menampik. Akupun menurut saja. Saya tidak ingin memaksakan kehendakku.

Sekitaran 10 menitan Rere bermain dengan tempat itu. Setelah itu penisku dikeluarkannya dari mulut. Lidahnya yang selalu mengganas itu menyebar keseluruh permukaan tubuhku sisi depan. Naik, naik, serta selalu naik. Saat ini bibir kami kembali beradu.

Saat ini tempat Rere pas mendudukiku. Lantas perlahan Rere menuntun penisku untuk masuk dalam liang vaginanya. Serta, bless.. Hangat, nikmat.

Rere meringis menahan rasa. Tak tahu apa yang ia rasakan. Sesudah berkonsentrasi dengan penisku, saat ini Rere mulai memompa dengan tempat naik turun. Saya masih tetap pada tempat duduk.

Rere yang duduk di hadapanku selalu naik turun sampai payudaranya terayun-ayun. Akupun tertarik dengan payudara itu. Kupegang, kuremas, kutekan lantas saya menundukkan kepalaku sampai bibirku tentang payudara Rere. Dalam kesusahan karna tempatnya yang terayun-ayun saya menghisap payudara Rere. Rere juga meraung-raung tidak karuan.

“Ya Mas, selalu Mas. Hisap selalu, Mas”
“Augh, augh.. Mas saya ingin keluar, augh, augh.. Ahh!!

Rere mengejang. Mukanya memerah. Lantas kami membalikkan badan kami. Untuk sesaat kami juga melepas perlengkapan kami yang tertancap. Akupun mulai bekerja. Kubimbing Rere untuk berjongkok. Akupun menyetubuhinya sekali lagi dengan tempat dari belakang.

Bless.. Kemaluanku masuk sekali lagi ke liang vaginanya. Dengan tempat doggystyle saya memompa pantat Rere berulang-kali sampai saya rasakan ada dorongan yang begitu kuat, sampai frekwensi doronganku makin cepat. Saya meracau tidak karuan.

Rere tahu itu. Sebelumnya spermaku muncrat, dilepaskanlah pantatnya. Dalam waktu relatif cepat Rere telah berbalik tempat. Tangannya segera menangkap kemaluanku. Dibantu mulutnya, dikocoklah penisku sejadi-jadinya serta..

“Auuuggghhh.. ”

Sperma hangat muncrat ke mulut Rere. Tanpa ada sangsi dikulumlah penisku. Rasa-rasanya tidak karuan. Spermakupun habis ditelan Rere. Lantas kami berduapun rubuh tidak berdaya.

Saya mencium Rere penuh kasih serta dengan senyum kenikmatan. Berwajah yang penuh keringat tetaplah manis dengan senyuman itu.

Sesaat monitor tv ku telah tunjukkan display VCD. Tak tahu duluan VCD atau saya, selesainya.

 http://www.hitsdomino.org/app/Default0.aspx?ref=LINDA168168&lang=id

Agen Poker Terpercaya & Tanpa Robot ( 100% Member Vs Member )
Tersedia Games : Poker Online, Domino 99, BandarQ, Bandar Poker, Adu Q, Capsa Susun, Dan Sakong

Cukup 1 ID Sudah Dapat Memainkan 7 Games
Untuk DAFTAR silahkan klik link ini :
http://bit.ly/2m8zJjV

HOT PROMO !!!
* PROMO BONUS TURNOVER 0.5%
* PROMO BONUS REFERAL 15%
* MINIMAL DEPOSIT RP 20.000

Info Lebih Lanjut Hub:
* Website : WWW.HITSDOMINO.ORG
* Pin BBM : D86DAFAF
* Yahoo : hitsdomino@yahoo.com
* baca juga artikelnya : http://www.beritalucu889.blogspot.com
* baca juga artikelnya : http://www.webpokermas.blogspot.com
* baca juga artikelnya : http://hiburandewasa88.blogspot.com
* baca juga artikelnya : http://www.ceritaterkini88.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar