Cerita Sex Dewasa-Menikmatnya Tubuh Adekku yang Begitu Montok Dan Susu Nya yang Super Besar

http://www.hitsdomino.org/app/Default0.aspx?ref=LINDA168168&lang=id

Sebut saja namaku dani. Disekolah gue termasuk cowok yang ganteng serta disukai beberapa cewek.. Kenapa tidak, gue yang tingginya 175cm, hidung mancung, kulit putih, trus pintar bermain Basket.

Pada saat itu gue begitu dekat dengan rekan gue sebut saja namanya angga. Kami berteman begitu dekat sekali. Karna kami berteman dari kami masih tetap SMP hingga SMA juga kami bersama. Satu hari gue bermain kerumahnya angga.

Sesampai dirumah angga gue di kejutkan oleh sesosok cewek cantik yg tidak beda yaitu adik rekanku angga. Sebut saja namanya Dewi. ketika itu Dewi tampak begitu manis sekali. karna baju yang di kenakannya sangat minim, serta kebetulan sekali Dewi ketika itu Dewi tengah bersihkan halaman tempat tinggal.

Kuperhatikan mukanya yang manis, putih, tinggi mungkin saja 160cm. dapat di katakan Dewi yaitu cewek paling cantik di sekolahnya. Sesaat kuperhatikan buah dadanya yang montok serta bodynya yang aduhai montok itu yang membuat nafasku tidak teratur.

saya begitu kaget lihat Dewi. karna setiap saat gue bermain ke tempat tinggalnya angga tidak sering sekali gue lihat Dewi. ketika itu Dewi berusia 14 th.. ketika gue masuk tempat tinggal angga, Dewi menegurku. ”eh kakak dani” sesaat gue terdiam, serta berpikir dalam hati

“tumben – tumbennya Dewi menegurku” gue juga membalasnya “eh Dewi, angganya ada nga…? ” “oh kakak, ada tuch didalam tengah mandi mungkin saja. bentar ya Dewi panggilin. Kakak dani duduk saja dahulu di teras. ” gue juga segera duduk diteras. Mendadak Dewi keluar “Kakak dani bentar ya, kakakku sekali lagi mandi tuch.

Tuturnya gue temanin kakak dani dahulu. ” gue juga begitu suka, kenapa tidak, gue dapat mengobrol dengan adik rekan gue yang cantik. gue juga mulai memerhatikan Dewi dari ujung kakinya hingga kepalanya. Memanglah cantik benar adik rekanku ini gumamku. kulitnya yang mulus serta putih, trus gue juga lihat pahanya yang putih makin membuat nafasku tidak teratur.

Mendadak Dewi tersenyum serta menegurku “kakak dani kok lihatin Dewi trus..? ” gue juga kaget lantas kujawab saja dengan suara yang kecil “oh itu soalnya Dewi cantik sih…. trus Dewi saat ini telah kelas berapa…? ” Dewi juga menjawabnya ” kelas 3 SMP ka. ” “oh kelas 3 SMP ya….! ” kami berdua juga mengobrol hingga pada akhirnya angga juga keluar.

“Oi Vid maap yah lama soalnya air kerannya macet jadi mesti ngambil air di tetangga ni. ” dengan sedikit jengkel sich, saya juga menjawab ” nga apa-apa soalnya kan ada adik kamu tuch yang rekanin gue bercakap. ” Kami berdua juga pergi karna kami mesti menghadiri acara lagi tahunnya teman sekelas kami. Namun gue amat sedikit menyesal. Karna kapan sekali lagi gue dapat mengobrol sama adik rekanku ini.

Disuatu hari pada akhirnya gue dapat mengobrol sama adik rekanku serta diawali dari situlah peristiwanya..

Ketika itu gue merencanakan pergi ke tempat tinggal angga ingin buat pekerjaan, karna telah kelas 3 jadi pekerjaan yang didapatkan sangat banyak. Jadi gue merencanakan untuk membuat pekerjaan dirumahnya angga. Sesampainya dirumah angga, gue juga mengetuk pintu tempat tinggalnya. Yang keluar nyatanya adiknya angga yakni Dewi.

Kulihat Dewi yang tengah menggunakan celana pendek serta pakaian yang cuma se utas tali. saat kutanya mengenai angga serta maksudku kerumahnya, angganya nga ada, kebetulan sekali, ketika itu orangtua angga seringkali keluar kota untuk masalah usaha, sedang angga tengah keluar sama pacarnya.

Akupun segera menghubungi angga. Serta nyatanya angga pulangnya sedikit kemalaman. sedang pada saat itu jam masi tunjukkan jam 15 : 30. angga menyuruh adiknya untuk temani gue hingga angga pulang dari kencannya. Adiknya cuma beberapa sepakat saja.

Akupun diminta masuk sama Dewi, karna berhubung Dewi sekali lagi tengah melihat Film Korea. gue juga temani Dewi melihat Film Korea. Mendadak dalam film itu ada adegan sama-sama berciuman. Serentak Dewi juga malu. Trus saat gue lihat mukanya yang merah, gue juga segera mengajak bercakap.

“Dewi sempat ciuman nga seperti di film itu….? ” kulihat berwajah lebih merah, dapat disebutkan seperti kepiting rebus. Dewipun cuma menggelengkan kepala. gue juga suka ketahuinya. Kulihat bibirnya yang berwarna merah muda, yang keliatan sekali masih tetap belum juga di sentuh oleh lelaki. gue juga cobalah memancing untuk ketahui apakah Dewi ingin ciuman denganku atau tidak, bila tidak gue akan pasrah dengan keaadan ini.

“Dewi ingin gak cobalah ciuman kek di film…? ” Muka Dewi memerah, serta cuma berkata “Malu kak, soalnya Dewi nga sempat Ciuman. ” gue juga kebingungan, gue juga coba mendekati Dewi perlahan. Lalu gue membisikkan ketelinganya ” Gak usah malu kan hanya kita berdua. kakak kamu tengah pergi, sedang orangtua kamu tengah keluar kota. ”

Lalu kudekapkan bibirku kebibir Dewi. kupikir Dewi bakalan menjauhin bibirnya, nyatanya tidak terlebih Dewi membalas ciuman saya. tidak diduga bibirnya Dewi halus trus lembut juga. kami berduapun sama-sama berciuman sepanjang 10menit.

Mendadak nga di berniat Dewi menyentuh anuku yang tengah sekali lagi dalam kondisi tegak lurus ke atas. Sontak Dewi kaget karna menyentuh kontolku. Bagaimana kontolku gak mo tegap lihat Dewi yang demikian seksi serta bibirnya yang lembut. “maap ka Dewi nga berniat beneran kok” gue juga menjawab dengan suara yang sopan”oh nga apa-apa kok”

Akupun berfikir bagaimana langkahnya supaya Dewi dapat menyentuh sekali lagi serta memainkan kontolku ini. gue juga membulatkan tekad ” Dewi ingin cobalah pegang anuku ga….? ” wah tidak diduga Dewi tidak menampiknya… gue juga segera buka celanaku. kulihat Dewi sedikit malu serta kaget dengan tutup 1/2 berwajah karna lihat kontolku yang memiliki ukuran 15 Cm serta berdiameter 4 cm.

Lalu gue juga ambil tangannya serta menyentuhnya ke kontolku. Wah terasanya di surga. kenapa Tidak, nyatanya bukan hanya bibirnya saja yang lembut serta halus, namun tangannya juga. kulihat Dewi sedikit keasikan memainkan kontolku. Lalu sembari Dewi memainkan kontolku, gue mencium bibirnya kembali.

Saya juga sedikit-sedikit cobalah menyentuh dadanya yang menonjol. Lalu gue juga cobalah memasukkan tanganku dalam pakaiannya serta nyatanya Dewi tidak menggunakan Bra. Saat kuremas buah dadanya telah mengeras yang pertanda Dewi juga menikmatinya. Tidak dihitung sekali lagi gue segera memainkan buah dadanya yg memiliki ukuran sekitaran 34 A. Dan tidak Lupa gue memainkan putingnya yang masih tetap mekar itu.

“Ah… Ah… Ah.. Ah…. enak ka… Ah… Ah…” Kulihat Dewi makin keenakan.. gue juga segera buka pakaiannya. kesempatan ini gue lihat suatu hal yang begitu diluar fikiran saya. yakni putingnya yang masih tetap berwarna merah muda yang ingin sekali gue melumatnya.

Akupun tidak menyianyiakan peluang yang demikian mujur ini.
“Cin cobalah donk masukan ke mulut Dewi “
“ takut kha”… ” takut mengapa..?.. ”
“ Nga apa-apa, dah to dicoba dahulu …” pintaku
“ Rasa-rasanya bagaimana kha …? ” tanyanya
“ Dah to di cobalah kelak kan tahu rasa-rasanya.. ”

Lantas dengan sedikit sangsi dia mengarahkan ujung kontolku ke mulutnya, awal mula bibirnya yang lembut itu melekat di ujung kontolku, lalu dia buka sedikit bibirnya lantas kepala kontolku telah masuk ke mulutnya, lantas dilepaskan sekali lagi serta berkata

“Kok asin ya kha “ tanyanya, “ Iya nga apa-apa memanglah rasa-rasanya demikian. Setelah itu dimasukkannya sekali lagi kontolku ke mulutnya sedikit untuk sedikit, dengan bebrapa perlahan gue menolong mendorong supaya kontolku dapat masuk semuanya di mulutnya.

Lantas ku gerak-gerakkan hingga kontolku maju mundur di mulutnya, serta dia juga mulau menyeimbangi dengan memaju mundurkan mulutnya. “ Cin … enak sekali Cin …” gue terasa keenakan kontolku di emut Dewi … saat ujung kontolku ada di bibirnya ; “ Cin disedot dong alonya “ …. gue memohon dia untuk menyedot serta nyatanya meskipun belum juga pengalaman sedotannya enak sekali …

Ketika itu gue juga ingin merasakan vaginanya.. karna gue belom sempat lihat yang real.. umumnya gue lihat yang begituan lewat internet atau nga lewat DVD or Ponsel rekan. gue juga cobalah memasukkan tanganku ke celana mininya.

Serta tidak diduga nyatanya saat gue menyentuh Vaginanya sudah basah. Itu tandanya Dewi nikmati nya sampai kini.. gue juga segera buka Celananya.. sesudah gue buka celananya, tampak terang Cd nya yg telah basah. Tidak kusiasiakan peluang ini.. gue segera buka Cdnya..

Yang terlihat di sana yaitu vagina yang halus serta basah. gue juga cobalah memasukkan jari telunjukku ke vaginanya. tidak diduga, nyatanya Dewi masih tetap perawan tulen, takkan kubiarkan keperawanannya diambil orang yang lain. lalu gue cobalah memainkan jari telunjukku ke lobang vaginannya.

“Ah…. sakit ka.. ah.. ah… sakit.. ka.. ”

Akupun semakin semangat memainkan jari telunjukku. gue cuma diam sembari percepat sedotan mulut serta gesekkan jari tanganku di ke-2 daerah sensitifnya, kemarin. “Ahhh. ahhh. mmmmmhgh. ” dengan mendadak Dewi mengejang sembari badannya terangkat tinggi keatas, yang pertanda Dewi ingin Orgasme. gue juga dengan cepatnya menggoyangkan tanganku… Mendadak Dewi Orgasme.

Itu kurasakan karna ada suatu hal cairan yang panas. “Cin kamu orgasme ya…? ” Dewipun menjawab dengan muka yang malu ” ia ka gue orgasme, terima kasih ya ka….!! ”kulihat Dewi mulai lemas. saat gue lihat Dewi orgasme gue juga menginginkan orgasme juga namun gue menginginkan rasakan vaginanya..

“Cin kamu kan telah orgasme, ka belum juga ni. Dewi maukan bantu kakak orgasme…? ” ia ka nnti Dewi bantu.. trus Dewi harus ngapain..? ” mendengar itu gue juga senang… nafasku lebih tidak beraturan… “Aku ingin rasain kontolku di masukin ke vagina Dewi…!!! dapat nga…? ” “takut ka sakit” “tenang saja kakak kelak akan bebrapa perlahan kok. ”

Akupun segera menyuruh Dewi gaya belakang. Pelan-pelan kumasukkan.. sedikit susah untuk memasukkannya, karna Dewi masi perawan jadi vaginanya masih tetap tertutup lobang yang kecil.. Namun karna vaginanya telah basah, gue juga beberapa cobalah memasukkannya dengan perlahan hingga masuk 1/3 kontolku.

Ketika kontolku masuk seutuhnya, Kumulai mengenjot-enjot vaginanya hingga vaginanya keluarkan darah bercampur maninya… “ah.. ah.. ah.. sakit.. ah… sakit.. kha.. “sakit… hanya kalimat itu yang kudengar keluar dari mulutnya.

Mendengar suaranya yang lembut gue lebih cepat mengenjot vaginanya… lalu gue membaringkannya dengan ke-2 kakinya di dadaku.. gue juga mulai mengenjotnya secara cepat.. Mendadak Dewi menyempitkan kakinya yang tandanya Dewi ingin orgasme untuk yang ke-2 kali… “khaa,,, khaa.. Dewi ingin pipisss… ahh… enak kha,,, namun Dewi ingin pipis nhi…. telah gak tahan kha…” Mendengar kata itu gue makin bergairah serta percepat enjotan ku..

“Sabar Cin… kita keluarin sama-sama…kha juga telah ingin keluar nhi.. sabar yah.. ” mendengar itu Dewi juga berupaya untuk menahan nya… gue juga segera mengenjotnya secara cepat. “Cin kha telah ingin keluar ni.. Cin bagaimana..? ” “Dewi juga telah ingin keluar…” “crott… crottt… crottt… crottt…” kamipun orgasme berbarengan, namun gue menumpahkannya diatas perut Dewi..

Lalu gue memeluk Dewi sembari mencium keningnya. “Cin gue sayang sama kamu” “Aku juga sayang sama kakak. sesungguhnya gue telah meyukai kakak saat Dewi kelas 1 SMP.. ” kami jadian ketika itu.

Kemudian kami bersihkan diri kami semasing.. Tidak berapakah lama kakaknya Dewi datang. Namun kami berdua cuma diam-diam saja seperti tidak berlangsung apa pun. Karna berhubung orangtua angga ngga ada, angga memohon gue untuk temaninya tidur dengan nya malam hari ini..

Tanpa ada banyak basa basi gue segera menerimanya.. Kulihat muka Dewi juga suka. Saat malam harinya saat angga tidur gue memakai peluang dalam kesempitan.. Kami berdua juga lakukan peristiwa yang sama saat sore barusan.

Mulai ketika itu kami seringkali lakukan jalinan intim dimana saja kita ketemuan.