Cerita Sex Dewasa-Nikmatnya Guru Berjilbab yang Begitu Sexy Dan Super Bahenol Banget

http://www.hitsdomino.org/app/Default0.aspx?ref=LINDA168168&lang=id

Saya mungkin saja termasuk juga pria yang aneh. Tak tahu mengapa saya lebih sukai serta lebih nafsu pada wanita yang lebih tua dari saya serta yang kenakan jilbab. Namun itulah fakta hidup yang perlu saya lakoni serta saya nikmati.

Seperti kata orang hasrat seperti yang saya alami itu adalah hal lumrah serta susah untuk diperdebatkan terlebih menyangkut selera. Jadi manusia normal serta s/d umur saya masuk 20 th. saya tetaplah berupaya untuk memperoleh seseorang wanita yang siap temani saya serta kenakan pakaian dan berdandan sesuai sama apa yang diinginkan saya.

Saya berusaha untuk menempatkan iklan lewat kolom iklan baris lewat internet, sesudah nyaris satu tahun saya terima e-mail pertama dari seseorang wanita berumur 32 th. yang menyebutkan kalau dia begitu terharu sesudah membaca iklan saya serta bersedia untuk jadi rekan saya meskipun mesti kenakan pakaian serta berdandan sesuai sama apa yang diinginkan saya, dia juga meninggalkan nomor telepon serta kami berjanji untuk berjumpa satu minggu lalu. Ibu Nina yaitu seseorang guru SD serta sudah bertemumi. Saya janji akan menjemputnya sesudah mengajar.

Hari itu yaitu hari Sabtu jam 11 siang saya telah berada di depan sekolah sesuai sama janji di telpon serta menanti bidadari saya keluar dari sekolah. Pas jam 11. 45 Ibu Nina keluar dari sekolah serta sudah dandan rapi berjilbab serta licin (jilbab turky) serta baju muslimah, tampak begitu anggun serta femimin. Saya mengajak Ibu Nina untuk pergi ke satu apartemen daerah Jakarta Selatan supaya lebih privasi ngobrolnya dan saya dapat sepuasnya melihat sang bidadari.

Sesampai di apartemen kami mengobrol panjang lebar tentang kehidupan keluarga semasing dan kehidupan pribadi kami. Saya bercerita ke Ibu Nina tentang hasrat saya serta berterimakasih padanya atas kesediaannya untuk temani saya. Setelah bercakap panjang lebar saya memohon Ibu Nina supaya saya diijinkan untuk mencium keningnya.

Waktu saya mencium kening nyatanya tangan saya ditarik untuk memegang susunya yang nyatanya mulai mengeras, tetapi belum juga pernah buka baju muslimah. Saya katakan pada Ibu Nina kalau saya sesungguhnya cuma kagum pada wanita yang berdandan begini, serta hanya melihat serta mencium tanda sayang, tetapi Ibu Nina menyebutkan kalau malah dia lebih sukai dengan pria yang jujur serta tidak grasa grusu dalam problem seks dan memperlakukan dia dengan lembut.

Satu hal sekali lagi yang dia gemari juga dari saya yaitu tubuh saya yang tinggi 178, berat 70 seimbang serta memiliki rambut panjang serta berkulit kuning langsat, sesaat Ibu Nina dengan tinggi tubuh kurang lebih 170 berat 53 bra 34b pantatnya bulat serta kulit putih.

Ibu Nina terasa terproteksi selain itu karna Ibu Nina telah berkeluarga jadi resikonya cukup kecil karna ada satu komitment pada kami kalau masalah keluarga masing masing yang perlu diprioritaskan jika ada hasrat dari satu diantara pihak untuk berjumpa. Ibu Nina terasa terproteksi saat dalam perjalanan dari sekolah menuju apartemen.

Ibu Nina lalu ajukan pertanyaan apakah saya dapat memijitnya, saya katakan dapat, namun tidak dapat keras. Kebetulan Ibu ada body lotion yang lembut tolong kamu pijitin Ibu. Lalu Ibu Nina mengangkat buasana muslimah sampai lutut selonjor di tempat tidur sembari saya pijitin kakinya, semakin lama semakin ke atas pahanya, sembari sekali-kali mencium keningnya.

Kata Ibu Nina dapat tidak Ibu buka saja baju muslimah atasnya serta kainnya supaya lebih gampang memijitnya, saya katakan silakan saja, bila menurut Ibu itu lebih gampang.

Lalu Ibu Nina telah cuma kenakan rok panjang serta bra tetapi masih tetap rapi dengan jilbabnya, saya hingga terasa seperti mimpi lihat keindahan badan wanita padat diisi tetapi karna masih tetap kenakan jilbab jadi masih tetap terpancar aura kewanitaannya, serta membuat saya demikian horny.

Ibu Nina tawarkan saya bila ingin buka saja celana panjang serta bajumu agar tidak kusut, serta saya turuti permintaannya. Saya juga mulai memijat sekali lagi dari paha lalu perlahan-lahan tempat mulai ke pangkal paha, Ibu Nina mulai menggelinjang kegelian, tetapi saya masih tetap dapat kuasai diri untuk berkonsentrasi pada memijit.

Tetapi mungkin saja karna selalu di buat geli Ibu Nina lalu menarik tangan kiri saya untuk mulai menyentuh susunya yang memiliki ukuran kurang lebih 34b, seimbang dengan tinggi serta beratnya. Sesudah 30 menit memijit Ibu Nina minta untuk ke kamar mandi sesaat saya berupaya menetralkan fikiran saya dengan melihat acara film di TV.

Hadapi wanita seperti Ibu Nina saya mesti dapat mengatur diri serta membuat dia penasaran, karna seseorang wanita memanglah memerlukan foreplay yang panjang serta mesti terkesan.

Sesudah usai dari kamar mandi Ibu Nina minta untuk diteruskan pijitnya yakni belakangnya. Sembari memijit belakangnya saya mulai mencium leher serta terkadang menjilat kupingnya yang nyatanya membuat dia demikian geli serta napasnya juga mulai tidak keruan, dia memohon saya untuk menarik turun CD nya serta saat ini cuma kenakan rok panjang, BH, serta pasti jilbab.

Bau wangi badan serta bau kewanitaan demikian menghidupkan gairah saya tetapi saya tetap masih mengontrol diri saya supaya dalam permainan seks kelak Ibu Nina betul-betul peroleh servis yang memuaskan, ini perlu untuk jalinan periode panjang.

Tangan kanan saya tetaplah memijit pundak, sembari sekali-kali menjilat leher, sesaat tangan kiri saya mulai mengelus putingnya yang sebesar kacang merah, serta membuat Ibu Nina semakin meronta karna geli, lalu dia bisikan ke saya kalau baru sekali inilah rasakan enaknya permainan awal (foreplay) yang mengagumkan. Terkadang Ibu Nina menggigit kecil bibir saya serta kedang mengulumnya dengan napsu, sembari tangan kanannya mengelus-ngelus batang saya yang telah mulai tegang.

Karna telah tidak tahan dia minta saya geser duduk bertemu dengannya serta sembari mencium bibir serta mengelus puting jari kanan saya mulai mengelus vaginanya yang nyatanya mulai keluarkan lendir.

Kemudian Ibu Nina geser ke pinggir tempat tidur serta buka pahanya lebar lebar, saya sembari jongkok serta mulai menjilat vaginanya diawali dari klitorisnya yang sebesar biji kacang tanah, serta membuat Ibu Nina duduk namun selalu menggerakkan pantatnya karna geli serta napsu.

Sembari menjilat klitoris tangan saya memainkan puting susunya yang keras sembari sekali-kali meremasnya. Pergerakan badan Ibu Nina telah mulai tidak teratur karna selain menahan geli juga napsu seks yang mulai meNinakat.

Supaya tidak mengakibatkan kerusakan jilbabnya saya minta Ibu Nina ganti tempat yakni nungging di atas tempat tidur serta saya kemampuanng supaya dapat menjilat klitorisnya yang telah mulai basah. Pantatnya mulai digoyangkan kekanan kekiri serta jari kanan saya dengan sedikit lotion mengelus celah pantatnya serta menurut Ibu Nina begitu nikmat rasa-rasanya. Celoteh Ibu Nina mulai tidak keruan..

“Dik.. dik.. Teruss.. Achh enaknya.. ”

Mulut saya juga selalu menjilat klitorisnya serta jari saya selalu mengelus di antara bongkahan pantatnya serta lebih masuk sekali lagi.

“Aaachh.. Mmmhh.. Teruss.. dik.. Aduh telah tidak tahan nih.. ”

Pada akhirnya saya tetaplah kemampuanng serta Ibu Nina minta supaya input senjata saya kedalam vaginanya. Saya katakan kalau silakan saja bila Ibu telah tidak tahan serta saya minta supaya Ibu masukin namun membelakangi saya itu merasa lebih nikmat. Dan… Nyatanya sesudah masuk bless… Bu Nina mulai merintih sembari bergerak maju mundur.

“Mmmhh.. Ohh.. Enakk.. dik.. Bareng saja keluarnya.. ”

Saya katakan kalau bebrapa perlahan saja bu. Agar nikmat... Sembari saya menjilat belakang nya.. Serta tangan saya meremas serta sekali memilin puting susunya.

“Aohh... Nikmatt... Mmmhh selalu... Tahan… Agar keluar bareng... ”

Karna tempat Ibu Nina di atas, membuat dia cepat saampainya. Serta saat dia telah tiba cepat-cepat dibalikkan tubuhnya jadi tempat saat ini bertemu di mana saya masih tetap kemampuanng. Serta ini membuat saya lebih gampang menjilat susu serta sekali-kali menggigit kecil putingnya.

Lalu kami berdua tidur karna lelah sembari berpelukan. Dalam kepenatan itu saya masih tetap pernah mencium keningnya, bibirnya serta terkadang puting susunya saya jilatin karna seks untuk seseorang wanita tidak cuma ketika puncak tetapi juga setelah nikmati orgasme, karna disitulah letak kenikmatan seseorang wanita.

Ibu Nina lalu tawarkan pada saya untuk pertemuan selanjutnya dia akan membawa baju muslimah serta berlibab yang lebih feminim untuk membuat saya lebih bernapsu sekali lagi, karna menurut Ibu Nina lelaki umumnya sukai dengan beberapa hal yang membuat dia penasaran serta saya katakan kalau Ibu begitu baik pada saya. Serta siang itu Ibu Nina alami orgasme sampai 6 kali. 3 kali ditempat tidur, 2 kali di ruangan TV serta 1 kali kamar mandi sembari berendam.

Di kamar mandi kami kerjakan foreplay dengan tempat duduk didalam bathtub sembari berpagutan, sama-sama mengelus menjilat serta terkadang sama-sama meremas, sesudah foreplay permainan seks dikerjakan dengan tempat duduk serta terkadang berdiri di mana samping kaki Ibu Nina diangkat.

Tempat berdiri ini nyatanya membuat Ibu Nina begitu suka karna mulut saya lebih leluasa menjilat dari kening sampai ke puting susunya serta membuat Ibu Riapun lakukan hal yang sama pada saya.

Sesudah senang dengan permainan seks yang nikmat karna diawali dengan foreplay yang asik, pada akhirnya Ibu Nina minta untuk menolong mengeringkan tubuhnya dengan handuk lagi kami lakukan jalinan tubuh serta kami betul-betul senang karna hasrat saya yang sampai kini cuma melihat wanita berbusana muslimah serta berjilbab, tetapi kesempatan ini tidak cuma melihat tetapi hingga ke permainan seks yang memuaskan ke-2 iris pihak.

Memperlakukan seseorang wanita yang anggun dengan lembut serta perlahan namun pastinya akan membuat masa lalu indah baginya, serta ini dapat dibuktikan sesudah 2 minggu berlalu Ibu Nina menelpon saya untuk kembali berjumpa serta sesuai sama janjinya dia akan membawa baju muslimah serta berlibab yang lebih feminim supaya dapat lebih memuaskan saya. Terimakasih Ibu Nina atas kebaikanmu.