Agen Poker Agen Poker

Agen Ceme Agen Domino99 Terpercaya>

HitsDomino

Kamis, 12 Oktober 2017

Cerita Sex Dewasa-Begitu Nikmatnya Tubuh Tomo yang Begitu Sexy Bahenol

 https://ceritasexdewasa168.blogspot.com/2017/10/cerita-sex-dewasa-begitu-nikmatnya_11.html

Maria. Itu namaku. Ke-2 orang tuaku wafat karna kecelakaan saat saya berumur 11 th.. Waktu itu, saya betul-betul sendirian. Rasa takut serta kesepian menyerang hati serta fikiranku.

Yang paling menyedihkan yaitu, saya sama sekali tidak sempat diperkenalkan maupun bersua dengan kerabat bapak ataupun ibu.

Saya tidak sempat ajukan pertanyaan. Sampai kini saya cuma mengetahui bapak serta ibu saja. Serta itu telah lebih dari cukup bagiku. Kami bertiga begitu bahagia.

Saya tidak ingat, bagaimana saya dapat sampai di panti bimbingan itu. Yayasan Bunda Tomoa, saya membacanya di satu papan nama dimuka pintu masuk bangunan itu. Disana, banyak anak-anak yang sebaya denganku.

Hadirnya mereka membuatku paling tidak “lupa” juga akan kemalangan yang barusan menimpaku. Tidak lamapun, saya terasa bila saya sudah temukan tempat tinggal baru bagiku. Enam bln. juga berlalu.

Disuatu hari yang cerah, mendadak kami dibangunkan oleh Bunda Risa, satu diantara pengurus ditempat kami.

“Ayo bangun, cepat mandi, gunakan baju paling baik kalian, kemudian kalian mesti berkumpul di aula. Kita juga akan kehadiran seorang yang begitu istimewa”, tuturnya sembari tersenyum hangat.

Serta saya juga ajukan pertanyaan, “Bunda, tamu istimewanya siapa sich? Artis ya? ”

“Mungkin ya.. ”, kata Bunda Risa sembari tertawa kecil.

“Karena dia yaitu putra tunggal dari yang memiliki yayasan ini.. ”

Tidak kusangka, pertemuanku dengan Tomo Torian dapat merubah hidupku, semuanya. Waktu dia melalui barisan anak-anak yang beda, dia mendadak berhenti pas di depanku. Senyuman misterius menghiasi berwajah.

Dengan tempat membungkuk, dia mencermati wajahku dengan cermat. Rekannya yang turut dengannya juga turut memerhatikan diriku.

“Ada apa Torian? Apa kau kenal dengan anak ini? ”, tanyanya.

“Tidak”, Tomo masih tetap memandangiku sembari memegang mukaku, seakan-akan saya tidak bernyawa.
“Sempurna” tuturnya dingin.

“Seperti boneka.. ”

Saya percaya sekali dia bergumam “.. boneka yang saya idam-idamkan”

Lantas dia melepas wajahku serta segera meninggalkanku demikian saja.

Satu hari sesudah kunjungan itu, Tomo dengan rekannya itu kembali berkunjung ke yayasan, untuk mengambil diriku.

“Halo.. Maria” Tomo melemparkan senyum yang berlainan dari tempo hari.

“Mulai sekarang ini, aku-lah yang juga akan menjaga serta mengurusi Maria. Anda tidak mesti menyebut saya ‘ayah’ atau sebutan yang lain, panggil saja saya Tomo. ”

Sembari mengalihkan pandangannya ke rekannya, dia meneruskan, ”Nah.., ini yaitu rekanku, namanya Tomi. ”

Akupun menyunggingkan senyuman ke arah Tomi yang membalasku dengan senyuman hangat.

Saya sama sekali tidak yakin kalau nyatanya Tomo tinggal sendirian dirumah megah begini serta masih tetap berumur 24 th. waktu itu. Diam-diam, saya mengagumi akan dengan tampilan Tomo serta Tomi yang begitu menarik.

Ada di tengahnya mereka saja sangatlah membuatku special. Tomo sangat baik padaku. Dia senantiasa membelikan baju-baju indah serta boneka porselain untuk dipajang dikamar tidurku. Dia begitu memanjakan saya. Namun, dia juga berlaku disiplin. Saya tidak diijinkan untuk keluar tempat tinggal terkecuali ke sekolah tanpa ada dianya.

Empat bln. berlalu, rasa sayangku pada Tomo mulai jadi bertambah. Hari itu, saya mulai terasa jemu dirumah serta Tomo belum juga pulang dari kantor. Saya juga menunggunya untuk pulang sembari bermain Play Station di kamarku. Pas jam 10. 30 malam, saya mendengar nada pintu di samping kamarku berbunyi.

“Tomo telah pulang!! ”, fikirku suka.

Saya juga lari keluar kamar untuk menyambutnya. Namun, dimuka kamar Tomo saya berhenti. Pintunya terbuka sedikit. Serta saya dapat tahu apa yang berlangsung didalam sana. Tomo dengan seseorang wanita yang begitu cantik, memiliki rambut panjang, kulitnya juga prima. Saya cuma dapat terdiam terpaku. Saya lihat Tomo mulai menciumi bibir wanita itu dengan penuh nafsu. Tangannya meraba-raba serta meremas payudara wanita itu.

“Ohh.. Tomo”

Pelan-pelan, tangan Tomo membuka rok wanita itu serta menari-nari di sekitaran pinggul serta pahanya. Tidak lama, Tomo telah habis menanggalkan baju wanita itu. Tomo merebahkan wanita itu ke tempat tidur serta menindihnya, tangan Tomo bermain-main dengan badan wanita itu, menciuminya dengan membabi buta, menciumi leher, menciumi payudara wanita itu sembari meremas-remasnya.

“Ohh.. Eriik.. ” Saya mendengar desahan wanita itu.

Saya memandangnya. Saya tidak yakin kalau saya melihat itu semuanya. Namun, saya tidak bergerak sedikit juga. Saya tidak dapat.

Tomo juga buka resleting celananya serta keluarkan ‘senjata’nya, ke-2 kaki wanita itu dipegang dengan tangan Tomo serta Tomo selekasnya menancapkan ‘senjata’nya ke liang wanita yang telah basah itu dengan begitu kasar.

Wanita itu mengerang dengan keras. Tanpa ada sadar, pipiku telah dibasahi oleh air mata. Hatiku merasa sakit serta ngilu. Namun, saya tetaplah tidak dapat beranjak dari sana. Saya tetaplah lihat perbuatan Tomo tanpa ada berkedip sembari berlinang air mata.

Tomo masih tetap meneruskan permainannya dengan wanita cantik itu, dia menggerakkan pinggulnya maju serta mundur dengan amat cepat. Teriakan kenikmatan dari wanita itu juga membahana di semua ruang. Sepuluh menit kemudian,

Tomo tampak kejang sebentar sembari mengerang tertahan. Tomo juga menghela napas serta beristirahat sesaat, tetap dalam rangkulan wanita itu. Permainan selesai.

Namun saya masih tetap mematung dimuka kamarnya, memerhatikan Tomo dari samping pintu yang sedikit terbuka. Saya tidak ingin bergerak juga, seakan-akan saya berniat menginginkan diketemukan oleh Tomo. Benar saja, saya lihat Tomo berbenah memberesi pakaiannya serta bergerak menuju pintu.

Dia buka pintu serta lihat diriku mematung sembari menangis disana. Dia memerhatikanku sesaat serta senyuman misterius itu ada sekali lagi.

Dia juga membungkukkan badannya,

“Hey, tukang ngintip cilik. Saya tidak geram kok. Cuma saja, saya telah menyiapkan hukuman yang pas untukmu. Namun, tidak sekarang ini. Mari, saya rekani anda hingga anda tertidur. Bila anda lelah, besok bolos saja. ”

Tomo juga menggendongku yang masih tetap terisak kekamar tidurku. Serta semalaman dia tidur sembari memelukku dengan hangat.

“Aku.. saya.. sayang Tomo”

“Tomo yaitu milikku.. cuma milikku seseorang”

Fikiranku berputar pikirkan hal tersebut. Tidak lama, saya juga tertidur lelap.

Hari ini yaitu ulang tahunku yang ke-14. Saya suka sekali, karna Tomo sudah menyiapkan satu pesta ulang th. untukku di satu hotel bintang 5. Ballroom hotel itu begitu indah, Tomo mempersiapkannya dengan khusus.

Saya juga kenakan gaun berwarna putih yang baru dibelikan Tomo. Kata Tomo, saya begitu cantik dengan baju itu, “Kamu pas sekali dengan warna putih, begitu matching dengan warna kulitmu.. Serta sekali lagi, saat ini.. anda makin cantik. ”

Rekan-rekan perempuanku juga berdecak mengagumi akan lihat penampilanku waktu itu.

“Kamu cantik ya Maria? Mujur sekali anda miliki bapak angkat seperti Tomo.. ”

Kata Sara, rekan baikku sembari tertawa meledek. Sara melirik ke arah Tomo yang tengah duduk di meja sudut dengan Tomi.

“Hey Maria, Tomo itu ganteng banget ya? Temannya juga.. ” tutur Sara sembari tertawa kecil.
Saya juga cuma dapat tertawa, saya juga menetujuinya. Belakangan ini, kami memanglah jadi seringkali membahas masalah cowok.

Mungkin saja karna puber. Tidak lama, Aryo rekanku yang kelihatannya sukai denganku datang, sembari menyerahkan hadiah, dia mencium ke-2 pipiku. Tanpa ada sadar pipiku bersemu merah.

Sesudah pesta selesai, Tomo mengajakku istirahat di kamar hotel. Saya lumayan lelah, namun saya suka. Serta setiba di kamar, saya memeluk Tomo sembari mengatakan terima kasih.

“Terima kasih Tomo.. saya sayang sekali sama Tomo.. ”

Tomo juga membalas pelukanku sesaat serta lalu melepasnya, serta dia memegang ke-2 lenganku sembari memandangku dengan serius. Saya juga terasa heran serta sedikit takut.

“.. Tomo? Mengapa? Geram yaa? Saya.. lakukan kekeliruan apa? ”

Tanpa ada banyak bicara, Tomo menggeretku ke tempat tidur, melepaskan dasinya serta memakainya untuk mengikat ke-2 tanganku dengan kencang. Saya memekik serta mulai menangis.

“Eriik!! Sakit!! Mengapa??!! ”

Dia melihatku dengan pandangan geram. Lalu berteriak,

 https://ceritasexdewasa168.blogspot.com/2017/10/cerita-sex-dewasa-begitu-nikmatnya_11.html

“Kenapa??!! Mengapa katamu?! Anda itu wanita apa??!! Masih tetap kecil telah kenal lelaki!! Telah kuputuskan! Anda mesti di hukum atas perbuatanmu baru saja serta perbuatanmu 2 th. waktu lalu!! ”

Deg. Jantungku merasa berhenti mengingat peristiwa itu.

“Tomo geram.. ”, fikirku.

Saya juga terasa ketakutan. Saya takut dibenci. Saya tidak ingin kehilangan sekali lagi orang yang kusayangi.
Mendadak, Tomo menarik gaunku dengan begitu kasar hingga jadi robek. Saya berteriak.

“Ini mengakibatkan bila jadi wanita genit!! ”

Tomo menariknya sekali lagi untuk ke-2 kalinya, baju dalamku makin tampak. Celana dalamku akan dilepasnya.

“Erriik!! Jangaan!! ”, saya berteriak ketakutan.

Terlambat, saya telah telanjang keseluruhan. Cuma sisa-sisa gaunku-lah yang masih tetap sembunyikan bebrapa sisi badanku sedikit. Tomo melihatku dengan penuh nafsu. Nafasnya terdengar berat penuh dengan kemarahan serta birahi. Dia juga menahan tanganku yang tTomoat serta mendekatkan bibirnya ke bibirku.

“Aku mesti jadi orang pertama yang.. ”

Tomo tidak merampungkan kata-katanya serta mulai melumat bibirku dengan sedikit kasar.
“Hmmphh.. ”

Untuk pertama kalinya saya rasakan ada getaran yang aneh pada badanku. Sensasi yg tidak sempat kurasakan terlebih dulu.

Tomo selalu berlanjut menciumku, saya dapat rasakan lidahnya memijat lidahku. Saya juga ikuti permainannya, sedikit takut, sedikit menginginkan tahu. Tomo mulai meremas-remas payudaraku yang belum juga tumbuh sepenuhnya.

“Ahh.. ”

Saya mulai nikmati getaran aneh pada diriku.

“Panas.. tubuhku merasa panas.. Tomo.. ” fikirku dalam hati.

Tomo meneruskan ciumannya ke leher serta menggigitnya sedikit, remasan tangannya di payudaraku semakin kuat.

“Ahh..!! ” nafasku semakin memburu.

Mendadak Tomo berhenti serta melihatku sembari tersenyum misterius.

“Hmm.. anda menyenanginya bukan? Ya kan, setan cilik? ”

Mukaku bersemu merah, namun sangat takut untuk bicara, badanku bergetar hebat. Tomo melepas bajunya serta celananya, masih tetap memandangiku. Saya sangat malu untuk melihat berwajah.

“Aku rasa, anda telah siap untuk permainan setelah itu.. ”

Tomo tertawa kecil, sedikit kemarahan masih tetap tersisa pada dianya. Tomo kembali menciumiku, kesempatan ini dia meremas payudaraku sembari mengisapnya.

“Hhh..!! ”

“Tidak apa-apa.. bila Tomo.. tidak apa-apa. ” fikirku.

Saya pejamkan mataku erat-erat saat Tomo mulai memasukkan ‘senjata’nya kedalam diriku.
“Emm.. ” saya tidak berani katakan bila saya terasa sakit.

Tomo mulai tidak sabar, serta dia memasukkannya dengan kasar.

“Aaahh..!! ”

Saya menjerit serta mulai menangis sekali lagi. ‘Senjata’nya telah masuk diriku sepenuhnya serta sakit yang kurasakan itu sedikit aneh, ada kesenangan di dalamnya. Saya mulai sedikit meronta sembari berteriak. Namun Tomo menahanku dengan kuat.

Tomo menciumi diriku yang bergetar hebat dengan sedikit paksa. Jemu dengan tempatnya, Tomo membalikkan tempat badanku jadi telungkup.

“Erriik..!! tidaak!! ” saya begitu malu lakukan tempat itu.

Namun Tomo tidak perduli serta meneruskan kembali permainannya. Setiap saat badan Tomo menghentak, saya menjerit sekeras-kerasnya.

Tomo lakukan pergerakan menghentak itu dengan teratur, serta mendadak saya rasakan getaran yang begitu hebat dalam diriku, saya rasakan ‘liang’ku
menyempit karna otot-otot di badanku jadi tegang. Saya juga berteriak lebih keras dari mulanya.

“Ohh.. Maria. ”

Saya rasakan tangan Tomo meremas pinggulku dengan kuat. Badan Tomo mengejang, serta cairan deras juga mengalir dari ‘liang’ku. Saya mendesah panjang. Badanku masih tetap bergetar. Tomo masih tetap menindihku serta mulai menciumi punggungku.

“Hhhmm.. pilihanku memanglah senantiasa tepat”, gumamnya.

Saya pilih untuk diam. Tomo berubah ke sampingku. Dia memandangiku yang masih tetap berlinang air mata. Tersenyum Tomo mengecup kepalaku sembari mengelusnya.

“Maria, anda yaitu milikku seseorang.. tak ada satupun yang bisa menyentuhmu tanpa ada seizin-ku. ”

Tomo memeluk badanku yang kecil dengan erat.

“Ya Tomo.. saya yaitu milikmu. Saya juga akan lakukan apa sajakah yang kau perintahkan, asal kau tidak membenciku. ” Saya masih tetap terisak.

“Anak bodoh.. Saya akan tidak sempat membencimu Maria.. ”

Pelukan Tomo makin erat. Mukaku merasa panas. Serta saya selekasnya membenamkan diriku kedalam pelukan Tomo.
AGEN BANDARQ | BANDAR Q | AGEN DOMINO TERPERCAYA | AGEN ADUQ | BANDAR SAKONG| AGEN CAPSA ONLINE

 https://ceritasexdewasa168.blogspot.com/2017/10/cerita-sex-dewasa-begitu-nikmatnya_11.html

Agen Poker Terpercaya & Tanpa Robot ( 100% Member Vs Member )
Tersedia Games : Poker Online, Domino 99, BandarQ, Bandar Poker, Adu Q, Capsa Susun, Dan Sakong

Cukup 1 ID Sudah Dapat Memainkan 7 Games
Untuk DAFTAR silahkan klik link ini :

HOT PROMO !!!
* PROMO BONUS TURNOVER 0.5%
* PROMO BONUS REFERAL 20%
* MINIMAL DEPOSIT RP 20.000

Info Lebih Lanjut Hub:
* Website : WWW.HITSDOMINO.ORG
* Pin BBM : D86DAFAF
* Yahoo : hitsdomino@yahoo.com

* baca juga artikelnya : http://ceritasexdewasa168.blogspot.com
* baca juga artikelnya : http://www.webpokermas.blogspot.com
* baca juga artikelnya : http://hiburandewasa88.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar