Agen Poker Agen Poker

Agen Ceme Agen Domino99 Terpercaya>

HitsDomino

Selasa, 10 Oktober 2017

Cerita Sex Dewasa-Pengalaman Pribadiku yang Begitu Nikmatnya Saat Bertukar Pasangan

 https://ceritasexdewasa168.blogspot.com/2017/10/cerita-sex-dewasa-pengalaman-pribadiku.html

Bermula dari perselingkuhan, sampai pada akhirnya berbuntut pada seks party yang penuh dengan kesenangan. Narasi sex di bawah ini jadi pengalaman terindah pada pertualangan seksku.

Semuanya bermula disuatu saat di mana saya serta istriku geser ke satu rumah kost di satu kota besar, sebut saja kota X, di mana saya mesti geser ke kota itu karna tempat kerjaku memberikan tugas saya untuk jadi kepala cabang di kantor yang baru. Kost yang kami menempati ini memanglah spesial untuk karyawan dan keluarga oleh karenanya kost ini begitu lengkap dari mulai dapur sampai kamar mandi dalam semuanya ada.

Telah satu bulan kami tinggal di sini, saya serta istriku telah mulai punya kebiasaan bergaul dengan beberapa tetangga kost kami. “Pagi mas Ridwan. Pergi kerja? ” sapa seseorang wanita. Dia yaitu istri tetangga kost kami yang bernama Susno, wanita ini sendiri bernama Safitri.
“Iya nih mbak. Ingin bareng? ” tanyaku pada Safitri atau mbak Fitri demikian kami umum menyapanya. Memanglah tempat kerjanya berdekatan dengan kantorku.

Mbak Fitri lantas mengangguk tanda sepakat, “Boleh mas. Namun tidak apa-apa nih nebeng di mobilnya mas Ridwan? Nanti mbak Nia geram sekali lagi. ” Kata mbak Fitri kepadaku. Saya cuma tertawa karna waktu itu Nia, istriku juga ada disampingku. Nia turut tertawa mendengar candaan mbak Fitri.

Saya serta Nia memanglah pasangan baru. Kami baru menikah 1 th. lantas serta belum juga dikaruniai seseorang anak. Istriku Nia berumur 27 th., 2 th. lebih muda dariku. Disamping itu pasangan Susno serta Safitri berumur sekitaran 32 th. serta 29 th.. Jadi dapat disebut mbak Fitri itu seumuran denganku.

Suaminya, Susno memanglah tidak bekerja karna telah setahun inilah di PHK, makluk tengah krisis ekonomi jadi banyak PHK dimana-mana. Dulunya dia bekerja di perusahaan plastik sesaat istrinya bekerja jadi pegawai perusahaan keuangan yang cukup populer di Indonesia meskipun dia cuma untuk bawahan.

Sesampainya di kantor saya berpisah dengan mbak Fitri yang memanglah jalan kaki dari kantorku menuju kantor tempat dia bekerja. Sebagian karyawan melirik kearah kami serta saya percaya mereka bertanya-tanya siapa sesungguhnya wanita yang dibawa atasannya itu. Saya sich tidak ambillah pusing karna memanglah pada intinya Safitri memanglah cukup cantik meskipun tidak secantik istriku. Tetapi body nya memanglah lebih yahud serta diisi. Terlebih buah dadanya yang sejak dari barusan kuperhatikan sekitaran F-Cup jauh semakin besar dibanding istriku yang hanya C-Cup.

Ah ada apa dengan diriku ini? Mengapa saya jadi kepikiran tentang badan istri orang. Pada akhirnya saya masuk juga ke gedung kantorku sembari berupaya melepas fikiran mesum itu dari otakku.

Hari untuk hari berlalu serta saya seringkali sekali pergi bareng dengan mbak Fitri, memanglah sich baik istriku ataupun suami mbak Fitri tidak sempat cemburu atau keberatan. “Kasihan mbak Fitri mas bila sendirian jalan. ” Kata istriku waktu saya katakan apa dia keberatan bila saya pergi bareng dengan mbak Fitri. Memanglah sich dari tempat kost kami untuk menjangkau daerah tempat kerjaku mesti jalan sekitaran 100 mtr. menuju jalan besar yang lalu mesti naik angkot sejumlah 2 x supaya dapat sampai ke daerah maksud kami. Saya dapat memikirkan bila Mbak Fitri pergi kerja sebelumnya ada saya dahulu seperti apa susahnya.

Pagi hari itu saya seperti umum bersiap untuk ke kantor serta istriku membawakan saya bekal makan siang. Nia memanglah juru masak yang handal. Sampai kini saya tidak menampik setiap kali dia membawakan bekal karna memanglah masakannya mengagumkan enak, maklum satu tahun pelatihan masak saat kuliah dahulu.

“Mas, maaf telah nungguin lama yah? Habisnya mas Susno barusan rewel selalu minta dilayanin sich. Maaf ya jika kelamaan nunggunya. ” Kata mbak Fitri ramah. Saya kaget juga lihat tampilan mbak Fitri kesempatan ini. Memanglah dia kenakan pakaian kerja namun rok nya kulihat lebih pendek dari umumnya begitu halnya kerah pakaiannya seperti lebih lebar serta berkesan lebih turun.

Mbak Fitri lantas kenakan sepatunya dengan tempat 1/2 menungging. Saya yang waktu itu tengah berdiri didepannya, kontan saja lihat panorama aduhai dari depan. Sepasang payudara mbak Fitri seperti menggelantung seakan menginginkan melepas dianya dari bra warna ungu yang membungkusnya. Besar serta memiliki bentuk indah sekali, batinku dalam hati.

Mas Susno betul-betul mujur mempunyai istri seperti mbak Safitri. Telah cantik, bodynya bagus, dadanya juga besar, pastinya hebat waktu bermain diranjang. Sebentar saya memperbandingkan dengan istriku. Penyesalan keluar dipikiranku. Akh, lelaki jenis apa saya ini, memikirkan istri orang yang lain sesaat saya sendiri telah beristri serta istrikupun juga senantiasa setia terhadapku.

Bahkan juga belakangan ini paling tidak satu minggu akhir-akhir ini istriku merasa lebih hangat dari mulanya. Kami jadi seperti pasangan suami istri baru sekali lagi. Barusan malam saja dia minta untuk bercinta hingga 2 x walau sebenarnya terlebih dulu paling tiga atau empat hari sekali. Tak tahu apa yang memengaruhi keinginan seksualnya saat ini.

“Wah kok macet ya? Walau sebenarnya bila lewat jalan ini tidak macet tuch jam segini. ” Celetukku perlahan. Mbak Fitri tersenyum selalu melanjutkan membaca buku neraca keuangan yang dia pegang. Kadang-kadang saya melirik kearah pahanya yang terungkap karna mobilku ini memanglah tempat duduknya cukup rendah jadi saya dapat lihat paha mulus mbak Fitri dengan jelas.

“Eh mas. Kelihatannya ada demo deh di sana? Waduh bakalan telat jika gini. ” Mbak Fitri terlihat mulai cemas. Memanglah benar ada demo di persimpangan jalan dimuka kami. Tak tahu apa tema demonya karna saya juga tidak demikian perduli sekali lagi, yang kupedulikan hanya pekerjaanku di kantor serta peluang lirik-lirik paha mbak Fitri. Lumayan buat selingan, batinku. Habis telah rasa penyesalanku barusan.
Untungnya kami hingga kantor pas pada saatnya. Kesempatan ini hingga di kantor ada surprise yakni rekanku saat kuliah dahulu yang saat ini bekerja jadi manager satu perusahaan kimia swasta bertandang.

“Wah, Rid, saat ini anda telah berhasil ya. Telah jadi pimpinan cabang saat ini. Hahaha…” canda sobatku yang satu ini. Saya cuma membalasnya enteng, saya memanglah bukan type orang yang menyukai menunjukkan prestasi sich.

“Eh, cewek yang barusan bareng sama anda itu siapa sich? Kece juga tuch cewek. Bodynya bagus serta berwajah juga mantap miliki tuch. Siapa sich? Kenalin donk! ” goda Iwan rekanku ini.

Saya cuma tersenyum simpul saja namun dia jadi makin penasaran serta membombardirku dengan beragam pertanyaan susulan. “OK, OK, gua jawab. Dia tuch tetangga kost gua. Dia tinggal di kamar samping kamar kost gua. Lagian dia kerja didekat sini oleh karena itu gua anterin dia ke sini berbarengan ma gua. And sebatas info, dia telah miliki suami gan. ” kataku menerangkan dari pada kelak di berondong pertanyaan sekali lagi.

“Heh? Emangnya istrimu tidak cemburu tuch? Kalian khan pasangan muda, umumnya istri sukai cemburu bila suaminya bareng cewek beda yang cantik. Khan bawaan dari masa pacaran masih tetap ada hahaha…” Iwan kembali menggodaku sembari melihat-lihat beberapa photo pada dinding ruangan kantorku.

Saya cuma menghela nafas saja, “Istriku tidak sesuai sama itu sekali lagi. Dia orangnya kagak pencemburu. Dia juga yang nyuruh gua buat nganterin mbak Fitri daripada nanti dia jalan sendiri khan kasihan. ” Kataku kepadanya.

Iwan tertawa sekali lagi, “Wah bisa juga tuch. Jika nanti saya miliki istri saya pengin kaya istrimu tuch, orangnya tidak cemburuan. Tidak kaya pacarku saat ini, cemburuannya minta ampun. Setiap jam telepon selalu bila tidak ya sms. Disangka saya pembantunya apa yah…” candanya sembari tertawa. Memanglah sich pacar Iwan pencemburu berat walau sebenarnya telah pacaran sepanjang 3 th. lebih.

“Tapi Rid…” Iwan menimpali sekali lagi, “Memangnya anda tidak ada rasa tertarik sama mbak Fitri itu? Dia cantik lho serta seksi sekali lagi. Bayangin saja bila anda di ranjang dilayanin dia sama istrimu…pasti seru tuh…hahahaha…. threesome gitu. ” Tuturnya sekali lagi.

Saya memanglah tidak kaget dengar ucapan itu dari Iwan karna mulai sejak saat kuliah dahulu memanglah mulutnya seringkali keluarkan ucapan-ucapan seronok apa yang ada. Dia paling suka bicara masalah sex meskipun tidak sempat terkait sex dengan wanita manapun sampai kini.

“Halah…lo ini ngomong apaan sich. Mana ingin istri gua diajakin threesome. Dia orangnya konvensional kok. ” Kataku pada Iwan. Memanglah sampai kini istriku senantiasa konvensional dalam bermain cinta. Sepanjang setahun ini kami cuma bermain cinta memakai beberapa style yang itu-itu saja. Terkecuali dua hari paling akhir ini di mana kami berdua memakai style baru sama sekali dalam bercinta serta memanglah dampaknya dahsyat. Saya sendiri tidak paham dari tempat mana dia memperoleh style itu.

Sesiang ini saya pikirkan ucapan sahabatku itu. Threesome, kelihatannya menarik namun mana ingin istriku mengerjakannya. Lagipula mana ingin mbak Fitri mengerjakannya karna didekat kami juga ada suaminya. Sudah pasti kemungkinan begitu tinggi bila suaminya hingga tahu tentang hal semacam ini.

Sore harinya saya memperoleh surprise keduaku. Mbak Fitri datang bertandang ke kantorku. Memanglah saat itu kantorku telah tutup serta tinggal saya dengan dua orang satpam di luar serta dua orang petugas cleaning service.

“Lho, mbak Fitri belum juga pulang? Ini khan telah jam 5 sore. Bukannya mbak Fitri usai kerja jam 4 barusan? ” kataku sembari mempersilakan wanita cantik ini masuk kantor kerjaku.

Mbak Fitri tersenyum manis, “Iya nih mas. Barusan saya telat pulang karna pembukuan akhir bulan masih tetap menumpuk lantas saya kerjain saja sekalian agar besok lebih senggang saatnya. Kirain mas Ridwan belum juga usai kerjanya nyatanya telah ya…”
“Akh, ini mbak, umum tender dengan client telah usai serta rapatnya diundur tiga hari sekali lagi karna client yang satunya berhalangan ada. Sesungguhnya sich jadwalnya pulang jam 6 kelak namun bila telah tak ada yang ditangani ya ingin terlebih. ” Kataku menerangkan. Memanglah beberapa karyawan telah pulang mulai sejak jam 4 barusan sesaat saya tetaplah di sini karna hindari macet serta umum mulai pulang jam 7 atau 1/2 7 untuk hindari kemacetan.

“Ohh gitu. Kirain tengah ada apa. Wah bermakna saya mujur dong karna tidak ketinggal hehehe…” kata mbak Fitri bercanda. Dalam hatiku sich saya beberapa suka saja malam hari ini dia pulang bareng denganku karna malam hari ini dia gunakan baju yang begitu seksi. Mengapa mesti ditinggalkan, iya khan?
Kami lantas bercakap berdua di ruang kantorku sembari minum sereal hangat yang kubuat. Kadang-kadang mbak Fitri mengalihkan silangan kakinya dari kiri ke kanan waktu tersebut saya dapat lihat terang celana dalam mbak Fitri karna kami duduk berhadap-hadapan. Pahanya yang mulus putih itu makin lama membuatku makin tidak kuasa menahan rasa menginginkan memeluknya serta mencumbu wanita cantik ini serta meremehkan bila dia ini istri orang yang lain.

Jam telah tunjukkan jam 6 malam. Masih tetap tersisa saat 1/2 jam sekali lagi buat kami berduaan. Terasanya hatiku ini tidak ikhlas untuk pulang serta menginginkan terlalu lama dengan wanita didepanku ini. Saya tahu ini salah namun keinginan jadi seseorang lelaki membuatku tidak bisa berfikir jernih.

“Mas, bagaimana bila sembari menanti jam tujuh kita makan dahulu. Dimuka kantor ada warung makan yang enak. ” Saran mbak Fitri kepadaku. Saya sich beberapa sepakat saja. Lagipula perutku juga telah mulai lapar. Walau sebenarnya umumnya saya sebagian kerasanin untuk menahan lapar hingga hingga di rumah kelak dapat makan masakan istriku. Namun kesempatan ini berlainan.

 https://ceritasexdewasa168.blogspot.com/2017/10/cerita-sex-dewasa-pengalaman-pribadiku.html

Jadi juga pada akhirnya kami berdua makan di warung makan itu. Meskipun tidak demikian besar namun bersih serta masakannya juga enak meskipun tidak seenak masakan istriku pastinya.

“Sudah jam 7 kurang 15 menit. Kita masuk mobil saja dahulu kelihatannya jalanan telah mulai longgar tuch. ” Kataku pada Mbak Fitri. Wanita ini mengangguk sepakat serta pada akhirnya kami masuk ke mobil sedanku.
Satu momen tidak terduga berlangsung dengan tidak berniat. Mbak Fitri tersandung waktu juga akan masuk dalam mobil. Badannya terhempas kedepan serta menindih saya yang telah duduk di kursi. Untung saja kepalanya tidak terantuk setir mobilku. Tetapi yang membuatku gugup yaitu kepalanya cocok sekali ambruk diatas selangkanganku.

Tanganku juga tidak berniat terhimpit payudaranya yang besar itu.
Tak tahu apa yang merasukiku, tanganku tanpa ada bisa kukendalikan sekali lagi meremas payudara wanita ini. Mbak Fitri melenguh perlahan lantas bangkit dari tersungkurnya. Berwajah memerah kelihatannya menahan malu. Saya sendiri juga malu sesudah sadar bila batang kemaluanku nyatanya telah tegang waktu muka mbak Fitri tanpa ada berniat menyentuh selangkanganku ini.

Kami berdua terdiam cukup lama didalam mobil ini. Saya coba buka pembicaraan serta waktu tersebut kami bertatapan muka. Pandangan kami beradu cukup lama. Tak tahu apa yang memengaruhiku, saya mulai berani mendekatkan wajahku padanya. Tidak lama kemudian bibir kami sama-sama bersentuhan. Setan apa yang mendorongku saya sendiri juga tidak paham. Yang pasti selang sebagian detik saja kami telah sama-sama melumat bibir satu sama beda. Mobil itu jadi saksi begitu panasnya ciuman kami berdua, di luar sangkaan Mbak Fitri begitu mahir dalam berciuman. Dia juga tidak sungkan saat saya memakai lidahku dalam berciuman.

Kurang cuma itu, tanganku telah mulai meraba payudara Mbak Fitri sekali lagi yang waktu itu masih tetap berbalutkan baju kerja. Saya copot jas kerjanya lantas satu untuk satu kancing baju Mbak Fitri saya bebaskan sampai saat ini tinggal bra warna krem-lah sebagai penghambat mataku dengan payudara indah wanita cantik ini.

Remasan-remasan tanganku kelihatannya telah berhasil menghidupkan gairah terpendam punya Mbak Fitri. Dia makin liar saja. Bahkan juga tangannya telah berani mengusup dalam celana panjangku serta cuma perlu saat sebagian detik saja sebelumnya pada akhirnya dia berhasil temukan batang penisku yang memanglah bukan cuma telah tegang namun telah basah. Mbak Fitri tersenyum demikian tahu bila saya juga terangsang berat. Lantas dia merebahkan kursinya serta melepaskan bra yang dia gunakan hingga saya dapat dengan leluasa nikmati panorama indah itu.

Buah dada Mbak Fitri memang sungguh-sungguh besar. Sesuai sama sangkaanku yakni F-Cup. Saya tidak sabar menginginkan meremas serta menciumi payudara indah itu bersama puting susunya yang telah tegang menantang itu. Kadang-kadang badan Mbak Fitri membusung setiap kali saya mengisap puting susunya yang mancung itu.

Tanganku meraba vagina wanita cantik ini serta nyatanya celana dalamnya telah basah sekali. Tanpa ada fikir panjang selekasnya ku singkap rok mininya itu hingga terungkap keatas lantas kutarik celana dalamnya sampai terlepas. Saat ini bukan hanya payudara Mbak Fitri yang tampak terang namun juga vaginanya bisa terang kulihat.

Wanita ini masih tetap sedikit malu-malu saat saya berhasil menanggalkan celana dalamnya. Samping tangannya berupaya untuk menutupi vaginanya yang tercukup rapi itu. Tetapi saya tidak ambillah pusing, jemariku selekasnya bekerja di sana. Jari telunjuk serta jari kelingkingku buka bibir vagina Mbak Fitri yang telah basah itu sesaat jaru tengan serta jari manisku kuarahkan dalam vaginanya. Dengan pergerakan menusuk-nusuk buat mbak Fitri makin kalang kabut dibuatnya. Desahan untuk desahan tidak terhindar sekali lagi keluar dari mulutnya.

“Akhh.. Mas.. janganlah disitu…akhhh…” desahnya sekali lagi waktu jemariku berkarya di liang kewanitaannya. Cairan pelumas selekasnya kembali meluber membasahi bibir vagina wanita cantik ini. Memanglah masalah permainan jari saya telah pakar. Istriku saja hingga kubuat orgasme dengan jari saja.

Klitorisnya mulai menegang serta tanda dia juga akan orgasme makin dekat saja. Sebagian menit lalu karena permainan jemariku di vaginanya ditambah dengan cumbuan tangan serta bibir bersama lidahku di sepasang payudaranya, Mbak Fitri menjangkau klimaksnya. Dia mendesah cukup keras sembari menahan jeritan nikmat. Bibir bawahnya dia gigit sendiri menahan sensasi kesenangan yang meluap dari dalam dianya. Badannya mengejang sebentar lantas 1/2 menit lalu dia lemas.

Peluh membasahi badan seksi serta montok wanita ini. Mbak Fitri pada akhirnya menjangkau klimaksnya cuma dengan petting saja. Saya tersenyum memandangnya terduduk lemas di bangku mobilku yang telah disandarkan.

“Mbak Fitri betul-betul hebat. Mas Susno mujur miliki istri secantik serta seseksi mbak Fitri. ” Pujiku. “Aku sesungguhnya telah lama sukai dengan mbak Fitri cuma saja senantiasa kutahan, saat ini saya telah senang dapat bermesraan dengan wanita secantik mbak ini. ” Pujiku sekali lagi.

Muka mbak Fitri memerah tak tahu karna pergumulan barusan atau karna menahan malu karna telah menyerahnya separuh dianya padaku walau sebenarnya dia miliki seseorang suami yang menunggunya di rumah.
“Mas Ridwan ini memujinya kok tinggi banget sich? Nanti saya jadi ke ge-er-an lho. Lagian mas Ridwan khan juga miliki istri cantik. Tentu mbak Nia juga tiap-tiap malam rasakan ketrampilan tangan mas Ridwan ini, beruntungnya mbak Nia ya…” tutur Mbak Fitri. Saya tersanjung dibuatnya karna dia mengaku kehebatan jemariku ini. Belum juga pernah saya bicara mendadak tangan Mbak Fitri menyentuh penisku lantas dengan cekatan dia mengocoknya perlahan-lahan.

Batang kejantananku yang terlebih dulu telah 1/2 tiang saat ini kembali perkasa cuma dengan sedikit sentuhan serta rangsangan dari Mbak Fitri. Lantas tanpa ada kuduga Mbak Fitri mengarahkan bibirnya ke ujung penisku serta menciumnya perlahan-lahan lantas lidahnya bermain di ujung penisku itu serta selanjutnya semua batang kemaluanku itu dilumatnya masuk dalam mulut wanita cantik ini.

Rasa-rasanya seperti di awang-awang. Dibarengi dengan rangsangan tangannya pada buah zakarku, mulut Mbak Fitri maju mundur seakan mengocok penisku sambil dari dalam, lidahnya tidak henti-hentinya melumat batang kemaluanku ini.

“Mbak Fitri…akhhh…” desahku menahan rasa nikmat. Tidak perlu saat lama hingga pada akhirnya saya terasa juga akan menjangkau klimaks. Lantas Mbak Fitri mencabut penisku dari mulutnya demikian dia paham bila saya telah cari ejakulasi. Saya lantas mengarahkan penisku ke belahan payudaranya. Mbak Fitri lantas memakai himpitan sepasang payudaranya untuk mengocok batang penisku ini.
“Keluarin saja semuanya mas. Saya ingin mas Ridwan juga rasakan nikmat seperti yang saya rasakan barusan. ” Kata Mbak Fitri sembari kadang-kadang menjilati ujung kemaluanku.

“Akhh.. mbak…aku keluar…akhhh…” racauku sembari ke-2 tanganku menghimpit pundak Mbak Fitri. Batang kemaluanku berdenyut amat cepat lantas cairan putih kental menyembur membasahi sepasang buah dada wanita cantik ini bahkan juga sebagian pernah menyemprot kearah muka Mbak Fitri.
“Maaf mbak. Barusan tidak sempat saya kontrol. Muka mbak jadi kotor deh. ” Kataku mohon maaf.
AGEN BANDARQ | BANDAR Q | AGEN DOMINO TERPERCAYA | AGEN ADUQ | BANDAR SAKONG| AGEN CAPSA ONLINE

 https://ceritasexdewasa168.blogspot.com/2017/10/cerita-sex-dewasa-pengalaman-pribadiku.html

Agen Poker Terpercaya & Tanpa Robot ( 100% Member Vs Member )
Tersedia Games : Poker Online, Domino 99, BandarQ, Bandar Poker, Adu Q, Capsa Susun, Dan Sakong

Cukup 1 ID Sudah Dapat Memainkan 7 Games
Untuk DAFTAR silahkan klik link ini :
http://bit.ly/2m8zJjV

HOT PROMO !!!
* PROMO BONUS TURNOVER 0.5%
* PROMO BONUS REFERAL 20%
* MINIMAL DEPOSIT RP 20.000

Info Lebih Lanjut Hub:
* Website : WWW.HITSDOMINO.ORG
* Pin BBM : D86DAFAF
* Yahoo : hitsdomino@yahoo.com

* baca juga artikelnya : http://ceritasexdewasa168.blogspot.com
* baca juga artikelnya : http://www.webpokermas.blogspot.com
* baca juga artikelnya : http://hiburandewasa88.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar