Agen Poker Agen Poker

Agen Ceme Agen Domino99 Terpercaya>

HitsDomino

Sabtu, 02 September 2017

Cerita Sex Dewasa-Body Montoknya Pembantuku yang Super Sexy Dan Cantik

 http://www.hitsdomino.org/app/Default0.aspx?ref=LINDA168168&lang=id

Saya yaitu seseorang bapak dari 2 orang anak lelaki yang berumur 9 serta 4 th.. Isteriku bekerja jadi Direktur di satu prusahaan swasta. Kehidupan tempat tinggal tanggaku serasi serta bahagia, kehidupan seks-ku dengan isteriku tak ada kendala sama sekali.

Kami mempunyai seseorang pembantu, Sumiah namanya, berusia lebih kurang 23 th., belum juga kawin serta masih tetap lugu karna kami peroleh segera dari desanya di Jawa Timur. Berwajah umum saja, tidak cantik juga tidak buruk, kulitnya bersih serta putih tertangani, tubuhnya kecil, tinggi kurang lebih 155 cm, tidak gemuk namun begitu baik dengan postur badannya, buah dadanya juga tidak besar, cuma sebesar nasi di Kentucky Fried Chicken.

Narasi ini bermula saat saya pulang kantor lebih kurang jam 14 : 00, tambah lebih cepat dari umumnya yang jam 20 : 00. Anakku umumnya pulang dengan ibunya jam 18 : 30, dari tempat tinggal neneknya. Seperti umumnya, saya segera ganti celanaku dengan sarung kegemaranku yang tidak tebal namun adem, tanpa ada celana dalam. Ketika saya keluar kamar, terlihat Sumiah tengah mempersiapkan minuman untukku, satu gelas besar es teh manis.

Ketika dia juga akan memberi padaku, mendadak dia tersandung karpet dimuka sofa dimana saya duduk sembari membaca koran, gelas terlempar ke tempatku, serta dia terjerembab pas di pangkuanku, kepalanya mengenai keras kemaluanku yang cuma bersarung tidak tebal. Spontan saya meringis kesakitan dengan tubuh yang telah basah kuyup tersiram es teh manis, dia bangun bersihkan gelas yang jatuh sembari memohon maaf yg tidak henti-hentinya.

Awal mulanya saya juga akan geram, tetapi lihat berwajah yang lugu saya jadi kasihan, sembari saya memegangi kemaluanku saya berkata, “Sudahlah tidak pa-pa, hanya iniku jadi pegel”, sembari menunjuk kemaluanku.

“Sum mesti bagaimana Pak? ” tanyanya lugu.
Saya berdiri sembari bertukar kaos oblong, menyahut sembari iseng, “Ini harus diurut nih! ”
“Ya, Pak kelak saya urut, namun Sum bersihin ini dahulu Pak! ” jawabnya.

Saya segera masuk kamar, perasaanku waktu itu kaget bercampur suka, karna mendengar jawaban pembantuku yg tidak diduga-sangka. Selang beberapa saat dia mengetuk pintu, “Pak, Mana Pak yang perlu Sum urut.. ” Saya segera rebah serta buka sarung tipisku, dengan kemaluanku yang masih tetap lemas menggelantung. Sum hampiri tepi tempat tidur serta duduk.

“Pake, rhemason apa balsem Pak? ” tanyanya.
“Jangan.. pakai tangan saja, nanti dapat panas! ” jawabku.

Lantas dia mencapai batang kemaluanku perlahan, sekonyong-konyong kemaluanku bergerak tegang, saat dia menggenggamnya.

“Pak, kok jadi besar? ” tanyanya kaget.
“Wah itu bengkaknya harus cepet-cepet diurut. Kasih ludahmu saja agar tidak seret”, kataku sedikit tegang.
Dengan tenang berwajah mendekati kemaluanku, diludahinya ujung kemaluanku.
“Ah.. kurang banyak”, bisikku bernafsu.

Lalu kuangkat pantatku, hingga ujung kemaluanku menyentuh bibirnya, “Dimasukin saja ke mulutmu, agar tidak cape ngurut, serta cepet keluar yang buat bengkak! ” perintahku seenaknya.

Perlahan-lahan dia memasukkan kemaluanku, kepalanya kutuntun naik turun, awalannya kemaluanku terkena giginya selalu, namun lama-lama mungkin saja dia punya kebiasaan dengan irama serta tusukanku. Saya terasa sangat nikmat. “Akh.. uh.. uh.. hah.. ” Kulumannya makin nikmat, saat saya ingin keluar saya katakan padanya, “Sum kelak bila saya keluar, janganlah dimuntahin ya, telan saja, karenanya obat buat kesehatan, sangat bagus buat kamu”, bisikku. “Hepp.. ehm.. HPp”, jawabnya sembari melirikku serta selalu mengulum naik turun.

Pada akhirnya kumuncratkan semuanya air maniku. “Akh.. akh.. akh.. Sum.. Sum.. enakhh.. ” Ketika saya menyemprotkan air maniku, dia diam tidak bergerak, berwajah meringis rasakan cairan asing membasahi kerongkongannya, cuma saya saja yang menuntun kepalanya supaya tetaplah tidak melepas kulumannya.

 http://www.hitsdomino.org/app/Default0.aspx?ref=LINDA168168&lang=id

Sesudah saya lemas baru dia melepas kulumannya, “Udah Pak?, apa masih tetap sakit Pak? ” tanyanya lugu, dengan muka yang memelas, bibirnya yang basah memerah, serta sedikit berkeringat. Saya tertegun melihat Sum yang demikian menggairahkan waktu itu, saya duduk menghampirinya, “Sum anda lelah ya, apa anda ingin tahu bila anda diurut juga anda dapat seger seperti Ayah saat ini! ”

“Nggak Pak, saya tidak lelah, apa bener sich Pak jika diurut seperti barusan, dapat buat seger? tanyanya makin penasaran. Saya cuma menjawab dengan anggukan serta sembari mencapai pundaknya kucium keningnya, lantas turun ke bibirnya yang basah serta merah, dia tidak meronta juga tidak membalas. Saya rasakan keringat dinginnya mulai keluar, saat saya mulai buka kancing pakaiannya satu persatu, sama sekali dia tidak berontak sampai tinggal celana dalam serta Bh-nya saja.

Mendadak dia berkata, “Pak, Sum malu Pak, kelak jika Ibu dateng bagaimana Pak? ” tanyanya takut.

“Lho Ibu kan baru kelak jam enam, saat ini baru jam tiga, jadi kita masih tetap dapat buat seger tubuh”, jawabku penuh nafsu. Lantas semuanya kubuka tanpa ada penutup, demikian halnya saya, kemaluanku telah mulai berdiri sekali lagi.

Dia kurebahkan di pinggir tempat tidur, lantas saya berjongkok dimuka dengkulnya yang masih tetap tertutup rapat, “Buka bebrapa perlahan ya, tidak pa-pa kok, saya hanya ingin urut miliki kamu”, kataku memberikan keyakinan, lantas dia mulai buka pangkal pahanya, putih, bersih serta amat sedikit bulunya yang mengelilingi liang kewanitaannya, relatif botak.

Dengan ketidaksabaranku, saya segera menjilat bibir luar kewanitaannya, tanpa ada ampun saya jilat, kadang-kadang saya sodokkan lidahku kedalam, “Akh.. Pak geli.. akh.. akuhhfh.. ” Klitorisnya basah mengkilat, berwarna merah jambu.

Saya hisap, cuma kurang lebih 5 menit kulumat liang kewanitaannya, lantas dia berteriak sembari menggeliat serta menjepit kepalaku dengan pahanya dan matanya terpejam. “Akh.. akh.. uahh.. ” teriakan panjang dibarengi mengalirnya cairan dari dalam liang kewanitaannya yang segera kujilati hingga bersih.

“Gimana Sum, enak? ” tanyaku nakal. Dia mengangguk sembari menggigit bibir, matanya basah kutahu dia masih tetap takut. “Nah saat ini, bila anda telah ngerti enak, kita cobalah sekali lagi ya, anda tidak usah takut! ”. Kuhampiri bibirnya, kulumat bibirnya, dia mulai memberi reaksi, kuraba buah dadanya yang kecil, lantas kuhisap-hisap puting susunya, dia menggelinjang, lama kucumbui dia, sampai dia terasa santai serta mulai memberi reaksi untuk membalas cumbuanku, kemaluanku telah tegang.

Lalu kuraba liang kewanitaannya yang nyatanya telah berlendir serta basah, peluang ini tidak kusia-siakan, kutancapkan kemaluanku kedalam liang kenikmatannya, dia berteriak kecil, “Aauu.. sakit Pak! ”. Lantas dengan perlahan-lahan kutusukkan sekali lagi, sempit memanglah, “Akhh.. uuf sakit Pak.. ”.

Lihat berwajah yang cuma meringis dengan bibir basah, kuteruskan tusukanku sembari berkata, “Ini tidak juga akan lama sakitnya, kelak lebih enak dari yang barusan, sakitnya janganlah dirasain.. ” tanpa ada menanti reaksinya kutancapkan kemaluanku, walau dia meronta kesakitan, ketika kemaluanku tenggelam didalam liang surganya kulihat matanya berair (mungkin saja menangis) namun saya telah tidak pikirkannya sekali lagi, saya mulai mengayunkan semuanya nafsuku untuk si Sum.

Cuma sekitaran 7 menit dia tidak memberi reaksi, tetapi kemudian saya rasakan denyutan didalam liang kewanitaannya, kehangatan cairan liang kewanitaannya serta erangan kecil dari bibirnya.

Saya tahu dia juga akan menjangkau klimaks, saat dia mulai menggoyangkan pantatnya, seakan menolong kemaluanku memompa badannya. Selang beberapa saat, tangannya merangkul erat leherku, kakinya menjepit pinggangku, pantatnya naik turun, matanya terpejam, bibirnya digigit sembari mengerang,

“Pak.. Pak selalu.. Pak.. Sum.. Summ.. Sum.. daapet enaakhh Pak.. ahh.. ” mendengar erangan sesuai sama itu saya semakin bernafsu, kupompa dia lebih cepat serta.. “Sum.. akh.. akh.. akh.. ” kusemprotkan semuanya maniku dalam liang kewanitaannya, sembari kupandangi berwajah yang lemas. Saya lemas, dia juga lemas.

“Sum saya sangat nikmat, habis ini anda mandi ya, selalu beresin tempat tidur ini ya! ”, suruhku di dalam kesenangan yang kurasakan.
“Ya Pak”, jawabnya singkat sembari kenakan bajunya kembali.

Saat dia ingin keluar kamar untuk mandi dia berbalik serta ajukan pertanyaan, “Pak.. jika pulang siang seperti gini telpon dahulu ya Pak, agar Sum dapat mandi dahulu, selalu dapat ngurutin Ayah lagi”, lantas ngeloyor keluar kamar, saya masih tetap tertegun dengan omongannya baru saja, sembari melihat ke sprei yang ada bercak darah perawan Sum.

Sekarang ini Sum masih tetap bekerja di rumahku, tiap-tiap 2 hari mendekati menstruasi (datang bulannya begitu teratur), saya pulang lebih awal untuk terkait dengan pembantuku, tetapi nyaris sehari-hari pada pagi hari lebih kurang jam 5, kemaluanku senantiasa dikulumnya waktu dia membersihkan di ruangan bersihkan, ketika itu isteriku serta anak-anakku belum juga bangun.

 http://www.hitsdomino.org/app/Default0.aspx?ref=LINDA168168&lang=id

Agen Poker Terpercaya & Tanpa Robot ( 100% Member Vs Member )
Tersedia Games : Poker Online, Domino 99, BandarQ, Bandar Poker, Adu Q, Capsa Susun, Dan Sakong

Cukup 1 ID Sudah Dapat Memainkan 7 Games
Untuk DAFTAR silahkan klik link ini :

HOT PROMO !!!
* PROMO BONUS TURNOVER 0.5%
* PROMO BONUS REFERAL 20%
* MINIMAL DEPOSIT RP 20.000

Info Lebih Lanjut Hub:
* Website : WWW.HITSDOMINO.ORG
* Pin BBM : D86DAFAF
* Yahoo : hitsdomino@yahoo.com

* baca juga artikelnya : http://ceritasexdewasa168.blogspot.com
* baca juga artikelnya : http://www.webpokermas.blogspot.com
* baca juga artikelnya : http://hiburandewasa88.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar