Cerita Sex Dewasa-Begitu Nikmatnya Ngentont Gaya Nungging Dengan Ibu Mertua

https://ceritasexdewasa168.blogspot.com/2017/10/cerita-sex-dewasa-begitu-nikmatnya.html

Peristiwa ini berjalan kurang lebih 2 th. waktu lalu, saat itu saya disuruh oleh ibu mertua untuk ambil satu barang dirumah kakak ipar perempuanku sekalian menengok dia karna telah lama tidak ketemu. Kakak iparku ini (sebut saja namanya Ina) memanglah tinggal sendirian, meskipun telah kawin namun belum juga miliki anak serta sekarang ini telah pisahlah ranjang dengan suaminya yang kerja di kota beda. Saya hingga di tempat tinggalnya sekitaran jam 19 : 00 serta segera mengetuk pintu pagarnya yang telah terkunci. Selang beberapa saat Ina keluar dari dalam serta sudah mengetahui kalau saya akan tiba malam hari ini.

" Mari Yan, masuk.., segera dari kantor?, Sorry pintunya telah digembok, soalnya Ina tinggal sendiri jadi mesti hati-hati ", Sambutnya.
Ina malam itu telah menggunakan daster tidur karna toh yang bakalan datang juga masih tetap terhitung adiknya, daster yang dia gunakan memiliki potongan leher yang lebar dengan jenis tangan.

Kami lalu bercakap serta nonton TV sembari duduk bersebelahan di sofa ruangan tengah. Sepanjang bercakap, Ina seringkali bolak-balik ambil minuman serta makanan ringan buat kita berdua. Tiap-tiap dia menghidangkan makanan atau minuman di meja, dengan tidak berniat saya memperoleh peluang lihat dalam dasternya yang menghadirkan ke-2 payudaranya dengan utuh karna Ina tidak menggunakan BH sekali lagi di balik dasternya. Ina memanglah lebih cantik dari istriku, badannya mungil dengan kulit yang putih serta rambut yang panjang tergerai. Meskipun telah kawin cukup lama namun karna tidak miliki anak badannya masih tetap tampak langsing serta ramping. Payudaranya yang terlihat olehku, meskipun tidaklah terlalu besar namun tetaplah padat serta membulat. Lihat panorama begini terus-menerus saya mulai tidak dapat berfikir jernih sekali lagi serta puncaknya mendadak kusergap serta tindih Ina di sofa sembari berupaya menciumi bibirnya serta meremas-remas payudaranya.

Ina kaget serta menjerit, " Yan, apa-apaan anda ini! ".
Dengan sekuat tenaga dia coba berontak, menampar, mencakar serta menendang-nendang. Namun perlawanannya buat birahiku makin tinggi terlebih karena pergerakannya itu bajunya jadi semakin tidak karuan serta makin merangsang.
" Breett.. ", daster sisi atas kurobek ke bawah hingga saat ini ke-2 payudaranya terpampang dengan terang. Putingnya yang berwarna coklat tua tampak kontras dengan kulitnya yang putih bersih.
Ina tampak shock dengan kekasaranku, perlawanannya mulai melemah serta ke-2 tangannya berupaya tutup dadanya yang terbuka.
" Yan.., ingat, anda itu adikku.. ", rintihnya memelas.
Saya tidak memedulikan rintihannya serta selalu kutarik daster yang telah robek itu ke bawah sekalian dengan celana dalamnya yang telah saya tidak ingat sekali lagi warnanya. Saat ini dengan terang bisa kulihat vaginanya yang ditumbuhi dengan bulu-bulu hitam yang tertangani baik.

Sesudah berhasil menelanjangi Ina, kulepaskan pegangan pada dia serta berdiri di sebelahnya sembari mulai melepas bajuku satu persatu dengan tenang. Ina mulai menangis sembari meringkuk diatas sofa sembari sebisa-bisanya coba menutupi tubuhnya dengan ke-2 tangannya. Waktu itu fikiranku mulai jernih kembali mengerti apa yang sudah kulakukan namun pada titik itu, saya terasa tidak dapat mundur sekali lagi serta saya putuskan untuk berlaku lebih halus.

Sesudah saya sendiri telanjang, kubopong badan mungil Ina ke kamarnya serta kuletakkan dengan lembut diatas ranjang. Dengan halus kutepiskan tangannya yang masih tetap menutupi payudara serta vaginanya, lalu saya mulai menindih tubuhnya. Ina tidak melawan. Ina memalingkan muka dengan mata terpejam serta berurai air mata setiap saat saya coba mencium bibirnya. Tidak berhasil mencium bibirnya, saya lanjutkan menciumi telinga, leher dada serta berhenti untuk mengulum puting serta meremas-remas payudara satunya sekali lagi. Ina tidak bereaksi. Saya teruskan petualangan bibirku lebih ke bawah, perut serta vaginanya sembari melebarkan pahanya lebar-lebar terlebih dulu. Saya mulai dengan menjilati serta mengisap clitorisnya yang cukup kecil karna telah disunat (sama dengan istriku). Ina mulai bereaksi. Tiap-tiap kuhisap clitorisnya Ina mulai mengangkat pantatnya ikuti arah hisapan.

Lalu dengan lidah, kucoba buka labia minoranya serta memainkan lidahku di bagian dalam liang senggamanya. Tangan Ina mulai meremas-remas kain sprei sembari menggigit bibir. Saat vaginanya mulai basah kumasukkan jari menukar lidahku yang kembali beralih ke puting payudaranya. Awal mula cuma satu jari lalu disusul dua jari yang bergerak keluar masuk liang senggamanya. Ina mulai berdesah serta memalingkan mukanya ke kiri serta ke kanan. Sekitaran dua atau tiga menit lalu saya tarik tanganku dari vaginanya. Rasakan ini, Ina buka matanya (yang sampai kini senantiasa tertutup) serta menatapku dengan pandangan penuh berharap seolah menginginkan di beri suatu hal yang begitu bernilai namun tidak berani ngomong. Saya selekasnya mengubah tempat tubuhku untuk selekasnya menyetubuhinya. Lihat tempat 'tempur' sesuai sama itu, pandangan matanya beralih jadi tenang serta kembali tutup matanya. Kuarahkan penisku ke bibir vaginanya yang telah berwarna merah masak serta begitu becek itu. Dengan perlahan-lahan penisku masuk ke liang senggamanya serta Ina cuma mengigit bibirnya. Mendadak tangan Ina bergerak memegang sisa batang penisku yang belum juga pernah masuk, hingga penetrasiku tertahan.

" Yan, kita tidak bisa lakukan hal semacam ini.. ", Kata Ina 1/2 berbisik sembari memandangku.

Namun saat kulihat matanya, sama sekali tak ada penolakkan bahkan juga lebih tampak ada birahi yang tertahan. Saya tahu dia berkata demikian untuk berupaya peroleh pembenaran atas perbuatan yang saat ini jadi begitu dikehendakinya.

" Tidak apa-apa 'Na, kita kan bukanlah saudara kandung, jadi ini bukanlah incest ", Jawabku.

" Nikmati saja serta lupakan yang lain ".

Mendengar perkataanku itu, Ina melepas pegangannya pada penisku yang sekalian saya tangkap jadi instruksi untuk meneruskan 'perkosaannya'. Dalam 'posisi standar' itu saya mulai memompa Ina dengan pergerakan perlahan-lahan, setiap saat penisku masuk, saya ambillah bagian liang senggama yang berlainan sembari mencermati reaksinya. Dari uji coba awal ini saya tahu kalau sisi paling peka dia terdapat pada dinding dalam sisi atas yang lalu jadi titik tujuan penisku setelah itu.

Kiat ini nyatanya cukup efisien karna belum juga hingga dua menit Ina telah orgasme, tangannya yang aslinya cuma meremas-remas sprei mendadak beralih ke pantatku. Ina dengan ke-2 tangannya berupaya menghimpit pantatku agar penisku masuk makin dalam, sedang dia sendiri mengangkat serta menggoyangkan pantatnya untuk menolong makin membenamnya penisku itu. Untuk sesaat kubiarkan dia menggantikan.

" sshh.., aahh ", rintihnya berkali-kali setiap saat penisku tenggelam.

Sesudah Ina mulai reda, gagasan saya ambillah kembali dengan mengubah tempat tubuhku untuk model 'pumping flesh' untuk mulai memanaskan kembali birahinya yang dilanjutkan dengan model 'stand hard' (ke-2 kaki Ina dirapatkan, kakiku terbuka serta dihubungkan ke betisnya). Model ini kuambil karna pas dengan cewek yang sisi sensitifnya seperti Ina di mana vagina Ina tertarik ke atas oleh pergerakan penis yang relatif vertikal. Ina alami 2 x orgasme dalam tempat ini.

Saat pergerakan Ina makin liar dan saya mulai terasa juga akan ejakulasi saya ubah modelnya sekali lagi jadi 'frogwalk' (ke-2 kaki Ina tetaplah rapat serta saya 1/2 berlutut/berjongkok). Dalam tempat ini setiap saat saya tusukkan penisku, automatis vagina hingga pantat Ina juga akan terangkat sedikit dari permukaan kasur menyebabkan sensasi yang mengagumkan hingga pupil mata Ina cuma tampak setengahnya serta mulutnya keluarkan erangan bukanlah rintihan sekali lagi.

" Na, saya telah ingin keluar. Dimana keluarinnya? ", Kataku sembari selalu memompa dengan perlahan namun dalam.
" ddi dalam saja.., didalam saja, aahh.., janganlah hiraukan ", Ina mejawab ditengah erangan kenikmatannya.
" Saya keluar sekarraang.. ", teriakku.
Saya tekan vaginanya keras-keras hingga terangkat sekitaran 10 cm dari kasurnya serta cairan kesenangan tersemprot dengan kerasnya yang mengakibatkan untuk sebentar saya lupa juga akan dunia.
" Janganlah di cabut dahulu Yan.. ", bisik Ina.

Sembari mengatur napas sekali lagi, saya rentangkan kembali ke-2 paha Ina serta saya pompa penisku bebrapa perlahan dengan menghimpit permukaan bawah vagina pada saat ditarik. Dengan langkah tersebut beberapa sperma yang barusan disemprotkan dapat di keluarkan sekali lagi sembari tetaplah bisa nikmati sisa-sisa birahi. Ina menjawabnya dengan hisapan-hisapan kecil pada penisku dari vaginanya.

" Yan, mengapa anda kerjakan ini ke Ina? ", tanyanya sembari memeluk pinggangku.
" Anda sendiri rasa-rasanya bagaimana? ", saya balik ajukan pertanyaan.
" Awalnya kaget serta takut, namun sesudah anda beralih memperlakukan Ina dengan lembut mendadak birahi Ina terpancing serta pada akhirnya ikut nikmati apa yang belum juga sempat Ina rasakan sampai kini termasuk juga dari suami Ina ", Jawabnya.

Kita lalu mengobrol seakan-akan tak ada peristiwa apa-apa serta sebelumnya pulang kusetubuhi Ina lagi, kesempatan ini dengan suka-rela. Mulai sejak malam itu, saya 'memelihara' kakak iparku dengan memberikannya nafkah lahir serta batin menukar suaminya yang telah tidak memedulikannya sekali lagi. Ina tidak sempat menuntut lebih karna istriku yaitu adiknya serta saya membalasnya dengan jadikan 'pendamping tetap' tiap-tiap saya pergi ke luar kota atau ke luar negeri.
AGEN BANDARQ | BANDAR Q | AGEN DOMINO TERPERCAYA | AGEN ADUQ | BANDAR SAKONG| AGEN CAPSA ONLINE